pic source: pixabay.com |
Kaget banget saat bangun pagi ini mama gak ada di rumah. Udah cape manggil-manggil, gak ada jawaban. Langsung deh tanya adik yang sedang nonton tv, kemana perginya mama sepagi ini? Adik menjawab dengan santai "kalo pagi-pagi hari Kamis gini mama gak ada di rumah, itu artinya mama sedang ke pasar".
Wahhh saya benaran lupa nih kalo hari ini adalah hari Kamis yang merupakan hari pasar di Lombe (tempat tinggal mama). Fyi, pasar Lombe adalah pasar teramai yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Pasar ini digelar 3 hari dalam seminggu yakni, Selasa, Kamis dan Minggu. Pasar ini ramai karena banyak pedagang dan pembeli dari luar daerah datang bertransaksi di sini, mulai dari Kota Baubau, Kabupaten Muna, Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Buton dan tentunya pedagang dan pembeli dari kabupaten Buton Tengah Sendiri.
Sebagai daerah yang baru mekar, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) belum memiliki pasar modern, jadi semua warganya bertransaksi di pasar-pasar tradisional. Bila ingin berbelanja di supermarket atau pasar modern, biasanya warga Buteng akan ke kota Baubau. Tapi jangan salah, walau kelas pasar tradisionalnya masih dalam skala kecamatan tapi barang yang dijual di pasar ini cukup lengkap, kok.
Ngomong-ngomong tentang pasar tradisional, kali ini saya ingin menuliskan beberapa pasar tradisional yang menjadi tempat bertransaksi warga Kota Baubau nih. Penasaran? Berikut 3 pasar tradisional yang ada di kota Baubau:
1. Pasar Wameo
Pasar Wameo adalah pasar tradisional terbesar di kota Baubau yang selalu ramai dikunjungi warga setiap hari mulai dari pagi hingga menjelang sore. Beragam pedagang berkumpul menjadi satu di pasar ini, mulai dari pedagang ikan, sayur mayur, buah-buahan, pedagang pakaian, pedagang sepatu, pedagang alat rumah tangga, pedagang kosmetik, pedagang kue, pedagang sembako, pedagang gerabah hingga pedagang barang bekas.
Pasar Wameo terkenal sebagai tempat penjualan RB alias rombengan (barang bekas) mulai dari pakaian, sandal/sepatu, pakaian dalam, kaos kaki, boneka, tas, gorden, seprai/selimut hingga spring bed. Ya, ada beragam penjual barang bekas di pasar Wameo ini sehingga ia terkenal sebagai pasar RB. Cobalah datang ke Baubau dan tanyakan di mana tempat penjual RB, saya yakin semua orang akan menjawab Pasar Wameo.
Selain itu, harga barang-barang yang dijual di sini cenderung lebih murah dibanding 2 pasar lainnya yang ada di kota Baubau. Pasar Wameo menjadi tempat andalan saya berbelanja kebutuhan makanan. Saya ke pasar ini sekali dalam seminggu untuk membeli stok ikan, sayur, buah dan bumbu dapur. Selain harganya yang relatif lebih murah, ikan, sayur dan buah yang dijual di sini semuanya masih segar-segar.
2. Pasar Karya Nugraha
Pasar Karya Nugraha adalah pasar tradisional kedua yang ada di Baubau. Lokasinya cukup strategis karena berada di pusat kota. Pasar ini terdiri dari dua lantai. Sama seperti Pasar Wameo, ada beragam pedagang berjualan di pasar ini, namun yang paling mendominasi adalah pedagang sembako. Pasar ini menjadi tempat andalan kami membeli beras.
Pasar Karya Nugraha tidak terlalu luas jadi kita gak butuh waktu lama untuk mengelilingi seluruh area pasar. Kelebihan pasar ini dibanding 2 pasar lainnya adalah pasarnya buka hingga pukul 22.00 jadi bila ingin masak malam hari namun kekurangan bahan masakan, bisa langsung ke sini untuk membelinya.
3. Pasar Laelangi
Pasar tradisional terakhir adalah Pasar Laelangi. Pasar ini adalah pasar teramai di kota Baubau karena lokasinya berada di pusat bisnis kota Baubau. Gak seperti Pasar Wameo dan Karya Nugraha, di pasar laelangi ini kita gak akan menemukan pedagang ikan atau sayuran, karena hampir semua pedagang di sini adalah pedagang pakaian, pedagang sandal/sepatu juga pedagang kosmetik.
Namun walau begitu, di sebelah Pasar Laelangi bertebaran beragam pedagang seperti pedagang sembako, pedagang buah, pedagang ikan, pedagang kue, pedagang alat rumah tangga, pedagang ayam kampung (yang masih hidup), pedagang buku hingga pedagang sayur.
Saya termasuk yang jarang berkunjung di pasar ini karena untuk pakaian saya biasanya suka berbelanja online atau membeli dagangan teman. Begitupun saat berbelanja kosmetik, saya lebih suka berbelanja di supermarket yang sudah terjamin keaslian produknya.
**
Itulah 3 pasar tradisional yang ada di Kota Baubau yang menjadi tempat bertransaksi penjual dan pembeli. Fyi, walau di sini sudah ada beberapa supermarket namun masih banyak warga yang betah berbelanja di pasar tradisional, alasannya bermacam-macam, salah satunya adalah harga barang yang dijual di pasar tradisional biasanya lebih murah.
Lalu bagaimana dengan saya? Lebih suka berbelanja di pasar tradisional atau supermarket? Saya sih suka belanja di kedua tempat itu tergantung barang apa yang ingin saya beli. Kalo belanja sayur, ikan, buah dan beras, sukanya di pasar tradisional tapi kalo belanja kosmetik, sabun mandi, dan kawan-kawannya biasanya saya belanja di supermarket.
Bagaimana denganmu gaes? Lebih suka belanja di pasar tradisional atau supermarket?