Bawine Mangada

• Bisa belanja dengan scan QRIS via aplikasi Virgo di semua merchant yang dapat menerima metode pembayaran dengan QRIS.
• Beli pulsa dan paket data dari berbagai operator.
• Bayar tagihan listrik bulanan atau beli token listrik.
• Bayar BPJS Kesehatan.
• Saldo bisa kamu transfer ke sesama pengguna Virgo atau ke rekening bank (untuk memanfaatkan fitur ini, pastikan akun kamu sudah terverifikasi menjadi Virgo Star ya!)
• Fitur terbaru Keuanganku yang mencatat otomatis transaksi melalui Virgo, jadi kamu tidak perlu repot lagi untuk mencatat transaksi maupun mengkategorikan pengeluaran kamu.

Bulan Agustus kemarin saya pernah menuliskan 4 film paling memorable yang pernah saya tonton. Nah, mumpung kali ini sedang dapat mood untuk nulis dengan tema serupa, jadilah saya lanjutkan saja tulisan  tersebut. Kali ini saya akan menulis part 2-nya karena ternyata setelah saya ingat-ingat, daftar film memorable itu masih ada, hehehe

Penasaran film-film apa saja yang masuk daftar? Ini nih daftarnya. Check this out! 😉

🎬Titanic

Titanic merupakan salah satu film barat yang saya suka dan memiliki kesan mendalam saat menontonnya. Bagaimana tidak? Saya menontonnya saat masih duduk di bangku SMP, saya lupa kelas berapa, tapi kayaknya saat itu saya sudah kelas tiga deh. Saya nonton film ini bersama teman-teman setelah nonton sinetron favorit kami semua. 

pic source: filmcompanion.in

Lantas apa yang membuatnya berkesan? Bila ada yang menjawab karena saya menontonnya di usia yang sangat belia, maka jawabannya keliru karena yang benar adalah karena saya menonton film ini via jendela kaca rumah tetangga pada pukul 22.00 - 24.00 WITA. Yap, kalian tidak salah baca, di usia sedini itu saya bela-belain nonton film ini di waktu yang sangat larut bahkan untuk ukuran orang dewasa, ckckck. Sudah begitu, saya menontonnya dengan cara menyedihkan pula. Berdiri di luar rumah tetangga yang punya televisi sambil mengintip jendela kaca riben, berdesakan dengan teman-teman yang lain. Huhuhu bila diingat saat ini, saya hanya bisa tersenyum kecut, betapa tidak tahu malunya kami saat itu. Dan sedihnya, bukan cuman film Titanic saja yang kami saksikan dengan cara begini, sinetron, film kartun, acara musik hingga drama cina yang saat itu tayang di stasiun tv kami tonton dengan cara seperti ini, hanya waktu dan tempat alias rumah tetangganya saja yang berganti-ganti, kadang hari ini di rumah tetangga A, keesokan harinya di rumah tetangga B, lusa di rumah tetangga C, tergantung rumah mana yang sudi membuka tirai jendelanya.

Lalu bagaimana tanggapan orang tua saat saya pulang ke rumah di jam selarut itu? Hohoho kalian pasti sudah bisa menebaknya. Papa yang sudah menunggu di balik pintu langsung memberi "hadiah" yang sangat berkesan berupa sabetan kayu di betis plus kata-kata mutiara yang berujung pada pelarangan saya keluar malam untuk nonton tivi di rumah tetangga. Sejak saat itu, saya baru diizinkan keluar rumah bila mama menemani saya nonton.

Sampai saat ini, kenangan nonton film Titanic ini  masih terekam jelas di ingatan saya. Seberapa banyak pun saya menonton ulang filmnya, kejadian pada malam saya nonton Titanic untuk pertama kalinya lebih dari 20 tahun lalu tetap saja hadir menghiasi memory yang sepertinya tidak akan pernah terhapus.

