pic source: pixabay.com |
Baru-baru ini, anak pertama saya, Wahyu, menagih janji yang pernah saya ucapkan. Janji yang nyaris saya lupakan karena terucap begitu saja bagai angin lalu. Janji tersebut adalah membelikannya buku. Dan saat hendak menunaikan janji tersebut, ternyata buku yang disukai Wahyu itu telah habis terjual. Huhuhu rasanya sedih dan menyesal banget, apalagi saat melihat rasa kecewa yang tergambar jelas di wajah Wahyu. Maafkan mamamu, Nak!🙏😭
Sejak kecil Wahyu memang sudah suka membaca buku, karenanya saya lumayan sering membelikannya buku secara online walau ongkir ke sini tuh mahalnya amit-amit. Hahaha abaikan beberapa kata terakhir ini karena ini adalah curhatan mak emak yang pengen beli buku anak tapi harus mikir karena biaya ongkir yang selangit 😅🙈
Wahyu memiliki waktu andalan membaca buku yakni sepulang sekolah dan sebelum tidur. Khusus sebelum tidur (malam hari), ia meminta saya membacakan buku untuknya. Namun kadang bila sedang mood, gantian, ia-lah yang membacakan buku untuk saya. Saya sengaja memberinya kesempatan untuk membacakan saya buku agar bisa melatih kemampuannya membaca.
kegiatan membaca buku sebelum tidur |
Saya menyadari, sebagai orang tua, tugas kita bukan hanya memberikan makanan bergizi, memberikan tempat yang nyaman untuk berlindung serta memberikan kasih sayang yang melimpah kepada anak kita, namun lebih dari itu, sebagai orang tua kita juga berkewajiban mengajarkan kebiasaan baik agar anak kita tumbuh menjadi generasi berprestasi di masa depan, salah satu contohnya adalah mengajarkan mereka membaca buku.
Nah, beragam manfaat dari kebiasaan membaca buku inilah yang beberapa hari lalu saya ikuti gathering online-nya . Saya dan teman-teman blogger berkesempatan mengikuti acara zoom bertema BUKU: Bekal Anak Bertumbuh. Acara yang diselenggarakan oleh Lets Read Indonesia dan Blogger Perempuan ini sangat seru karena membahas tentang pentingnya membaca buku bagi anak juga bagaimana cara membacakan buku untuk anak secara nyaring di rumah serta manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan ini.
Acara berlangsung selama dua jam dengan menghadirkan 2 narasumber keren yakni Kak Elsa Agustin, Social Media Content Development The Asia Foundation Indonesia dan Ibu Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs penulis buku membaca nyaring penggagas komunitas Read Aloud Indonesia.
Lets’s Read
Let's Read adalah perpustakaan digital buku cerita anak persembahan komunitas literasi The Asia Foundation. Let's Read diprakarsai oleh Books for Asia, yakni program literasi yang telah berlangsung sejak 1955.
Let's Read memiliki misi membudayakan kegemaran membaca pada anak Indonesia sejak dini melalui digitalisasi cerita bergambar, pengembangan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal dan penerjemahan buku cerita anak berkualitas terbitan dalam dan luar negeri ke dalam bahasa nasional dan bahasa ibu (bahasa daerah).
Menurut Kak Elsa Agustin, ratusan koleksi cerita bergambar di aplikasi Let's Read dapat dibaca, diunduh, disebarkan, dan diterjemahkan secara bebas namun tidak boleh diperjualbelikan dengan tujuan komersil.
Saat saya perkenalkan Let's Read ini pada Wahyu, ia girang banget. Ia seolah menemukan hal yang selama ini dicarinya. Ia jadi lebih sering lagi membaca karena kisah-kisah yang diceritakan di sana sangat menarik.
Saya memaklumi bila Wahyu betah berlama-lama membaca buku yang ada di Let's Read karena selain cerita yang ditampilkan di sana menarik, tampilan aplikasinya juga tidak membosankan. Sepertinya, tampilannya memang sengaja dibuat sedemikian rupa agar anak-anak menyukai kegiatan membaca buku.
Read Aloud
Selain tentang Let's Read, di gathering kemarin juga disampaikan tentang cara membaca buku secara nyaring (read aloud). Ibu Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs penulis buku Membaca Nyaring dan penggagas komunitas Read Aloud Indonesia yang menjadi narasumbernya.
Visi Read Aloud adalah menjadikan anak Indonesia sebagai pemcaca buku sepanjang hayat mereka. Sedangkan Misinya adalah menjadikan kegiatan read aloud ini sebagai budaya yang harus dilakukan baik di rumah (keluarga), sekolah maupun masyarakat.
Sebelum memaparkan materinya, Ibu Rosie membacakan sebuah cerita. Dan entah mengapa, saat mendengar Ibu Rosie bercerita, saya merasa betah dan ikut hanyut dalam cerita. Saya seperti dibawa masuk ke dalam cerita dan menjadi bagian di sana.
Saya dan Wahyu sebenarnya sudah menjalankan cara membaca nyaring ini. Kegiatan ini biasanya kami lakukan sesaat sebelum tidur. Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, saya dan Wahyu kadang berganti peran, kadang saya yang jadi pembaca dia yang jadi pendengar, atau sebaliknya. Dan harus saya akui, kegiatan ini memang menyenangkan sekaligus meningkatkan bonding antara saya dan Wahyu.
Rupanya, Read Aloud memang memiliki banyak manfaat, diantaranya
- Dengan membacakan nyaring, membangun banyak keterampilan dasar yang penting
- Memperkenalkan kosa kata baru pada anak
- Memberikan model membaca yang lancar dan ekspresif
- Membantu anak-anak mengenali apa itu membaca untuk kesenangan
- Read aloud membantu menuangkan kemampuan literasi usia dini
- Melatih anak agar lebih fokus dan perhatian