pic source: pixabay.com |
Di tahun 2022 ini, genap dua tahun kita hidup berdampingan dengan pandemi. Dan tahun ini menjadi tahun ketiga kita menjalani ramadan di tengah pandemi. Saya ingat, pada ramadan tahun 2020 lalu, saat pandemi belum lama menyerang negara kita dan vaksin covid-19 belum ditemukan, masjid dilarang beroperasi menyelenggarakan shalat tarawih maupun shalat berjamaah. Pelarangan ini juga termasuk mudik dan shalat ied di lapangan/masjid.
Saat itu, banyak yang bersedih karena kebiasan yang pada ramadan-ramadan sebelumnya selalu dilakukan, praktis dihentikan. Banyak orang yang kangen shalat di masjid harus menahan rasa itu dan terpaksa harus melaksanakan shalat di rumah saja. Pun demikian dengan yang sedang merantau, bila biasanya setiap lebaran selalu mudik, tahun itu ia harus ikhlas tidak bertemu orang tua dan seluruh keluarga tercinta di kampung halaman.
Namun awal tahun lalu titik terang mulai terlihat. Vaksin mulai diberikan kepada masyarakat umum sebagai bentuk pertahanan kita melawan pandemi. Walau awalnya banyak masyarakat yang takut dan enggan melakukan vaksinasi namun seiring berjalannya waktu persentase angka yang mau divaksin semakin meningkat hingga kita sampai pada ramadan kali ini yang alhamdulillah segala kegiatan ibadah di masjid sudah tidak dilarang lagi.
Baca Juga: Pengalaman Suami Melakukan Vaksinasi Covid-19 Tahap 1
Tahun ini, walau kita masih berada di tengah pandemi namun larangan untuk beribadah sudah tidak ada lagi, kita sudah bebas beribadah di masjid, walau tentu saja sebagai wujud perlindungan pada diri sendiri dan keluarga di rumah, kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker dan rajin mencuci tangan. Harus diketahui bahwa walau sudah divaksin, kita tetap harus menjalani pola hidup sehat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan karena sudah divaksin bukan berarti terbebas dari covid-19.
Baca Juga: Pengalaman Mama Melakukan Vaksinasi Covid-19
Puasa tahun ini, kegiatan saya masih sama saja dengan ramadan-ramadan sebelumnya. Kegiatan saya sebagai wanita bekerja di luar rumah masih mengharuskan saya ngantor setiap hari. Dan inilah beberapa hal yang saya lakukan selama ramadhan agar tetap produktif:
1. Tetap ngantor seperti biasa
Di kantor, saya melakukan tugas-tugas rutin sebagai seorang ASN. Masih bekerja dan menyelesaikan tugas yang diberikan atasan. Setiap hari harus melakukan survey harga pangan dan kemudian menginputnya di website panel harga pangan.
2. Ngeblog dan ikut tantangan BPN Ramadhan 2022
Untuk kegiatan ngeblog, di ramadan kali ini saya pun tetap ingin produktif mempublish artikel di ketiga blog yang saya punya. Di blog kedua dan ketiga, saya usahakan untuk tetap menulis dan mempublish artikel seperti bulan-bulan sebelumnya yakni minimal 4 artikel sebulan. Sedangkan di blog utama tempat saya menulis artikel ini, saya mengikuti challenge yang diadalan oleh Blogger Perempuan Network untuk memposting 1 artikel setiap hari selama ramadan. Challenge ini diberi nama BPN Ramadan 2022. Ini adalah pertama kalinya saya ikut tantangan ini setelah tahun-tahun sebelumnya tidak berani ikutan. Doakan semoga saya berhasil menyelesaikan tantangan ini yaa, hehehe
3. Meningkatkan kualitas ibadah
Di bulan ramadan ini saya berusaha meningkatkan kualitas ibadah dari hari-hari biasanya. Bila di hari biasa, shalatnya masih sering bolong dan sering dikerjakan di akhir waktu shalat, di ramadan ini saya berusaha untuk rajin shalat dan membaca alquran dengan target khatam walau sekali.
Baca Juga: Tips Agar Bisa Khatam Alquran di Bulan Ramadan
Berpuasa bukanlah alasan bagi kita untuk tidak produktif. Tidak makan dan minum di siang hari bukanlah alasan bagi kita untuk tidak melakukan apa-apa, justru sebaliknya dengan tetap produktif akan membuat puasa kita jadi lebih bermakna. Waktu pun akan terasa berjalan lebih cepat hingga kadang kala kita tidak menyadari hari sudah sore dan waktu berbuka sudah tiba.
Kalo kalian, apa yang kalian lakukan agar tetap produktif di ramadan kali ini?