🎬 Denias, Senandung di Atas Awan 

Film yang diproduksi oleh pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen ini juga sangat berkesan bagi saya. Film ini bercerita tentang perjuangan Denias, anak pedalaman Papua, untuk bersekolah. Saya nonton filmnya bersama teman-teman kost. Saat itu saya sudah jadi mahasiswi.

pic source: Wikipedia

Mengapa film ini berkesan? Karena film ini berhasil mengubah sudut pandang saya terhadap Papua. Sepanjang menonton film ini, tak henti-hentinya saya berdecak kagum akan keindahan pulau Papua, hal yang sebelumnya tidak saya ketahui. Sebelum menonton film ini, bayangan saya Papua itu tandus dan kotor, ternyata saya keliru. Papua adalah surga yang tersembunyi. Keindahan alamnya sangat memanjakan mata, lingkungannya yang sangat asri seolah-olah memanggil saya untuk datang mengunjunginya.

Melalui film ini saya juga akhirnya tahu beberapa adat dan kebiasaan orang Papua. Ahh semoga semakin banyak sineas yang mengangkat tema inspiratif dipadukan dengan kebiasaan masyarakat di daerah seperti ini agar perfilman kita semakin kaya dan kita bisa tahu lebih banyak adat istiadat dari berbagai suku di Indonesia.

Baca juga: Review Film Kiamat Sudah Dekat

🎬 Baazi

Ini adalah salah satu film yang dibintangi oleh Aamir Khan yang menjadi favorit saya. Tak hanya filmnya yang saya suka, lagu-lagu di film ini juga semuanya saya suka. Fyi, lagu dari film inilah yang membuat saya tertarik untuk menonton film india. Fyi lagi, saya lebih dulu mendengar ost dari film ini baru kemudian menonton filmnya.

pic source: imdb.com

Saat menontonnya pun  penuh perjuangan. Sama seperti Titanic, cara saya menonton film Baazi ini juga masih numpang di jendela tetangga. Perbedaannya, saya nonton film ini pada siang hari di rumah tetangga yang memiliki anak yang capernya minta ampun. Sepanjang nonton filmnya, si anak tetangga tidak berhenti mengganggu kami, mulai dari menutup tirai jendela, teriak-teriak tidak jelas hingga berusaha memukul tangan kami, huhuhu 😭

Baca Juga: Review Film India Akele Hum Akele Tum

🥰🥰

Itulah 3 judul film lagi yang memberikan kesan mendalam saat saya menontonnya. Nanti deh saya coba ingat-ingat lagi film-film apa saja yang sudah saya tonton dan meninggalkan kesan mendalam, setelah ingat mungkin akan saya buat lagi listnya di artikel berikutnya, hehehe 😁

Tapi... Kayaknya asyik juga yaa bila setiap habis nonton sebuah film atau drama apapun langsung saya tuliskan reviewnya di blog ini, jadi tidak terpaku pada film india saja seperti yang selama ini saya lakukan (itu pun jarang banget karena si empunya blog angin-anginan alias malas banget, huhuhu 😥). Hmm sepertinya saya harus mencobanya nih, soalnya ada lumayan banyak teman blogger yang melakukan hal ini, salah satunya adalah Mba Maria G Soemitro si empunya blog Curhat si Ambu. Saya bisa mencontoh apa yang dilakukan Ambu  (panggilan Mba Maria) pada blognya dan menerapkannya pada blog ini.

Ayoo Ira, lakukan apa yang menurutmu asyik agar tetap bisa produktif menulis di blog ini 💪. Tetap semangat menuliskan apapun yang kamu inginkan, seperti tagline blog ini; Wadah untuk Menuangkan Pikiran & Rasa dalam Kata 😊

Sudah lama banget saya tidak menulis tentang telenovela. Dan karena baru saja foto Thalia, si ratu telenovela di zaman saya masih muda (MUDA) dulu lewat di feed instagram saya, lanjutlah saya berkunjung ke instagram pribadinya untuk melihat-lihat foto dan video yang dibagikan di sana dan saya pun dibuat kagum karena wajah doi rasanya tidak berubah dan masih saja awet muda. Tak hanya wajahnya yang tidak berubah, melainkan bentuk tubuhnya pun masih sama, benar-benar bikin iri deh, hehehe 👍

Setelah scroll-scroll instagramnya, tiba-tiba muncul ide di kepala saya untuk menulis artikel ini. Mungkin saja teman-teman yang dulunya adalah pecinta telenovela seperti saya juga penasaran bagaimana wajah dan rupa pemeran telenovela favorit mereka setelah puluhan tahun berlalu. Membaca artikel ini tentu saja bisa menghidupkan kenangan mereka akan telenovela yang dulu pernah ditonton.

