pic source: https://www.pexels.com/ |
Terdapat pelaku usaha yang memerlukan bahan baku namun tidak tersedia di pasar Indonesia. oleh sebab itu, mereka mau tidak mau melakukan kegiatan impor agar dapat memenuhi tuntutan produksi.
Untuk melakukan pembayaran pembelian bahan baku, biasanya transfer uang ke luar negeri akan dilakukan dengan menggunakan layanan remittance. Transaksi ini dapat dilakukan dengan timbal balik yaitu orang Indonesia mengirim barang keluar negeri dengan bentuk valas atau menerima transfer dengan bentuk rupiah.
Tips Beli Bahan Baku ke Luar Negeri
Untuk sebuah perusahaan manufaktur, bahan baku merupakan sebuah elemen penting. Jika tidak ada bahan baku, tentu saja perusahaan tidak dapat memproduksi produk yang mereka miliki.
Pada proses pembeliannya, terdapat berbagai langkah yang harus diikuti, sehingga tidak bisa hanya langsung transfer uang ke luar negeri kemudian menerima barang. Berikut rangkaian proses import dilakukan, antara lain:
1. Permintaan pembelian bahan baku
Nantinya pihak gudang akan melakukan pengajuan pembelian bahan pada divisi pembelian dan memberikan surat permintaan. Setelah memberikan surat permintaan, bagian pembelian akan melakukan pemilihan supplier.
Divisi pembelian nantinya akan memilih pemasok yang dapat menyediakan barang dengan kualitas baik serta harga terjangkau. Jika sudah menemukan pemasok yang tepat, nantinya pihak pembelian akan melakukan pemesanan pada pemasok yang sudah ditentukan.
2. Mengurus perizinan
Seperti yang sudah disampaikan, melakukan pembelian bahan baku dari luar negeri tidak hanya sekedar transfer uang ke luar negeri saja, namun juga terdapat perizinan yang harus diurus.
Importir harus mengantongi lisensi agar dapat melakukan kegiatan impor, yakni dengan API atau Angka Pengenal Importir. Bila tidak memilikinya, proses impor dapat dilakukan dengan meminjam lisensi impor dari perusahaan lain.
3. Melakukan pengiriman barang
pic source: https://www.pexels.com/ |
Untuk pengiriman barang, tidak dapat dibedakan, pihak mana yang memiliki tanggung jawab lebih tinggi. Karena hal tersebut bergantung dari incoterms yang dipergunakan. Contohnya saja ketika menggunakan incoterms EXW atau FOB. Nantinya importir yang banyak mengurus pengiriman.
4. Mengurus dokumen
Sebagai importir, dokumen yang biasanya diurus lebih pada pembayaran seperti Letter of Credit dengan bank. Selain itu importir juga harus mengurus dokumen kepabeanan impor. Namun hal tersebut juga bergantung dari Incoterms yang dipergunakan di dalam kesepakatan kerjasama.
5. Pengenaan biaya
Sebagai importir, pajak yang harus dibayar ialah bea masuk. Bea masuk ini merupakan pungutan oleh negara untuk barang-barang impor berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia.
Biasanya, item yang dikenai Bea Masuk seperti barang mewah, namun jika nilai impor kurang dari FOB USD 75, bea masuk biasanya akan dibebaskan.
6. Pemeriksaan barang
Bila kamu sudah transfer uang ke luar negeri, proses impor yang berikutnya dilakukan adalah pemeriksaan barang dan dokumen. Umumnya, pemeriksaan barang impor ini dikelompokkan menjadi beberapa jalur.
Pemeriksaan barang dikelompokkan menjadi jalur kuning, jalur merah, jalur hijau, prioritas dan non prioritas. Jalur-jalur inilah yang nantinya menentukan prosedur pemeriksaan barang.
Alasan Melakukan Impor
Melakukan impor memang jauh lebih rumit, selain itu proses transfer uang ke luar negeri juga membutuhkan waktu cukup lama. Namun, dibalik hal tersebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan harus melakukan impor seperti:
- Menyediakan produk dengan kualitas tinggi
Memang, standar produk dalam negeri kalah jauh bila dibandingkan dengan produk impor, namun banyak produk dari brand ternama buatan Indonesia. Kualitasnya juga terstandarisasi internasional. Untuk meningkatkan kualitas produk, dibutuhkan bahan baku yang berkualitas dan hanya dapat diperoleh dengan cara impor.
- Mengurangi biaya produksi
Harus diakui jika meskipun mendatangkan produk dari luar negeri, namun bahan baku dari luar negeri memiliki harga yang lebih murah.
- Meningkatkan daya saing produk
Dengan ketersediaan bahan baku berkualitas, produk yang dihasilkan juga berkualitas. Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk, khususnya di pasar ekspor.
Layanan Transfer ke Luar Negeri, Mudah Beli Bahan Baku Impor
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, untuk melakukan pembelian bahan baku dari luar negeri, layanan transfer ke luar negeri sangat dibutuhkan. Sekarang ini ada begitu banyak layanan yang menyediakannya, salah satunya adalah digibank Transfer Valas.
Kamu bisa dengan mudah melakukan transfer ke luar negeri dengan menggunakan Aplikasi digibank by DBS. Berikut berbagai kelebihan dari digibank Transfer Valas, antara lain:
👍 Akses 24/7
kamu dapat melakukan transfer uang ke luar negeri selama 24 jam sehari, serta 7 hari dalam seminggu tanpa perlu pergi ke kantor cabang. Cukup klik dari Aplikasi digibank by DBS dismartphone kamu dan transfer valas dapat dilakukan.
👍 Gratis biaya transfer
Transfer uang ke luar negeri dengan menggunakan Aplikasi digibank by DBS juga gratis biaya, bahkan hingga lebih dari 20 tujuan serta 7 mata uang asing seperti SGD, USD, EUR, AUD, HKD, GBP, hingga CAD.
👍 FX Rate terkini serta juara
Sebagai pengusaha yang melakukan transaksi besar, sudah tentu saja FX Rate menjadi salah satu pertimbangan yang dilakukan sebelum melakukan proses transfer. kamu tidak perlu khawatir, digibank Transfer Valas memiliki nilai tukar kompetitif sehingga transfer menjadi semakin ringan.
👍 Sampai di hari yang sama
Untuk transaksi transfer uang ke luar negeri yang dilakukan sebelum batas waktu yang ditentukan, dana akan sampai di hari yang sama.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, transfer valas menggunakan Aplikasi digibank by DBS menjadi yang terbaik bukan? Install sekarang juga dan nikmati layanan transfer uang ke luar negeri dengan penuh kemudahan.