pic source: pixabay.com |
Beberapa hari terakhir, cuaca di Lakudo, tempat tinggal kami terasa sangat panas. Saking panasnya hingga dua anak bayi saya rewel karena kepanasan, padahal sudah dinyalakan pendingin ruangan. Karena kegerahan, badan mereka sampai merah-merah, huhuhu 😭.
Sembari mengusap-usap punggung bayi yang rewel, ingatan tentang cuaca di masa kecil saya tiba-tiba menari-nari di kepala. Dulu, datangnya musim hujan dan musim kemarau itu bisa diprediksi. Saat itu, ada bulan-bulan tertentu yang dapat dipastikan tidak akan turun hujan. Sangat berbeda dengan kondisi sekarang ini. Hujan dan panas tidak bisa ditebak kapan datangnya. Seperti beberapa hari lalu, saat matahari sedang panas-panasnya tiba-tiba langit mendung dan turun hujan deras, ajaibnya sepuluh menit kemudian matahari kembali bersinar dengan panas hampir dua kali lipatnya. Random banget!
Sepertinya kondisi bumi kita memang sudah semakin tua. Perubahan iklim terjadi tanpa bisa kita kendalikan dan sedihnya, penyebabnya kebanyakan karena ulah kita, manusia, hiks. Berikut beberapa penyebab perubahan iklim:
- Gas rumah kaca
Secara alamiah, gas rumah kaca dihasilkan dari kegiatan manusia sehari-hari, namun sejak tahun 1950-an emisi gas CO2 meningkat secara drastis yang disebabkan oleh semakin majunya industri yang berbanding lurus dengan konsumsi energi. Sumber penghasil gas rumah kaca seringkali kita jumpai di sekeliling kita, misalnya penggunaan energi listrik, aktivitas menggunakan kendaraan bermotor, juga membakar sampah. Bahkan dalam sepiring makanan kita dapat ditelaah sumber karbon yang merupakan penyumbang gas rumah kaca. Nasi dan sayuran berasal dari pertanian yang menggunakan pestisida, daging berasal dari peternakan dimana kotoran hewannya menghasilkan gas metana. Limbah makanan dari sisa makanan yang membusuk juga menghasilkan gas metana.
- Peningkatan emisi
Salah satu penyebab perubahan iklim adalah meningkatnya emisi yang dilakukan oleh manusia, antara lain pembakaran batu bara, minyak dan gas yang menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida, penebangan hutan (deforestasi) yang menyebabkan tidak terserapnya CO2 dari atmosfer, meningkatnya jumlah peternakan yang mana hewan ternak menghasilkan metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanannya dan penggunaan pupuk yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi nitro oksida.
- Pemanasan Global
Penyebab perubahan iklim yang ketiga berasal dari aktivitas pemanasan global. Pembangkit listrik dan instalasi industri lainnya adalah penghasil CO2 utama. Suhu rata-rata global saat ini adalah 0,85ºC lebih tinggi dari pada akhir abad ke-19.
Huhuhu sedih yaa menyaksikan kondisi bumi kita saat ini. Oleh karena itu, kita harus #TimeforActionIndonesia untuk menyelamatkan bumi kita. Sebagai #MudaMudiBumi, ada banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan #UntukmuBumiku, diantaranya:
✅ Efisiensi penggunaan energi listrik, dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut stop kontak alat elektronik dari sumber listrik bila telah digunakan. Membiarkan lampu tetap menyala dan tidak mencabut stop kontak alat elektronik yang telah digunakan juga akan membuat pembayaran listrik meningkat. Maka demi keselamatan dompet dan bumi, efisiensi penggunaan energi listrik sudah sewajarnya dilakukan.
✅Mengurangi jejak karbon dengan menggunakan kendaraan umum dan mengurangi frekuensi penggunaan kendaraan pribadi. Atau bila jarak tempat yang kita kunjungi dekat, lebih baik berjalan kaki saja. Sebelum resign dari kantor lama 6 bulan lalu, saya selalu ke kantor dengan berjalan kaki, selain lebih hemat, badan saya juga lebih bugar. Dan ternyata kebiasaan sederhana itu dapat memberi sumbangsih terhadap keselamatan bumi kita.
✅ Bijak menggunakan air. Air sangat penting untuk makhluk hidup, karenanya kita harus bijak menggunakannya. Bukan hanya manusia yang membutuhkannya namun juga makhluk hidup lainnya. Boros menggunakan air dapat menyebabkan krisis air bersih yang mengakibatkan bencana kekeringan di banyak tempat.
✅Bijak dalam menggunakan kertas. Salah satu caranya adalah dengan mencetak bolak-balik dan memanfaatkan kertas bekas. Tindakan ini juga sudah kami lakukan di kantor (baik di kantor lama maupun di kantor baru). Lebih hemat dan bisa melindungi bumi. Double manfaat!
✅ Memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam bunga, sayur, buah atau tanaman obat. Menanam tanaman di rumah memiliki banyak manfaat, selain dapat menambah kesibukan si empunya rumah, juga dapat menghemat pengeluaran keluarga. Plus juga dapat menjaga bumi. Triple manfaat!
✅ Menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi penggunaan plastik. Langkah yang bisa kita lakukan diantaranya, bawa tas belanja dari rumah saat berbelanja ke pasar/supermarket, atau saat ke kantor, bawa bekal dan botol minum dari rumah. Dengan melakukan ini, kita bisa mengurangi limbah plastik yang berbahaya untuk bumi.
✅ Lakukan Gerakan 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Rot). Reduce adalah Gerakan mengurangi pemakaian suatu barang yang tidak bisa didaur ulang sehingga dapat mengurangi produksi sampah. Reuse yaitu kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Recycle yaitu kegiatan mengolah kembali barang bekas sehingga dapat digunakan lebih lanjut. Replace yaitu kegiatan mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Rot yaitu melakukan pembusukan untuk sampah organik (kompos)
Bumi sudah banyak memberi untuk kita, sudah sewajarnya kita membalasnya. Mencintai bumi cukup dengan cara-cara sederhana seperti 7 poin di atas. Sebagai rasa cinta saya terhadap bumi, saya bersumpah, kemana-mana akan lebih banyak berjalan kaki dibanding naik kendaraan.
ayo jaga bumi dengan berjalan kaki! |
Sudah saatnya kita action untuk menyelamatkan bumi kita. Yuk sama-sama kita jaga bumi agar ia menjadi tempat yang nyaman untuk kita tinggali!
sumber tulisan
https://dlhk.jogjaprov.go.id/mengenal-lebih-dekat-gas-rumah-kaca