Baca juga: Daftar telenovela yang pernah saya tonton

Dan setelah berpikir wajah pemeran telenovela mana saja yang akan saya jembreng, akhirnya terpilihlah salah satu judul telenovela yang diperankan Thalia yang dulu sangat popular di Indonesia. Yap, sesuai judulnya, kali ini saya ingin menuliskan perubahan wajah pemeran telenovela MARIMAR.

Fyi, Marimar adalah salah satu telenovela favorit saya jaman dulu. Buat yang sudah lupa bagaimana alur cerita telenovela ini, baiklah akan saya tuliskan secara singkat sinopsisnya

Sinopsis

Bercerita tentang gadis yatim piatu yang miskin dan lugu bernama Marimar (Thalia). Ia tinggal di sebuah gubuk di pinggir pantai bersama kakek dan nenek serta seekor anjingnya. Suatu hari, ia melihat seorang pemuda yang hobby bermain bola bernama Sergio Santibanez (Eduardo Capetillo) dan langsung jatuh cinta pada pemuda itu.

Sergio nekad menikahi Marimar walau ditentang oleh keluarganya. Yang paling kuat menentang pernikahan itu adalah ibu tiri Sergio yang bernama Angelica. Berbagai cara dilakukan Angelica untuk memisahkan Marimar dan Sergio. Cara Angelina berhasil. Gubuk Marimar dibakar dan dia dipenjara atas tuduhan mencuri perhiasan Angelica.

Keluar dari penjara, Marimar pergi ke Mexico City dan di sana ia bertemu ayah kandungnya yang ternyata masih hidup. Ia pun mulai belajar semua hal. Dendam yang ia rasakan pada keluarga Santibanez begitu besar dan ia berniat membalas segala penderitaannya selama ini.

Baca juga: Saya penyuka drama korea, film india dan telenovela

Penasaran dengan wajah mereka setelah hampir 30 tahun memerankan tokoh di telenovela Marimar? Yuk kita lihat sama-sama perubahan wajah tiga pemeran utama Marimar. Check this out!

1. Thalia aka Marimar

wajah Thalia dulu dan sekarang

Apa yang kalian pikirkan saat melihat kedua foto di atas? Yang ada di pikiran saya adalah Thalia semakin cantik. Wajahnya yang dulu cantik ala gadis desa yang polos dan lugu saat memerankan tokoh Marimar, setelah hampir tiga puluh tahun berlalu  semakin cantik mempesona.

Kecantikan Thalia tidak memudar dan rasanya kita (atau saya saja yang berpikir begini?) tidak akan percaya bila sekarang usianya sudah 52 tahun. Badannya masih segar dan energik. Semangatnya untuk tetap berkarya juga masih membara. Sehat selalu yaa Thalia. Semoga karirnya semakin cemerlang dan kehidupannya juga semakin bahagia bersama suami dan kedua anaknya 😊

2. Eduardo Capetillo aka Sergio Santibanez

wajah Eduardo Capetillo dulu dan kini

Setelah hampir 30 tahun berlalu, wajah Eduardo tidak mengalami perubahan drastis yang membuat kita pangling. Menurut saya, ia menua secara alami. Badannya pun masih tegap dan gagah untuk ukuran lelaki seusianya. Dari postur tubuhnya kelihatan bahwa dia adalah seseorang yang rajin berolahraga. Wajahnya terlihat semakin dewasa dan berkharisma.

