pic source: pixabay.com |
Selama tiga tahun membuat blog ini, sepertinya saya belum pernah secara spesifik bercerita tentang suami saya di blog ini yaa. Ehh, pernah ding beberapa kali saya menyinggung tentang dirinya tapi hanya disinggung dan disebut doang, tidak dibahas lebih lanjut. Mengapa? Karena suami saya tak suka publikasi, biarlah ia berada di balik layar saja, katanya, hehehe.
Tapi beberapa waktu lalu ia berubah pikiran. Ia tak keberatan saat saya meminta izin untuk menulis tentang dirinya di blog ini. Tapi ia mengajukan satu syarat, syaratnya adalah saya tak boleh menulis hal jelek yang mempermalukan dirinya. Hahaha iyaa deh iyaa. Lagian istri mana yang tega mempermalukan suaminya sendiri padahal sang suami belum lama ini sudah berbaik hati membelikan smartphone yang lama diidamkan istrinya? 💙
Oke lanjut.
Ada 3 hal yang akan saya tulis tentang suami saya pada kesempatan kali ini. Sesuai judul, tiga hal tersebut adalah tentang kepribadian, hobi dan juga gaya berbusananya.
Lalu bagaimana kepribadian suami saya? Suami saya adalah pria yang hangat walau sangat pendiam. Tak banyak kata keluar dari mulutnya saat kami bersama, ia baru mengeluarkan banyak kata saat meladeni pertanyaan-pertanyaan konyol yang saya ajukan. Saking pendiamnya, suami teman saya (sebut saja Randi) langsung menghakimi suami saya sebagai orang sombong pada pertemuan pertama mereka. Menurut Randi, suami saya tak tersenyum sedikitpun padanya padahal ia sudah tersenyum manis pada suami saya. Yaa, begitulah suami saya, ia tak akan memberikan senyuman manisnya pada orang asing yang baru pertama kali ditemuinya.
Walau pendiam dan “pelit senyum”, suami membebaskan saya melakukan apapun yang saya sukai asal tidak melewati batas yang ia tetapkan. Ia mengizinkan saya bekerja karena tahu saya tipe wanita yang tidak bisa berdiam diri di rumah sepanjang hari. Ia juga sangat mendukung hobi ngeblog saya. Dukungan itu ditunjukkan dengan membelikan saya kamera DSLR dan smartphone yang saya inginkan (walau sampai saat ini kedua benda tersebut belum termanfaatkan secara maksimal). Hal lain yang saya syukuri, ia tak pernah melarang saya menekuni hobi nonton drama korea dan film india, bahkan kadang-kadang ia-lah yang downloadin film dan drama yang hendak saya tonton 😊.
Hobi suami adalah bermain game online, utak atik handphone dan computer (ini juga sebagai pekerjaan sampingannya), kadang-kadang smule-an dan yang paling baru adalah utak-atik blog yang belum lama ini dibuatnya. Yap, bulan lalu ia tertarik membuat blog dan langsung men-TLDkan blog tersebut. Semoga saja ia istiqomah terhadap hobi barunya ini, hehehe. Sebagaimana ia tak melarang saya menekuni hobi, saya pun berusaha memahami hobi yang ditekuninya.
Tapi beberapa waktu lalu ia berubah pikiran. Ia tak keberatan saat saya meminta izin untuk menulis tentang dirinya di blog ini. Tapi ia mengajukan satu syarat, syaratnya adalah saya tak boleh menulis hal jelek yang mempermalukan dirinya. Hahaha iyaa deh iyaa. Lagian istri mana yang tega mempermalukan suaminya sendiri padahal sang suami belum lama ini sudah berbaik hati membelikan smartphone yang lama diidamkan istrinya? 💙
Oke lanjut.
Ada 3 hal yang akan saya tulis tentang suami saya pada kesempatan kali ini. Sesuai judul, tiga hal tersebut adalah tentang kepribadian, hobi dan juga gaya berbusananya.
Lalu bagaimana kepribadian suami saya? Suami saya adalah pria yang hangat walau sangat pendiam. Tak banyak kata keluar dari mulutnya saat kami bersama, ia baru mengeluarkan banyak kata saat meladeni pertanyaan-pertanyaan konyol yang saya ajukan. Saking pendiamnya, suami teman saya (sebut saja Randi) langsung menghakimi suami saya sebagai orang sombong pada pertemuan pertama mereka. Menurut Randi, suami saya tak tersenyum sedikitpun padanya padahal ia sudah tersenyum manis pada suami saya. Yaa, begitulah suami saya, ia tak akan memberikan senyuman manisnya pada orang asing yang baru pertama kali ditemuinya.
