Tak terasa, 38 hari sudah usia anak kedua kami, Rayyan. Itu artinya sudah 38 hari juga saya menyandang predikat sebagai ibu menyusui. Tak seperti ibu menyusui lain yang biasanya langsung bisa menyusui pada hari pertama kelahiran bayinya, saya tidak seberuntung itu, huhuhu.
Di awal-awal menyusui saya mengalami beberapa drama, salah duanya adalah ASI yang tak kunjung keluar sementara bayi sudah sering nangis, dan saat bayi mulai menyusu, puting saya malah lecet.
Oh iya, saya punya pengalaman buruk saat menyusui anak pertama hampir delapan tahun lalu yang mana bayi saya minum ASI hanya selama tiga bulan saja (saya gagal memberinya ASI ekslusif sampe enam bulan). Dan saya bertekad tak ingin mengalaminya lagi pada anak kedua ini. Karena tak mau mengulangi kejadian yang sama, pada kehamilan kali ini jauh sebelum lahiran saya sudah mempersiapkan diri untuk menyusui, salah satunya membeli pompa ASI.
Baca Juga: Jangan Katakan 5 Hal Ini Pada Ibu yang Gagal Menyusui Bayinya
Demi kelancaran proses menyusui, saya berniat membeli pompa ASI elektrik, saya sampe bela-belain ngumpulin ovo points di salah satu e-commerce. Namun setelah jumlah ovo pointnya mencapai harga pompa ASI elektrik yang ingin dibeli, Qodarullah saya dapat hadiah dari MEDELA berupa satu set pompa ASI manual. Yo wis, beli pompa ASI elektriknya ditunda dulu, mau pake pompa ASI manual dari medela saja.
Baca Juga: Jangan Katakan 5 Hal Ini Pada Ibu yang Gagal Menyusui Bayinya
Demi kelancaran proses menyusui, saya berniat membeli pompa ASI elektrik, saya sampe bela-belain ngumpulin ovo points di salah satu e-commerce. Namun setelah jumlah ovo pointnya mencapai harga pompa ASI elektrik yang ingin dibeli, Qodarullah saya dapat hadiah dari MEDELA berupa satu set pompa ASI manual. Yo wis, beli pompa ASI elektriknya ditunda dulu, mau pake pompa ASI manual dari medela saja.
Ini nih penampakan pompa ASI manual dari medela :)
Karena anak pertama tidak asi eksklusif, jadi ini adalah pertama kalinya saya memakai pompa ASI. Dan karena memakai pompa ASI Harmony dari Medela ini pengalaman pertama, saya tidak bisa membandingkannya dengan yang lain.
Lalu seperti apa rasanya memakai pompa asi manual dari Medela ini? Yuk baca tulisan ini sampai selesai untuk mengetahui jawabannya ;)
Karena anak pertama tidak asi eksklusif, jadi ini adalah pertama kalinya saya memakai pompa ASI. Dan karena memakai pompa ASI Harmony dari Medela ini pengalaman pertama, saya tidak bisa membandingkannya dengan yang lain.
Lalu seperti apa rasanya memakai pompa asi manual dari Medela ini? Yuk baca tulisan ini sampai selesai untuk mengetahui jawabannya ;)
Saat menerima paket yang berisi satu set pompa ASI ini, saya membatin "kok paketnya ringan yaa? terbuat dari apakah si pompa ASI ini". Buru-buru saya buka paketnya dan melihat ternyata seluruh komponen pompa ASI ini terbuat dari plastik. Lalu dalam hati muncul sedikit keraguan terutama saat melihat corongnya "Jangan-jangan bakalan sakit nih saat memompa".
Ternyata keraguan itu tidak terbukti. Meski corongnya terbuat dari plastik, saya nyaman banget menggunakannya, tak sakit sedikitpun. Ukurannya pas banget di p@yudara saya jadi enak dipakai memompa ASI. Tuasnya (pegangan pompanya) dirancang ergonomis jadi tidak bikin pegal saat memompa dan yang paling penting dia ringan dibawa kemana saja.
Untuk merakit pompa ASI ini juga gampang banget. Komponen-komponennya sangat mudah dipasang karena di buku panduan tertulis jelas petunjuk pemasangannya. Saat membersihkannya juga tidak sulit jadi sangat praktis dan tidak ribet.
Pompa ASI Harmony dari Medela ini dirancang dengan teknologi ekspresi 2 fase yang membuat pengguna merasa nyaman yaitu fase stimulasi dan ekspresi. Sebelum mulai memompa ASI kita dapat merangsangnya terlebih dahulu dengan menggunakan fase stimulasi menggunakan tuas pendek, ini terasa seperti hisapan awal bayi yang merangsang p@yudara sehingga ASI cepat mengalir. Dan jika ASI mulai mengalir kita dapat memindahkannya ke fase ekspresi dengan menggunakan tuas panjang.
Satu hal lain yang membuat saya semakin suka pada pompa ASI dari Medela ini adalah ia tidak berisik saat dipakai sehingga kegiatan pumping tidak mengganggu tidur bayi (saya biasanya selalu pumpping di samping bayi yang sedang tidur)
Jadi kesimpulan yang bisa saya berikan setelah kurang lebih satu bulan memakai pompa ASI Manual Harmony dari Medela ini adalah saya puas saat memakainya. Buat teman-teman yang saat ini sedang mencari pompa ASI manual yang anti ribet dan mudah cara pakainya, boleh banget mencoba pompa ASI ini :)
Selain dapat hadiah satu set pompa ASI dari Medela, saya juga mendapatkan cream untuk mengatasi lecet atau luka pada puting susu (nipple) namanya adalah PURELAN 100 NIPPLE CREAM. Tahu aja nih Medela saya bakalan mengalami lecet saat menyusui, hehehe
Ini nihh penampakan produknya :)
Seperti yang saya ceritakan di atas, di awal-awal menyusui saya mengalami "drama" lecet puting. Yang pernah menyusui pasti tahu dong rasanya gimana. Untunglah ada si PURELAN 100 NIPPLE CREAM dari Medela ini jadi dramanya tidak berkepanjangan. Alhamdulillah, setelah 3X oles, lecetnya sembuh dan saya merasa nyaman kembali saat menyusui.
Purelan 100 Nipple Cream ini terbuat dari bahan yang aman sehingga tidak berbahaya walau ditelan oleh bayi juga tida menyebabkan alergi. Jadi bila saat ini kamu sedang menyusui bayi yang sedang giat-giatnya menggigit apapun, tak ada salahnya menyiapkan krim ini di rumah sebagai tindakan preventif :)
Demikian pengalaman yang saya rasakan saat memakai pompa ASI Harmony (Manual Pump) dan Purelan 100 Nipple Cream dari Medela. Apakah kamu juga pernah memakai pompa ASI atau krim untuk mengatasi puting lecet dari Medela ini, gaes? Yuk ceritakan di kolom komentar :)
Atau mungkin ada salah satu dari pembaca artikel ini yang tertarik untuk mencoba 2 produk dari Medela yang sudah saya review ini maupun produk-produk dari Medela lainnya, silakan langsung ke Instagram Medela atau Medela Official Shop.