Bawine Mangada

Ini adalah cerita tentang cinta yang tidak pernah terungkap. Cinta yang tersimpan rapi di dalam hati seorang wanita.

Ini adalah cerita tentang seorang wanita yang jatuh cinta pada lelaki pendiam nan mempesona. Cinta yang tidak pernah tersampaikan.

Ini adalah cerita tentang cinta seorang wanita kepada lelaki bermata elang. Cinta yang tidak pernah terjawab.

Cerita ini adalah cerita tentang CINTA RAHASIA.

***

Hari itu, awal bulan juni, kami berada di atas KM. Lambelu, kapal Pelni yang akan membawa kami menuju Makassar. Di atas kapal itu kami bertemu. Pertemuan yang terjadi begitu cepat, secepat aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

Saat kapal yang kami tumpangi telah berlabuh di pelabuhan Makassar, penumpang saling berdesak untuk turun. Di antara banyaknya penumpang yang saling berdesakan itu ada dua orang yang ditakdirkan untuk bertemu. Iya, dua orang itu adalah aku dan dia.

Ahh, seandainya saat itu aku sedikit lebih sabar dan tidak terburu-buru mengikuti penumpang lain, mungkin aku tidak akan merasakan sakit pada kakiku yang tertindis ransel seseorang yang berada di depanku.

Ih, nggak terasa yah, hari ini sudah hari rabu ajah. Itu artinya sudah lebih seminggu saya nggak update tulisan di blog ini. Huhuhhu, lap-lap blog kesayangan yang debunya mulai tebal.

Entah mengapa seminggu terakhir ini saya dilanda penyakit malas. Malas ngapa-ngapain termasuk malas melakukan tugas kantor (syukurnya atasan saya lagi di luar kota jadi kerjaan masih bisa dipending-pending *yang ini jangan ditiru yah*). Di kantor maunya cuman baca-baca berita gossip selebriti sedang di rumah maunya hanya tidur-tiduran sambil nonton drama korea sejuta umat yang belum lama ini berakhir masa tayangnya di korea sana.

Adalah Descendants of the Sun (DOTS), drama korea yang membuat banyak ibu-ibu seperti saya histeris. Menyaksikan ketampanan kapten Yoo Shi-Jin dan kecantikan dokter Kang Mo-Yeon rasanya membuat saya tambah malas melakukan apapun, berlama-lama di depan monitor menyaksikan keromantisan mereka rasanya lebih menyenangkan dibanding melakukan kegiatan lainnya. Halah, kalo malas, malas ajah Bu, gak usah banyak alesyan *LOL*

Setelah semalam menyelesaikan episode terakhir DOTS yang sangat fenomenal itu, mulai hari ini terpaksa saya harus menata hati kembali (rasanya belum ikhlas untuk berpisah dengan kapten gagah dan dokter cantik euy). Saya harus bangkit dan mulai mengisi blog ini lagi. Ayo semangat..!!

Jadi setelah satu minggu libur nulis di blog kesayangan ini, hari ini saya muncul kembali dengan tulisan baru. Sesuai judul, kali ini saya akan mereview dua buah produk dari dove, yaitu Dove Volume Nourishment Shampoo & Dove Volume Nourishment Conditioner.

FYI, saya mendapatkan kedua produk ini secara gratis dari Home Tester Club. Kebetulan saya adalah member di sana dan beberapa waktu yang lalu mengisi formulir pendaftaran untuk mencoba produk ini di rumah dan alhamdulillah saya terpilih. Kalo kamu juga pengen mencoba produk baru dari brand-brand ternama, bisa kok mendaftar kesana. Daftarnya mudah dan tentunya gratis.

Setelah menerima dan memakai produknya, tibalah saatnya saya menuliskan review dan pengalaman yang saya rasakan setelah mencoba kedua produk tersebut.

Kemasan: 

Seperti yang terlihat di foto, kemasannya yang berwarna putih dipadu warna biru sangat indah dipandang mata. Saya suka perpaduan warnanya. Terlihat sangat elegan dan feminim.

Ukuran: 70 mlUkurannya yang nggak terlalu besar sangat mudah dibawa dan nggak menuh-menuhin toiletry bag saya.

