Bawine Mangada

Selamat hari rabu, gaea!

Di hari rabu yang ceria ini saya kembali hadir untuk mereview sebuah produk murah meriah yang baru beberapa waktu lalu saya beli. Produk tersebut adalah sebuah hand & body lotion.

Sejak dulu saya memang suka berganti-ganti hand & body lotion. Sudah banyak merk yang saya pakai tapi baru kali ini saya mencoba untuk membuat reviewnya.

Ketika ingin membeli hand & body lotion, biasanya saya akan menghabiskan banyak waktu untuk memilih dan mencari jenis hand & body lotion yang wanginya cocok di hidung saya (karena pertimbangan utama saya memilih hand & body lotion adalah wanginya). Setelah mendapatkan wangi yang cocok, biasanya yang saya lihat kemudian adalah harganya (pertimbangan kedua yang tak kalah penting adalah produk tersebut harus memiliki harga yang ramah di kantong saya).

Sebagai seorang ibu rumah tangga yang sangat perhitungan dalam mengeluarkan uang, tentu saja saya akan melonjak kegirangan jika mendapatkan produk berkualitas bagus dengan harga yang ramah di dompet saya dong. Kalian juga pasti seperti itu kan gaes? Iya kan? Iya kan? Hayo ngaku deh..*maksa*

Ok, tanpa berlama-lama segera saja saya tunjukkan produk yang akan saya review. Tada,, inilah penampakan EMERON SWEET MANGIR HAND & BODY LOTION.

tampak depan

Saya memilih produk ini penuh dengan pertimbangan loh. Setelah kurang lebih setengah jam mondar-mandir di depan stand hand & body lotion yang mana saat itu mata sang pramuniaga selalu mengikuti kemana arah saya melangkah (mungkin saja mbak pramuniaganya sudah bertanya-tanya di dalam hati, merk apakah gerangan yang saya cari hingga menghabiskan waktu selama itu? Atau mungkin juga pramuniaganya takut salah satu produknya dikuntit oleh saya? Semoga saja bukan alasan yang terakhir ini yah) akhirnya pilihan saya jatuh pada hand & body lotion dengan kemasan kuning ini.

tekstur emeron sweet mangir hand & body lotion

Alasan saya memilih produk ini adalah karena saat itu saya hanya mencari hand & body lotion yang akan saya pakai di dalam rumah saja, jadi saya merasa tidak perlu memperhatikan kandungan SPF yang dimiliki. Bagi saya, aromanya yang bersahabat dengan hidung saya dan kandungan vitamin E untuk menutrisi kulit saya serta harganya yang murah meriah sudah cukup menjadi alasan untuk memilihnya.

Harga : Rp. 5.000,-

Ukuran : 200ml

Kesimpulan setelah memakainya:

Setelah memakai produk ini kulit saya menjadi lembab dan tidak kering. Wanginya juga bertahan hingga beberapa jam. Hal yang membuat saya tambah menyukainya adalah produknya langsung meresap saat diaplikasikan ke kulit dan setelah memakainya tidak membuat kulit saya lengket.

Poin Positif (+):

• Harganya murah; ukuran 200ml hanya seharga Rp. 5.000,-
• Wanginya ringan dan sangat bersahabat dengan hidung saya
• Terdaftar di BPOM
• Mudah meresap dan tidak lengket saat diaplikasikan ke kulit saya
• Mudah di dapat 
• sudah terdaftar di bpom 

Poin Negatif (-):

• Hanya cocok digunakan di dalam ruangan karena produk ini tidak mengandung SPF jadi kurang pas untuk digunakan saat keluar rumah
• Belum ada label halalnya
• Mengandung paraben

kandungan emeron sweet mangir hand & body lotiom

Repurchase?? Dengan harga yang sangat terjangkau dan hasilnya cocok di kulit saya, sepertinya saya akan kembali membelinya bila nanti produknya habis 😁

Itulah pengalaman yang bisa saya bagi setelah memakai EMERON SWEET MANGIR HAND & BODY LOTION, semoga pengalaman saya bisa bermanfaat buat kamu yang sedang mencari informasi tentang produk ini.