Walau pendiam dan “pelit senyum”, suami membebaskan saya melakukan apapun yang saya sukai asal tidak melewati batas yang ia tetapkan. Ia mengizinkan saya bekerja karena tahu saya tipe wanita yang tidak bisa berdiam diri di rumah sepanjang hari. Ia juga sangat mendukung hobi ngeblog saya. Dukungan itu ditunjukkan dengan membelikan saya kamera DSLR dan smartphone yang saya inginkan (walau sampai saat ini kedua benda tersebut belum termanfaatkan secara maksimal). Hal lain yang saya syukuri, ia tak pernah melarang saya menekuni hobi nonton drama korea dan film india, bahkan kadang-kadang ia-lah yang downloadin film dan drama yang hendak saya tonton 😊.
Hobi suami adalah bermain game online, utak atik handphone dan computer (ini juga sebagai pekerjaan sampingannya), kadang-kadang smule-an dan yang paling baru adalah utak-atik blog yang belum lama ini dibuatnya. Yap, bulan lalu ia tertarik membuat blog dan langsung men-TLDkan blog tersebut. Semoga saja ia istiqomah terhadap hobi barunya ini, hehehe. Sebagaimana ia tak melarang saya menekuni hobi, saya pun berusaha memahami hobi yang ditekuninya.
Beberapa saat setelah ijab kabul kami |
Selain pendiam, hal lain yang menjadi ciri khas suami saya adalah sangat cuek dengan penampilan. Busana yang dikenakannya sehari-hari cenderung santai. Ia lebih suka memakai kaos oblong daripada kameja jadi pakaiannya yang ada di lemari kebanyakan kaos dan jeans. Ia sangat jarang memakai kameja kecuali saat ke kantor (ia jarang masuk kantor karena kerjaannya lebih sering terjun ke lapangan), ke pesta pernikahan atau mengadiri acara formal (ini sangat jarang terjadi).
Memakai jas? Hmmm, kameja aja jarang apalagi jas. Sejak perkenalan kami, seingat saya, hanya satu kali ia memakai jas itupun tak lama. Lalu kapankah ia memakai jas tersebut? Adalah saat ia berfoto untuk pas photo yang akan ditempel di ijazahnya. Saat memakai jas tersebut, saya tak melihatnya secara langsung karena saat itu kami masih LRD-an Baubau-Kendari.
Pasca berfoto, ia mengirimi saya hasil fotonya dan setelah saya perhatikan ternyata mantan pacar saya ini lumayan gagah saat memakai jas, hahaha biarlah saya dibilang lebay karena muji suami sendiri, daripada tak ada yang muji, yekan 😂. Mungkin karena jarang memakai busana formal, saat ia mamakai busana formal saya cukup kaget melihatnya. Setelah acara foto-fotoan itu, saya tak pernah lagi melihatnya memakai jas, bahkan saat ia wisuda dan kami menikah pun ia tak memakai jas karena pernikahan kami memakai pakaian adat Buton.
Sepanjang tahun ini, beberapa kali saya sempat pengen beliin dia jas saat melihat koleksi jas pria 2018 yang dijual di mall atau online shop, apalagi sekarang ini banyak jas pria 2018 yang modelnya cakep-cakep. Melihat jas pria 2018 tersebut saya sering menghayal suami saya pasti akan terlihat gagah saat mengenakannya. Lalu kemudian saya terhempas ke dunia nyata tersadar kalau suami saya bukanlah lelaki yang gemar berpakaian formal seperti CEO-CEO muda nan mempesona namun tak nyata di drama korea yang sering saya tonton itu 😅.
CEO muda nan mempesona di drama korea (pic source: redbubble) |
Lalu apakah saya kecewa dengan gaya berbusana suami yang cenderung santai itu? Jelas tidak dong. Bagi saya, kepribadian suami lebih penting daripada cara berpakaiannya. Asalkan pakaiannya sopan dan bersih, bagi saya sudah cukup. Sesantai apapun pakaiannya, di mata saya suamilah yang paling gagah 💙 #Eaa. Masih ada banyak hal positif dari dirinya yang membuat saya jatuh cinta selain cara berpakaian yang rasanya sudah sangat sulit diubah itu.
Hmm, apalagi yang harus saya tulis tentang suami yaa? Kayaknya cukup deh. Walau sebenarnya masih ada beberapa hal lagi yang ingin saya tuliskan tapi mengingat pesannya “harus nulis yang baik-baik saja” niat untuk menulis lebih lanjut itu saya batalkan saja. Tulisan tentang suami saya cukupkan sampai di sini saja, hehehe
Kalau kalian, busana seperti apa yang disukai suami tercinta? Apakah yang formal ataukah yang santai seperti suami saya? Yuk bagi ceritamu di kolom komentar
Hmm, apalagi yang harus saya tulis tentang suami yaa? Kayaknya cukup deh. Walau sebenarnya masih ada beberapa hal lagi yang ingin saya tuliskan tapi mengingat pesannya “harus nulis yang baik-baik saja” niat untuk menulis lebih lanjut itu saya batalkan saja. Tulisan tentang suami saya cukupkan sampai di sini saja, hehehe
Kalau kalian, busana seperti apa yang disukai suami tercinta? Apakah yang formal ataukah yang santai seperti suami saya? Yuk bagi ceritamu di kolom komentar