Assalamualaikum, Kendari! |
Bulan lalu, saya dan dua orang kepala bidang dari kantor melakukan perjalanan dinas ke kantor Dinas Ketahanan Pangan Kendari. Kami melakukan perjalanan dalam rangka melakukan konsultasi dan koordinasi terkait kegiatan bidang yang dilakukan kantor kami.
Namun dalam artikel ini saya tidak akan bahas hal-hal "berat" yang berhubungan dengan tugas saya sebagai ASN yang sedang bertugas. Yang ingin saya tuliskan adalah pengalaman saya melakukan perjalanan dari Lakudo (tempat tinggal saya saat ini) ke Kendari. Ada beberapa hal menarik dan tak terlupakan yang rasanya sayang bila tidak dituliskan di blog ini.
Saat berangkat ke Kendari, saya dan salah satu kepala bidang memilih jalur darat menggunakan mobil angkot ke Raha (ibukota Kabupaten Muna). Perjalanan ini kami tempuh kurang lebih dua jam lamanya. Dari Raha ke Kendari kami menumpang kapal cepat dengan waktu tempuh kurang lebih tiga jam-an.
Oh iyaa, bagi yang berdomisili di Lakudo (Kabupaten Buton Tengah) seperti saya, bila ingin ke Kendari ada dua jalur yang boleh dipilih, yang pertama adalah lewat Raha seperti yang kami pilih dan pilihan kedua adalah lewat Pelabuhan Murhum, Baubau seperti yang dipilih oleh kepala bidang yang satunya lagi. Sebenarnya boleh lewat pesawat juga via Bandara Betoambari Baubau seperti yang pernah kami lakukan saat menghadiri wisuda adik bungsu saya pada tahun 2017 lalu, namun pilihan ini sengaja tidak saya tulis karena orang-orang yang saya kenal sangat jarang yang memilih jalur ini.
Baca Juga: Pengalaman Pertama Wahyu Naik Pesawat Terbang
Walau kami bertiga berbeda waktu keberangkatan, namun pada akhirnya kami tetap bertemu dalam kapal karena kapal yang kami tumpangi di Pelabuhan Raha adalah kapal dari Pelabuhan Baubau.
minta tolong sopir taxi buat fotoin kami dan fotonya langsung dikirim di WAG kantor 😅 |
Dan dalam perjalanan ke Kendari kemarin, ada dua hal berkesan yang saya alami, diantaranya:
- Kebelet pipis di ruang tunggu Pelabuhan Raha
Dua jam duduk di atas mobil sembari sesekali minum membuat saya merasa ingin pipis saat tiba di Pelabuhan Raha. Rasanya tidak kuat bila harus menunggu kedatangan kapal dalam kondisi kebelet. Jadilah saya ke kamar kecil. Namun sesampainya di dalam, rasa kebelet nyaris hilang saat mendapati air kerannya tidak ngalir, air di dalam ember yang sisa separoh itu membuat saya takut untuk memakainya. Untungnya saat itu di dalam tas saya membawa Betadine Feminine Wipes. Setelah pipis saya langsung membasuh area kewanitaan menggunakan tissue basah dari Betadine ini.
Baca Juga: Betadine Feminine Wash
Ternyata keputusan saya untuk membawa salah satu produk dari https://betadine.co.id/ ini sangat tepat. Tak terbayangkan gimana rasanya bila saya lupa memasukkan benda berharga ini di dalam tas, sudah pasti sepanjang perjalanan saya tidak akan nyaman.
So, buat kalian yang juga suka berpergian jauh atau traveling, saya sangat merekomendasikan tissue basah dari Betadine ini. Benaran praktis dan sangat nyaman digunakan. Saat buang air kecil di toilet umum kita tidak perlu khawatir atau takut tertular bakteri karena menggunakan air yang kurang bersih, apalagi bila kasusnya seperti yang saya alami kemarin.
1 bungkus Betadine Feminine Wipes ini berisi 10 lembar tissu basah jadi bisa dipakai hingga beberapa kali, dan asyiknya lagi, setelah digunakan tissue-nya bisa langsung di-flush karena 100% biodegradable.
Setelah selama ini hanya melihat foto yang dibagikan teman-teman saat berkunjung ke Masjid Al-Alam, saat ke Kendari kemarin akhirnya saya juga bisa menginjakkan kaki di masjid ini. Masjid terapung yang baru diresmikan penggunaanya pada tahun 2018 ini sangat indah. Sore itu, tak hanya kami yang datang berkunjung, ada banyak wisatawan lokal lain yang juga datang ke sana menikmati keindahannya sekaligus mengabadikan momen dengan berfoto di pelataran masjidnya.
bersama 2 kepala bidang kesayangan 😊 |
Setelah shalat dan puas foto-foto, pengunjung bisa menikmati wisata kuliner karena beberapa meter dari masjid banyak pedagang yang menjajakan makanan dan jajanan yang bisa dipilih. Saat itu kami memilih membeli gorengan dan bakso bakar. Kami memilih membungkus makanan yang dibeli dan menikmatinya di hotel karena tubuh sudah lelah dan pengen segera istrirahat karena besok paginya akan kembali pulang ke Buton Tengah.
**
Perjalanan ke Kendari kemarin rasanya menyenangkan. Walau jalannya bareng atasan dalam rangka tujuan pekerjaan namun saya sangat menikmatinya, hehehe. 3 hari di Kendari terasa sangat singkat dan tidak sempat bertemu teman-teman yang tinggal di kota ini. Semoga kali berikutnya waktu kunjungannya bisa lebih lama sehingga bisa nongki-nongki cantik bareng teman-teman yang tinggal di Kendari 😊