Sampai jumpa di tulisan saya tentang review produk murah meriah yang lainnya  😁

*Note: Review yang saya lakukan Ini bukanlah review berbayar, saya menuliskannya di blog semata-mata karena suka dan cocok saat menggunakan produknya.

Apa yang paling ditakuti oleh para wanita? Tanpa ragu saya akan menjawab JERAWAT. Yup, jerawat memang menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa. Kemunculannya selalu membawa keresahan dan kegalauan pada setiap wanita. Satu jerawat saja muncul di wajah, betenya bisa sepanjang hari loh *LOL* hayo ngaku siapa yang seperti itu??

Jujur saja, saya orang yang seperti itu. Saya akan sangat terganggu bila ada satu jerawat muncul di wajah saya. Bukan apa-apa, saya trauma dengan benda kecil berbentuk bulat yang satu ini. Saya pernah menderita jerawat yang sangat parah sekitar kurang lebih dua tahun lamanya yaitu sejak kelas tiga SMP (saat haid pertama) hingga kelas dua SMA. Bagaimana rasanya?? Jangan ditanya karena saya trauma bila mengingatnya. Bagi saya, masa-masa berjerawat yang saya derita lebih dari sepuluh tahun yang lalu adalah masa-masa saya mengalami krisis percaya diri.

Berbagai merek obat jerawat saya coba, mulai dari yang disarankan oleh teman hingga obat jerawat yang muncul di televisi (waktu itu saya tidak berani ke dokter, karena selain saya masih ABG, di daerah tempat tinggal saya juga tidak ada dokter ahli kecantikan *LOL*), namun hasilnya tetap sama; jerawat masih saja betah menghuni wajah saya.

Tapi semuanya berubah ketika saya mencoba mengobatinya secara tradisional. Setelah mencoba bahan-bahan alami, Alhamdulillah jerawat yang dua tahun setia menghuni wajah saya akhirnya menghilang walau tidak lama kemudian jerawatnya malah tumbuh dengan subur di punggung saya.

Dari situ saya jadi tahu, bahwa ternyata jerawat tidak hanya tumbuh di wajah dan leher saja tapi bisa juga tumbuh di punggung kita. Awalnya saya tidak terganggu dan tidak ambil pusing dengan kemunculan jerawat di punggung saya karena saat itu saya masih merasakan kegembiraan akibat hilangnya jerawat di wajah saya. Bagi saya, tidak masalah berjerawat di punggung, toh tidak akan ada yang melihatnya.

Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai merasa terganggu dengan kehadiran jerawat di punggung ini. Lambat laun saya merasakan bahwa memiliki jerawat di wajah dan di punggung itu sama saja. Keduanya memberi rasa tidak nyaman dan sakit apalagi bila jerawatnya besar-besar dan merah.

Karena sudah berpengalaman dengan jerawat di wajah, sayapun memberlakukan pengobatan yang sama terhadap jerawat di punggung saya. Pengobatan alami yang saya pakai untuk jerawat di wajah juga saya pakai juga untuk mengobati jerawat di punggung saya. Berikut tiga cara alami yang saya ketahui dapat menghilangkan jerawat di punggung dan wajah:

#Kunyit
Kunyit sangat manjur untuk mengobati jerawat. Seperti yang saya ceritakan di atas bahwa saya pernah menderita jerawat yang sangat parah (jerawat tumbuh hampir di seluruh bagian wajah hingga leher saya), obat alami yang saya pakai untuk menyembuhkan jerawat adalah kunyit.

Cara pakainya:
Bersihkan kunyit, kupas kulitnya kemudian parut. Balurkan parutan kuyit itu pada wajah, leher atau punggung yang berjerawat. Awalnya memang terasa perih namun apabila kita rutin melakukannya, jerawat di punggung akan sembuh hanya dalam lima kali pemakaian (jerawat saya sembuh dalam lima kali pemakaian).