Harga: Karena produk ini saya dapatkan secara cuma-cuma, maka saya nggak tahu berapa harga produk ini di pasaran. Kebetulan saya belum sempat jalan-jalan ke supermarket jadi belum bisa memberi tahu berapa harganya (udah coba googling juga tapi nggak nemu harga shampoo & conditioner dengan ukuran ini).

Informasi Produk:
Menurut yang tertera pada kemasan, pemakaian produk ini diharapkan dapat memberikan solusi terbaik dalam menutrisi rambut lepek, mengembalikan kelembutan rambut serta membuatnya tampak 95% lebih mengembang dan bervolume.

Tekstur:
Shampoo: berbeda dengan beberapa produk shampoo lain yang pernah saya pakai, Dove Volume Nourishment Shampoo ini teksturnya berbentuk cream yang agak cair berwarna bening. Sekilas terlihat seperti jelly namun jika dipegang, teksturnya cream kok.

Conditioner: sama seperti produk conditioner lain, Dove Volume Nourishment Conditioner teksturnya berbentuk cream berwarna susu. Setelah diaplikasikan ke rambut yang basah, lembutnya langsung terasa.

**

 

Itulah pengalaman yang bisa saya ceritakan setelah memakai dua buah produk dari dove yaitu Dove Volume Nourishment Shampoo & Dove Volume Nourishment Conditioner. Bagi kamu yang memiliki rambut lepek dan ingin rambutmu terlihat lebih mengembang dan bervolume sepertinya bisa mencoba produk ini.

Selamat hari selasa Gaes, gimana kabar kamu hari ini? Semoga sehat selalu yah. Di hari selasa yang dingin ini (Bau-bau sedang diguyur hujan yang deras banget euy) kembali lagi dengan saya yang kali ini akan mengulas profil seorang blogger kece nan berprestasi.. 

Oh iya, sebelum masuk pada inti dari tulisan ini, saya ingin memberitahukan bahwa sejak bulan maret lalu hingga empat belas bulan ke depan, Insyaallah saya akan menuliskan profil dari teman blogger yang berprestasi dan menginspirasi di blog ini. Setiap bulan akan ada dua profil teman blogger yang saya tuliskan dan akan saya posting setiap hari selasa. Doakan semoga saya istiqomah yah ^___^ 

Baca Juga: Ernawati Lilys; Penulis Muda Berprestasi

Mengapa hari selasa? Apakah hari selasa adalah hari keberuntungan saya? Ataukah hari selasa adalah hari istimewa? Ataukah..?? Nggak ada apa-apa kok. Alasan saya memutuskan untuk mempublish artikel tentang profil teman blogger pada hari selasa karena pertama kali saya memposting artikel dengan tema ini adalah hari selasa, jadi supaya lebih rapi dan terjadwal, akhirnya saya putuskan agar semua profil blogger lain yang saya ulas akan saya posting di hari selasa.

Selamat siang Gaes, gimana kabarnya? Semoga sehat selalu yah, amin. Di hari senin kedua di bulan april ini kita berjumpa kembali dalam tulisan yang “agak berat” nih, yaitu tulisan tentang tekanan darah tinggi.

Hah? Saya darah tinggi?? Jawabannya bukan. Alhamdulillah bukan saya yang menderita penyakit ini. Tapi melalui tulisan ini saya ingin membagikan pengalaman yang dirasakan oleh mama saya beberapa waktu yang lalu. Semoga saja pengalaman mama bisa memberi manfaat bagi orang yang juga merasakan hal yang sama yaitu “menderita tekanan darah tinggi”

Pada pertengahan bulan maret lalu, sekitar jam dua siang mama menelpon saya dengan suara yang nggak seperti biasanya. Dengan suara yang lemah, mama mengabarkan bahwa ia sedang sakit. Mendengar mama berkata demikian, saya langsung menelpon suami agar segera menengok mama (karena kebetulan suami lebih dekat jaraknya dari rumah mama). Sedangkan saya yang sedang berada di kantor baru bisa ke rumah mama setelah pulang kantor.

