Harus saya akui, saya adalah orang yang impulsif dalam berbelanja. Saat lihat teman baru habis beli rok lucu, misalnya. Tanpa bisa dibendung, biasanya saya pun akan membeli barang serupa padahal di lemari sudah punya beberapa rok dengan model yang hampir mirip. Ini terjadi bukan hanya sekali atau dua kali tapi cukup sering. Dan bisa ditebak, karena hal-hal seperti ini pengeluaran sering membengkak setiap bulannya 😭.
Saat mengikuti virtual launching Sampoerna Mobile Banking tanggal 27 Januari lalu saya merasa tertampar. Rupanya sifat saya yang impulsif seperti itu ada nama kerennya yakni Fomo atau Fear Of Missing Out yang merupakan gangguan kesehatan mental yang menyebabkan seseorang terus menerus merasa takut tertinggal dengan tren terbaru. Duh, kebiasaan saya ini harus segera dikurangi nih atau kalo bisa harus dihilangkan karena sangat berbahaya untuk perekonomian keluarga. Selain Fomo, ada juga YOLO (You Only Live Once) yang artinya kurang lebih hidup ini cuma sekali. Keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan keuangan.
Jujur aja, saya merasa beruntung banget bisa mengikuti event yang diadakan Bank Sampoerna ini. Kehadiran tiga narasumber keren menyadarkan saya bahwa kebiasaan buruk saya tersebut harus segera dihentikan bila ingin kondisi keuangan keluarga tetap aman hingga masa tua nanti. Ketiga narasumber tersebut adalah Felicia Putri Tjiasaka (Investment Storyteller), Olga Agata (Pelaku Hidup Minimalis) dan Bapak Henky Suryaputra (Finance and Business Planning Director Bank Sahabat Sampoerna).
Menurut Felisia, lakukan hal-hal berikut agar keuangan "aman":
- Bikin budgeting dan disiplin
- Saat gajian, langsung sisihkan pendapatan, jangan menunggu sisa uang di akhir bulan
- Lakukan investasi pada diri sendiri untuk meningkatkan investasi
- Harus memiliki tujuan dan strategi investasi
- Jangan impulsive buying. Bila memang sangat ingin membeli barang yang disukai, tunggu hingga 30 hari. Bila dalam waktu 30 hari kita masih baik-baik saja, lepaskan barang tersebut.
Tips keuangan buat sandwich generation |
Narasumber kedua yakni Olga Agata juga memberikan tips yang tak kalah oke. Olga berpendapat bahwa menerapkan kehidupan minimalis dapat menjaga keuangan kita. Dengan menerapkan kehidupan minimlis, kita dapat mengerem keinginan yang tidak ada habisnya. Menurut Olga, menghadirkan perasaan ‘cukup’ dalam diri kita adalah senjata agar bisa mengerem keinginan berbelanja. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan bersih-bersih untuk mengatur barang mana yang akan disimpan, digunakan, diberi ke orang yang lebih membutuhkan atau dibuang karena sudah tidak bisa digunakan lagi.