Tahun ini pemeran Sergio Santibanez ini berusia 53 tahun. Sehat selalu yaa Eduardo, semoga karirnya tetap cemerlang dan kehidupan rumah tangganya bersama Bibi Gaytan dan kelima anaknya juga semakin harmonis dan bahagia 😊

3. Chantal Andere aka Angelica 

wajah Chantal Andere dulu dan kini

Dari ketiga pemeran Marimar yang saya tuliskan di artikel ini, wajah Chantal inilah yang menurut saya agak bikin pangling. Setelah 30 tahun berlalu, saya melihat wajahnya berubah menjadi lebih tirus dan sekilas saya melihatnya mirip dengan penyanyi Celline Dion.

Tahun ini Chantal berusia 51 tahun dan masih terlihat cantik dan energik. Ia banyak membagikan kesehariannya melalui akun instagramnya. Sehat dan bahagia selalu yaa Chantal! 😊

**

Itulah perubahan ketiga wajah pemeran utama telenovela Marimar setelah hampir 30 tahun berlalu. Dulu, Marimar adalah salah satu telenovela yang digemari dan memiliki banyak penonton di Indonesia. Para wanita mulai dari anak sekolah seperti saya, ibu-ibu baik ibu rumah tangga, wanita karir entah ia berkarir sebagai karyawati, perawat, bidan atau guru termasuk guru-guru di Sekolah Parenting Harum, salah satu sekolah Parenting di Malang, dokter dan beberapa profesi lain banyak yang menyukai telenovela ini.

Saya yakin, bila telenovela ini diputar kembali di televisi, ia masih akan mendapat sambutan hangat dari penggemarnya, termasuk saya, hehehe😄

Gimana? Masih penasaran dengan wajah pemeran telenovela lainnya? Bila kalian penasaran dan ingin saya menuliskan perubahan wajah pemeran telenovela lainnya dari jaman dahulu, silakan tuliskan judulnya di kolom komentar yaa 😉

Ngobrol tentang Buton Tengah lagi yuk. Kali ini bukan tentang tempat-tempat spesial untuk saya seperti tulisan ini dan ini, melainkan tentang pantai-pantai indah yang ada di sini. Fyi, di Buton Tengah ini ada banyak sekali pantai indah yang dapat dijadikan objek wisata bersama keluarga tercinta. Bila ada waktu dan kesempatan, teman-teman yang berada di luar pulau Sulawesi, bolehlah sekali-sekali berkunjung ke daerah kami, berkeliling sembari menikmati banyak tempat wisata alam sekaligus menikmati kuliner-kuliner khas Buton.

Selain pantainya yang indah-indah, masih ada beberapa wisata alam lain seperti benteng-benteng peninggalan zaman dulu, gua-gua yang di dalamnya menyimpan keindahan juga tempat wisata lain yang tidak kalah indah. Oh iyaa, saking banyaknya gua di sini, Kabupaten Buton Tengah dijuluki sebagai negeri seribu gua. Untuk membahas gua-gua ini, nantilah kapan-kapan saya buatkan satu artikel khusus, kali ini saya tuliskan dulu tentang pantai-pantainya yang indah.

Baca Juga: Lebih dekat dengan Buton Tengah

Penasaran dengan keindahan pantainya? Berikut 5 pantai yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Buton Tengah

1. Pantai Mutiara

pic source: sultra.tribunnews.com

Pantai Mutiara adalah salah satu pantai yang sedang naik daun di Buton Tengah. Pantai ini berada di Desa Gumanano Kecamatan Mawasangka. Setiap hari pantainya selalu ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan lokal yang berasal dari daerah Buton Tengah maupun wisatawan interlokal yang berasal dari Kabupaten lain. Pengunjung tumpah ruah di akhir pekan.

Saat saya berkunjung ke sana tahun 2018 lalu, kondisi pantai ini belum mendapat banyak sentuhan sehingga masih terlihat apa adanya. Sangat berbeda keadaannya dengan dua tahun terakhir, Pantai Mutiara berubah menjadi primadona karena di sana sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti dibangunnya penginapan dan restoran di sekitar pantai membuat banyak warga sering ke pantai ini sembari menginap menikmati waktu berlibur bersama orang tersayang.

