Sebenarnya hari ini saya sedang malas nulis. Apalagi udah malam gini bawaannya pengen secepatnya istirahat mumpung duo bayi udah tidur dari tadi. Namun rasanya ada yang nge-ganjel di hati ini bila saya belum menuliskan apa yang saya alami beberapa jam lalu.
Lalu apakah gerangan yang ingin saya tuliskan? Bukan hal penting sih cuman sesuatu yang menghangatkan hati. Saya ingin menulis tentang perlakuan sederhana Wahyu kepada saya. Perlakuan yang menurut saya so sweet banget 🥰
Jadi malam ini di meja makan sedang gak ada makanan untuk makan malam. Suami berencana keluar rumah untuk membeli makan malam untuk kami semua. Mengetahui suami akan keluar, saya pun meminta kepadanya untuk dibelikan biskuit gabin (biskuit segi empat yang sering saya cicipi sebagai teman minum teh). Namun rupanya suami belum bisa keluar karena laptop temannya bermasalah. Ia putuskan untuk memperbaikinya terlebih dahulu.
Melihat papanya yang belum keluar rumah, Wahyu datang menghampiri saya di dalam kamar dan bertanya "Mama mau gabin?". Saya mengangguk mengiyakan. Lalu tiba-tiba dia meminta izin untuk keluar rumah sebentar saja. Lima menit kemudian dia kembali masuk ke kamar menemui saya sembari memberikan sebungkus gabin. Rupanya tadi dia minta izin untuk pergi ke kios tetangga membelikan saya gabin.
Saya kaget dong dan langsung bertanya pada suami apakah ia yang memberi uang pada Wahyu untuk membelikan saya gabin? Suami menggeleng. Saya pun bertanya pada Wahyu, uang siapa yang dipakainya untuk beli gabin ini? Dia menjawab pakai uangnya sendiri. Rupanya, sore tadi ia diberi angpao oleh teman papanya yang datang ke rumah. Uang angpao itulah yang ia gunakan untuk membeli gabin buat saya. Dan bukan hanya saya yang "kecipratan" angpao tapi omanya juga.
biskuit gabin yang dibelikan Wahyu |
Saat Wahyu membawakan gabin ini saya kaget sekaligus terharu. Saya gak nyangka ia akan bertindak spontan seperti itu. Bukan cuman saya yang kaget, papanya juga ikutan kaget dan langsung bertanya mengapa ia melakukan itu? "karena mama suka gabin jadi Wahyu ingin membelikannya buat mama". Duh, Nak, tahukah kamu hati mama berbunga-bunga menerima perlakuan darimu ini? Mendengar jawaban yang ia berikan pada papanya membuat saya dan suami saling pandang dan kemudian tersenyum. Harus saya akui, ada genangan air hangat di mata ini mendapat perlakuan semanis itu dari anak lelaki berusia 10 tahun ini ❤️.
Wahai anak mama yang kini sudah semakin besar. Mama terharu banget diperlakukan seperti ini. Mama merasa sangat dicintai olehmu. Mungkin ini terdengar lebay, tapi perlakuanmu ini menjadikan malam ini terasa indah.
Wahyu, Sayang. Bahagia banget rasanya melihatmu menjadi anak yang cepat tanggap dan sensitif pada keadaan di sekitarmu. Teruslah menjadi pribadi yang hangat seperti ini. Pribadi yang mudah tersentuh hatinya. Pribadi yang ringan tangan dan mudah memberi. Semoga saat dewasa nanti Allah memberkahimu dengan rezeki yang halal agar tanganmu semakin ringan memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Amiiiin yaa robbal alamin 🤲🏻😇
Melalui tulisan ini, mama juga ingin berterimakasih karena selama ini kamu sudah banyak membantu meringankan pekerjaan mama. Saat mama dan papa sedang sibuk, kamu siap sedia membantu menjaga adik-adikmu.
Maafkan mama yang sudah mengambil waktu bermainmu bersama teman-temanmu. Maafkan mama yang mungkin sudah tidak seperhatian dulu sewaktu adik-adikmu belum lahir 🙏. Percayalah, cinta mama tidak pernah berkurang.
Wahyu, Sayang. Terimakasih sudah memberi kebahagiaan pada mama malam ini. Mama sayang kamu 😘🤗