Tanggal 12 September 2020 kemarin saya akhirnya ikut ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Buton Tengah setelah menunggu jadwal pelaksanaan tes-nya sejak pertengahan Februari 2020. Setelah berbulan-bulan menunggu dan saya nyaris terlena oleh keadaan (blas gak belajar apapun karena merasa jadwal tesnya belum jelas), pada pertengahan bulan Agustus muncullah pengumuman bahwa waktu tes SKB saya akan jatuh pada tanggal 12 September 2020.
Saat itu, walau sudah mengetahui waktu ujian, saya pun masih merasa santai karena bingung mau belajar apa. Berkaca dari pengalaman ikut tes SKB tahun 2018 lalu, yang mana soal-soal SKBnya itu tentang dinas tempat melamar, UU ASN & UU Pemda, saya pun mulai mendownload UU tentang pangan, UU ASN & UU Pemda.
Baca Juga: 5 Bersaudara & Tes CPNS
Gak lama setelah mendownload banyak Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah terkait, adik saya mengirimi saya kisi-kisi tentang materi pokok soal yang akan diujikan saat SKB yang dibagikan oleh BKN berdasarkan jabatan yang dilamar.
Lega dan semangat banget rasanya saat mengetahui keberadaan kisi-kisi itu karena itu berarti sudah ada gambaran tentang soal-soal yang akan saya kerjakan di ujian nanti, namun setelah membaca surat edaran kisi-kisi itu saya merasa lemas karena ternyata jabatan yang saya lamar gak ada dalam daftar jabatan yang ada di list yang dibagikan oleh BKN.
Karena jabatan yang saya lamar gak ada dalam daftar, saya pun mengira-ngira sendiri bentuk soal yang akan keluar dalam ujian nanti. Saya kembali membaca semua Undang-undang dan peraturan pemerintah tentang pangan yang udah saya print.
Saya takut gak lulus ujian padahal jadi CPNS adalah cita-cita yang paling ingin saya wujudkan tahun ini agar bisa lebih dekat dengan anak-anak saya. Bila gak lulus juga, maka gak ada lagi kesempatan untuk meraihnya karena tahun ini usia saya genap 35 tahun. Itu membuat saya paranoid 😫.
Satu minggu sebelum ujian, saya terus-terusan gelisah dan gak percaya diri. Tidur gak nyenyak dan emosi gampang tersulut. Saya tersiksa dan mulai berpikir harus keluar dari situasi yang gak mengenakkan ini. Saya berusaha untuk men-sugesti diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Akhirnya setelah berusaha meredam apa yang saya rasakan, 3 hari sebelum ujian hati mulai merasa tenang. Saya pasrah dengan apa yang akan terjadi. Dalam hati berkata, bila memang takdir saya tahun ini menjadi CPNS, maka sesulit apapun ujian yang saya hadapi insyaallah semua pasti akan terlewati dengan baik.
Dan hari yang dinanti pun tiba. Jadwal ujian saya tanggal 12 September 2020 sesi ketiga pada pukul 13.00 - 16.00 WITA. Di hari itu, hati saya tenang banget. Sebelum keluar rumah, saya menelepon mama meminta doa restu agar diberi kelancaran mengikuti ujian. Gak lupa minta maaf pada suami dan memohon ridhonya. Juga minta doa restu pada ibu mertua 🙏.
Untuk mengurangi ketegangan, pose dulu sebelum berangkat 😁 |
Pukul 10.30 WITA, kami mulai berangkat dan tiba di lokasi tes pukul 12.00 WITA. Jarak antara rumah dan lokasi tes memang jauh jadi kami harus berangkat lebih awal agar saya merasa lebih santai.
Pukul 14.00 WITA, saya dan peserta ujian mulai masuk dalam ruangan ujian dengan protokol covid-19 yang ketat. Saat masuk ruangan, seluruh peserta diwajibkan jaga jarak, mencuci tangan dan pakai masker.
Pukul 14.30 WITA ujian dimulai. Dan saat membaca soal, saat itu pula kegelisahan saya muncul. Keringat dingin bercucuran dan jantung mulai berdetak kencang tak terkendali 😰. Apa pasal? Huhuhu materi yang sudah susah payah saya pelajari gak ada satupun yang muncul. 100 soal yang ada di layar monitor itu sangat jauh dari materi yang saya pelajari selama ini.
Saya ingin menangis. Sedikit pun gak menyangka akan mengalami hal tak terduga ini. Cukup lama saya terdiam dan membiarkan waktu berjalan sia-sia, hingga akhirnya saya sadar, bila saya masih tetap seperti ini maka sudah pasti saya gak bakalan lulus.
Pelan-pelan saya mencoba tenang sembari berkata dalam hati bahwa bila cuman gelisah dan stress gak ngapa-ngapain, soal-soal ini gak akan bisa terselesaikan sedangkan waktu terus saja berjalan. Maka mulailah saya membaca soalnya satu persatu. Bila ada yang menurut saya sulit, segera saya lewati dan berpindah ke soal lain.
Alhamdulillah, berkat ketenangan dalam mengerjakannya, 100 soal bisa saya selesaikan dalam sisa waktu yang tersedia, walau gak yakin hasilnya memuaskan.
Usai mengikuti ujian, dengan langkah gontai saya keluar ruangan ujian menuju suami yang menunggu di parkiran. Melihat ekspresi suami yang datar makin membuat saya berpikir bahwa hasil ujian saya memang mengecewakan ☹️.
Sebelum benar-benar sampai di tempat suami, suami segera menghampiri dan memeluk saya sembari berbisik bahwa nilai ujian saya jauh melebihi nilai 2 pesaing saya. Huwaaa, saat itu juga tangis saya pecah. Saya benar-benar gak nyangka, ternyata hasil ujiannya gak seburuk yang saya kira 😭.
Tenang Sayang, nilaimu lebih tinggi dari 2 pesaingmu, kok! 😁 |
Kini, saya tinggal menunggu pengumuman resmi dari BKD Kabupaten Buton Tengah. Doakan semoga nama saya keluar sebagai salah satu peserta yang lolos dalam seleksi CPNSD Kab. Buton Tengah pada pengumuman kelulusan tanggal 30 Oktober nanti yaa, amiiin 🙏