Pemerintah Kabupaten Buton Tengah di bawah naungan Dinas Pariwisata menjadikan pantai ini sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Buton Tengah. Untuk menarik minat wisatawan, disediakan spot-spot indah untuk berfoto.

2. Pantai Wantopi

Pantai kedua yang bisa dipilih untuk dikunjungi saat plesiran ke Buton Tengah adalah Pantai Wantopi. Pantai ini berada di Desa Wantopi Kecamatan Mawasangka Timur. Ciri khas pantai ini adalah tidak memiliki gelombang karena terletak di dalam teluk. Pasirnya yang putih dan halus sangat cocok dijadikan tempat bermain anak-anak.

Yang menjadi daya tarik pantai ini adalah adanya pasir timbul sehingga saat dilihat dari kejauhan, pantai ini berbentuk seperti pulau yang terpisah dari daerah sekitarnya. Banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di sana serta air lautnya yang jernih dengan gradasi warna hijau kebiruan menambah keindahannya.

pic source: Subhan

Sayangnya pantai ini belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Di pantai ini kita belum menemukan restoran atau warung yang menjual makanan, jadi saat berkunjung ke sini kita wajib bawa bekal sendiri. Toilet, tempat sampah dan gazebo untuk beristirahat pun masih sangat kurang. Sepertinya ini menjadi pe er yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Daerah. Bila pantai ini mendapatkan sentuhan dari pemerintah dan dikelola dengan baik, saya yakin bisa menjadi sumber devisa bagi Kabupaten Buton Tengah.

3. Pantai Katembe

Entah sudah keberapa kalinya saya menulis tentang Pantai Katembe di blog ini. Pantai yang menjadi favorit Wahyu ini adalah salah satu pantai yang sangat indah yang ada di Buton Tengah yang terletak di Desa Madongka Kecamatan Lakudo. Keindahannya tersiar hingga ke kabupaten lain. Tidak mengherankan bila banyak wisatawan datang berkunjung ke sini. Dulu, di akhir pekan, pantai ini selalu ramai, saking ramainya kadang pengunjung tidak kebagian gazebo-gazebo yang ada.  

Pasirnya yang putih bersih berkilau bagai mutiara saat disinari matahari. Pasirnya yang halus membuat pengunjung betah berlama-lama bermain di atasnya. Wahyu sangat suka bermain pasir setiap kali kami berkunjung ke katembe.

Sayangnya Pantai Katembe kini sudah tidak seindah dulu lagi. Saat ini sudah banyak sampah berserakan dan terlihat seperti tidak terawat lagi. Jumlah pasirnya pun berkurang drastis. Banyak lobang-lobang bekas galian pasir yang menganga dan dibiarkan begitu saja. Sungguh, hati saya menangis melihat keadaan Pantai Katembe sekarang, pantai yang dulunya sangat saya kagumi karena keindahannya kini terlihat bagai tempat kumuh tak terurus. Saya takut, ia akan menjadi pantai yang tak akan dikenali lagi di masa depan, huhuhu 😭

Baca Juga: Katembeku Sayang, Katembeku Malang

Semoga Pemda Buton Tengah bisa mengambil alih untuk mengelolanya sehingga bisa kembali menjadi pantai indah nan mempesona yang banyak dikunjungi wisatawan. Saya yakin, bila Pantai Katembe ini dikembalikan keindahannya seperti dulu, ia dapat mengasilkan devisa yang bisa membangun Buton Tengah kedepannya.

4. Pantai Labobo

Pantai lain yang juga sedang naik daun di Kabupaten Buton Tengah adalah Pantai Labobo. Pantainya yang indah karena dikelilingi pasir putih serta rimbunnya pohon kelapa menjadi daya tarik sehingga membuat banyak wisatawan datang dan menghabiskan waktunya di sini.

