pic source: pixabay.com |
Baca Juga: Selamat Datang Anakku, Rayyan!
Kondisi fit ini tidak terlepas dari treatment yang saya lakukan pasca lahiran kemarin. Oleh mama saya disuruh untuk melakukan beberapa hal untuk mempercepat proses pemulihan pasca lahiran. Dan sesuai judulnya, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang treatment (boleh dikatakan ritual karena ini berdasar kepercayaan turun temurun) yang saya (atau wanita Buton) lakukan pasca bersalin.
Sebelum menyebutkan treatment apa saja yang saya jalani, terlebih dahulu saya ingin menginformasikan bahwa mama saya adalah wanita Buton yang masih kuat memelihara tradisi dari para leluhur (dalam hal apapun). Dan karena saya anaknya, maka saya diwajibkan mengikuti dan ikut melestarikan tradisi yang dipelihara oleh mama tersebut, salah satunya treatment yang dilakukan pasca bersalin ini.
Sebelum menyebutkan treatment apa saja yang saya jalani, terlebih dahulu saya ingin menginformasikan bahwa mama saya adalah wanita Buton yang masih kuat memelihara tradisi dari para leluhur (dalam hal apapun). Dan karena saya anaknya, maka saya diwajibkan mengikuti dan ikut melestarikan tradisi yang dipelihara oleh mama tersebut, salah satunya treatment yang dilakukan pasca bersalin ini.
Lalu treatment apa saja yang saya lakukan usai bersalin? Berikut 5 ritual wajib yang saya lakukan usai melahirkan baik anak pertama maupun anak kedua kemarin:
# PO WEMPANE (Mandi Air Panas)
Saya menempatkan mandi air panas (air mendidih) ini di posisi pertama karena ini adalah ritual WAJIB (saking wajibnya, saya beri bold+kapital) yang mesti dilakukan oleh wanita yang baru bersalin. Manfaat yang didapatkan adalah melancarkan aliran darah, menurunkan/mengempeskan (?) badan yang bengkak saat hamil dan melahirkan, mempercepat proses penyembuhan luka luar.
Apakah ibu yang baru saja melahirkan bisa melakukan prosesi ini sendirian? Jawabannya adalah boleh saja tapi rasanya kurang afdol karena gak semua orang diberi kelebihan untuk mampu menyentuh air mendidih tanpa terbakar. Yap, air yang dipakai mandi tersebut bukanlah air panas biasa melainkan air mendidih jadi prosesi ini sebaiknya dilakukan oleh orang ahli di bidangnya alias dukun beranak atau dalam bahasa Buton disebut 'Bisa.
Oleh sang 'Bisa, air mendidih tersebut diberi ajian atau doa-doa sehingga kulit yang terkena air gak melepuh meski saat menyentuh kulit panasnya minta ampun. Saat melakukan prosesi po wempane ini saya sampai menggigil saking panasnya air yang disiram ke tubuh saya. Bayangkan saja, satu panci air mendidih hanya dicampur satu atau dua gayung air dingin dan kemudian air tersebut dipakai untuk mandi.
# SUMPU UWENA MANTOMU (Minum Sari Kunyit)
Treatment kedua yang saya lakukan pasca bersalin adalah sumpu uwena mantomu (minum sari kunyit). Manfaat yang didapatkan setelah meminum sari kunyit ini adalah menguatkan otot-otot yang lemah pasca persalinan dan menyembuhkan luka dalam.
Mama sangat tegas menyuruh (bisa dikatakan memaksa) saya meminum sari kunyit ini karena beliau sudah membuktikan sendiri manfaatnya saat proses penyembuhan pasca operasi ikat kandungan lebih dari 20 tahun lalu. Berbeda dengan teman-temannya (yang dioperasi pada hari yang sama) yang meminum obat cina, mama hanya mengandalkan kunyit sebagai obat.
Tentu sari kunyit ini bukanlah sari kunyit biasa karena sebelum diminum oleh wanita yang habis melahirkan terlebih dahulu ditiupkan ajian atau doa-doa agar yang meminumnya segera pulih. Untuk minum sari kunyit ini bisa dilakukan sendiri walau tanpa 'Bisa.
# PORARANGI (Memanaskan Diri di Api)
Hal ketiga yang saya lakukan pasca bersalin adalah porarangi alias duduk atau berdiri di dekat bara yang menyala. Salah satu manfaat yang didapatkan saat melakukan kegiatan ini adalah memudahkan keluarnya ASI. Manfaat lain adalah untuk mengurangi bengkak di badan.
Saya ingat, saat lahiran anak pertama, ASI saya belum juga keluar padahal usia anak saya sudah lebih seminggu. Berbagai sayuran hijau plus kacang-kacangan sudah saya makan tapi ASI tak kunjung keluar. Setelah porarangi, barulah ASI yang ditunggu-tunggu itu keluar.
#POBEWE TANGA (Memakai Ikat Pinggang)
Pobewe tanga (memakai ikat pinggang) adalah hal yang gak boleh saya lewatkan pasca bersalin. Tujuannya adalah untuk menjaga kandungan agar tidak turun juga mempercepat keluarnya darah nifas sehingga darahnya gak tertinggal di dalam rahim. Jadi sebelum memakai korset atau stagen, perut dan pinggang saya terlebih dahulu dililit dengan seutas kain (kabewena tanga). Dan saya memang langsing banget setiap kali habis lahiran, perut saya kempes dan rata, mirip perut para model, hehehe.
# POBURA 'BAE (Pakai Bedak Dingin)
Hal berikutnya yang saya lakukan pasca lahiran adalah pobura 'bae (memakai bedak dingin). Melakukan treatment ini dipercaya dapat menjaga kesehatan dan kekencangan kulit si ibu. Bedak dingin yang saya pakai adalah hasil buatan mama yang terbuat dari beras yang ditumbuk halus dan dicampur kunyit. Untuk membasahi bedak tersebut juga bukan pakai air biasa melainkan pakai sari kunyit.
**
Itulah 5 treatment yang saya lakukan pasca lahiran kemarin. Untuk treatment pertama dan kedua, saya melakukannya hingga hari kelima pasca lahiran. Treatment ketiga, sampai hari ketujuh sedangkan treatment keempat dan kelima rencananya sampai selesai masa nifas alias 40 hari.
Ke-5 treatment ini umumnya dilakukan oleh wanita Buton walau sekarang sudah banyak yang berpikiran modern dan mulai meninggalkan cara ini karena dipikir cukup ribet dan menyakitkan (treatment pertama)
Ke-5 treatment ini umumnya dilakukan oleh wanita Buton walau sekarang sudah banyak yang berpikiran modern dan mulai meninggalkan cara ini karena dipikir cukup ribet dan menyakitkan (treatment pertama)