Malam harinya setelah tiba di rumah mama, saya melihat mama hanya bisa duduk. Ia nggak bisa berbaring ataupun berjalan karena matanya berkunang-kunang. Ketika berbaring, mama merasa rumah seolah akan menindihnya. Sama halnya ketika ingin berjalan, mama harus dipapah karena sangat berbahaya bila ia berjalan sendirian. Mama berkata bahwa penyebab ia seperti itu adalah karena tekanan darahnya naik. Normalnya, tekanan darah mama 120/80 mmHg, namun saat itu menjadi 150/100 mmHg.

Sebagai seorang anak, menyaksikan mama dengan kondisi seperti itu rasanya sedih banget. Terlebih saat menyadari bahwa mama tinggal sendirian di rumah dan jauh dari anak-anaknya termasuk saya. Saya nggak tega melihat mama sakit, saya ingin mama selalu sehat dan bahagia *saya yakin semua anak pasti seperti itu*

Saya langsung bertanya apakah mama sudah minum obat? Mama menjawab iya. Mama sudah diperiksa dan diberi obat oleh salah seorang perawat yang tinggal nggak jauh dari rumah mama. Ada empat jenis obat yang diberikan oleh perawat tersebut, tapi saya lupa apa saja nama obatnya.

Mendengar kondisi mama yang sakit, para tetanggapun datang menjenguk. Dan salah seorang tetangga yang menjenguk mama (sebut saja namanya ibu Bunga), ternyata juga memiliki penyakit yang sama seperti mama. Menurut ibu Bunga, sudah sering kali tekanan darahnya naik dan selalu normal kembali saat ia meminum rebusan daun belimbing wuluh. Menurutnya, tekanan darahnya akan kembali normal setelah tiga kali meminum air rebusan daun belimbing wuluh.

lima tangkai daun belimbing wuluh

Mendengar cerita ibu Bunga, sayapun nggak sabar ingin mempraktekkan cara tersebut. Menurut saya, jika penyakit masih bisa disembuhkan dengan obat-obatan tradisional, mengapa harus menggunakan obat-obatan yang mengandung bahan kimia? Tanpa membuang waktu lama, sayapun segera memetik daun belimbing wuluh yang tumbuh di depan rumah ibu Bunga dan segera merebusnya untuk diminum oleh mama.

Berikut langkah-langkah yang saya lakukan:

1. Petik empat atau lima tangkai daun belimbing wuluh
2. Cuci tangkainya, lalu pisahkan daun belimbing dari tangkainya
3. Masukkan daun belimbing ke panci yang di dalamnya telah terisi tiga gelas air
4. Rebus sampai mendidih dan airnya tersisa satu gelas
5. Diamkan beberapa saat sampai airnya hangat, tuang airnya ke dalam gelas lalu minum (menurut mama, rasa air rebusan ini tidaklah pahit).

air rebusan daun belimbing wuluh, warna aslinya seperti warna teh (gak tau kenapa fotonya bisa jadi kayak sirup begini?)

Oh iya, ini beberapa pesan dari ibu perawat yang mungkin bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna menghindari penyakit "tekanan darah tinggi" ini:

1. Hindari stress
2. Jangan merokok dan mengkonsumsi alkohol
3. Istirahat yang cukup
4. Jangan begadang. Saya baru tahu ternyata begadang tidak hanya menyebabkan kurang darah namun bisa juga menjadi penyebab darah tinggi (sepertinya ini salah satu penyebab mama saya menderita tekanan darah tinggi karena setiap malam selalu begadang untuk nonton serial drama turki hingga larut malam   ).
5. Batasi diri dalam mengkonsumsi daging yang bersifat panas (daging kambing, daging kuda)

Sakitnya mama membuat saya semakin sadar bahwa kesehatan memang sangat mahal harganya. Kesehatan adalah harta yang tidak ternilai dan menjadi impian semua orang.

Demikian cerita tentang mama dan penyakit tekanan darah tinggi yang ia derita. Semoga pengalaman mama bisa bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi mereka yang memiliki penyakit yang sama.

Sehat terus yah Mama, jangan sakit-sakit lagi..