Terletak di Desa Balobone Kecamatan Mawasangka, Pantai Labobo memiliki pasir yang halus dan putih. Birunya langit seolah menyatu dengan birunya laut yang berada di bawahnya. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata. Rimbunnya pohon kelapa juga menambah kesyahduan membuat pengunjung betah berlama-lama di sini bahkan hingga sampai bermalam alias camping.

pic source: Yanto OBS

Fasilitas yang disediakan di Pantai Labobo sudah lumayan memadai. Fasilitas umum seperti kamar mandi / WC, mushollah dan tempat untuk men-charger handphone teah tersedia membuat pengunjung bisa berlama-lama berada dii pantai ini.

**

Itulah empat pantai indah yang ada di Kabupaten Buton Tengah yang bisa dijadikan destinasi wisata bersama keluarga tercinta. Yang ngaku Travel Blogger Indonesia, wajib banget datang berkunjung ke sini  untuk menikmati banyak tempat wisata yang mempesona mulai dari gua, benteng keraton, pemandian alam dan tempat wisata lain yang tidak kalah menarik. Saya yakin, berkunjung ke Buton Tengah akan memberkan Pengalaman Traveling yang tak kan terlupakan 😁

Yuk jalan-jalan ke Buton Tengah! 😊

Aamir Khan adalah salah satu aktor Bollywood favorit saya. Walau belum semua filmnya saya tonton namun sebagian besar film india favorit saya dia yang jadi pemerannya. Dan untuk artikel yang akan terbit ini saya memilih salah satu ost film yang diperankan Aamir Khan dan Kajol yang berjudul Fanaa untuk saya tuliskan terjemahannya.

Baca Juga: Pasangan Seleb Bollywood Favorit 

Fanaa adalah film kedua yang mempertemukan Aamir dan Kajol dan saya suka banget dengan filmnya. Lagu-lagu di film ini juga bagus-bagus dan hampir semuanya saya suka. Yang akan saya tulis terjemahannya kali ini adalah lagu yang berjudul Mere Haath Mein, lagu yang dinyanyikan Rehan dan Zooni sesaat setelah menikah.

Sebelum menulis terjemahannya, saya ingin sedikit berpendapat tentang cinta Zooni yang sangat besar pada Rehan, padahal ia tidak tahu bagaimana wajah Rehan yang sebenarnya. Yap, Zooni adalah tuna netra yang sangat mencintai India, negaranya. Cinta Zooni di film ini benar-benar diuji dan dia dipaksa harus memilih satu di antara dua hal yang sangat dicintainya yakni suaminya ataukah negaranya. Zooni yang tidak mengenal wajah Rehan, hanya mampu mengilustrasikan wajah orang yang dicintainya itu dalam hati. Seandainya Zooni adalah pelukis doodle, pasti sudah banyak kertas atau media yang ia gunakan untuk mengekspresikan rasa cintanya yang sangat besar pada Rehan. Dua jempol deh untuk Zooni 👍👍

Lalu bagaimanakah terjemahan lirik lagu Mere Haath Mein tersebut? Check this out 😊

Mere Haath Mein

By. Sonu Nigam & Sunidhi Chauhan

--Sonu--

Mere Haath Mein Tera Haath Ho, Saari Jannatein Mere Saath Ho 2X

Ketika aku menggenggam tanganmu, Semua surga adalah milikku

Tu Jo Paas Ho Phir Kya Yeh Jahaan,  Tere Pyar Mein Ho Jaaun Fanaa

 Jika kau bersamaku maka siapa yang peduli pada dunia, cintamu memusnahkan aku

--Sunidhi--

Mere Haath Mein Tera Haath Ho, Saari Jannatein Mere Saath Ho 

Ketika aku menggenggam tanganmu, Semua surga adalah milikku

Tu Jo Paas Ho Phir Kya Yeh Jahaan,  Tere Pyar Mein Ho Jaaun Fanaa

 Jika kau bersamaku maka siapa yang peduli pada dunia, Cintamu memusnahkan aku

--Sonu--

Mere Haath Mein Tera Haath Ho, Saari Jannatein Mere Saath Ho

Ketika aku menggenggam tanganmu, Semua surga adalah milikku

--Kajol--