Apabila tidak menyukai ampas dari parutan kunyit, parutan kunyitnya bisa diperas untuk kemudian di ambil airnya dan dioleskan pada tempat yang berjerawat.

Pemakaian kunyit secara rutin juga membantu menghaluskan kulit dan menyamarkan noda hitam yang ditinggalkan jerawat. Hanya ada satu hal yang membuat saya tidak nyaman saat memakai kunyit yaitu baunya. Tapi bagi yang menyukai bau kunyit mungkin hal ini tidak menjadi masalah.

Jeruk nipis memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Salah satu manfaat jeruk nipis di bidang kecantikan adalah bisa dipakai untuk mencerahkan kulit wajah sekaligus menyembuhkan jerawat. Saya sempat memakainya namun tidak saya lanjutkan karena tidak tahan dengan perihnya.

Cara pakainya:
jeruk nipis dipotong menjadi dua bagian kemudian peras airnya. Air perasannya disimpan ke dalam mangkuk lalu oleskan ke wajah atau punggung yang berjerawat menggunakan kapas. Saat dioles ke tempat yang berjerawat rasanya akan sangat perih namun jika kita telaten dan rutin mengoleskannya, jerawat yang kita derita perlahan-lahan akan sembuh.

Dalam mengoleskan jeruk nipis ini sebaiknya tidak setiap hari karena rasa perihnya sangat terasa. Lakukan 3 hari sekali atau seminggu dua kali.

#Bedak dingin Adakah di sini yang suka memakai bedak dingin? Kalau ada, ayo toss dulu karena kita punya kebiasaan yang sama. Walau dua tahun terakhir ini saya sudah tidak lagi menggunakan bedak dingin, tapi dulu saya sangat suka menggunakannya dan merasakan khasiatnya.

Baik jerawat yang di wajah maupun yang di punggung perlahan-lahan hilang saat saya rutin memakai bedak dingin. Bedak dingin yang saya pakai adalah bedak dingin yang dibuat sendiri oleh mama.

Seingat saya bahan yang digunakan untuk membuat bedak dingin hanya dua macam yaitu beras dan kunyit. Beras yang telah direndam air selama beberapa jam, ditiriskan lalu ditumbuk sampai halus bersama kunyit yang telah dikupas kulitnya.

Setelah ditumbuk sampai halus, tepungnya diayak kemudian diangin-anginkan dan simpan di dalam toples. Saat ingin memakainya, ambillah secukupnya dan beri sedikit air kemudian balurkan ke tempat yang diinginkan terutama yang berjerawat seperti wajah, leher dan punggung.


Itulah tiga cara alami yang bisa digunakan untuk mengobati jerawat. Satu hal yang harus kita tanamkan di dalam diri kita adalah mencegah lebih baik dari mengobati, karenanya untuk mencegah tumbuhnya jerawat, sebaiknya kita melakukan hal-hal berikut:

• Mandi dan cuci muka minimal dua kali sehari
• Jangan makan makanan yang mengandung banyak lemak
• Jangan mengulang memakai pakaian yang sama, terlebih jika pakaian tersebut telah terkena keringat.
• Pilih kosmetik dan skincare yang sesuai dengan kondisi kulit kita
• Jangan memakai kosmetik yang telah kadaluarsa

Punya cara lain untuk menghilangkan jerawat? Share di kolom komentar yuk  

Selamat pagi semuanya, apa kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat yah, amin.. Oh ya, mau tanya dong, sudah punya kendaraan pribadi belom? Kalau saya sih Alhamdulillah belum, sejauh ini saya masih setia menjadi pelanggan angkutan umum. Untuk saat ini biarlah pak suami saja dulu yang memiliki kendaraan pribadi, saya mah biar jadi penumpang saja, hehe..

Walau di zaman sekarang ini sudah banyak sekali leasing yang menawarkan pembelian kendaraan secara kredit dengan cara yang mudah, ternyata masih banyak orang di luar sana yang tidak tertarik untuk membeli kendaraan secara kredit. Alasannya sih karena mereka tidak ingin berhutang.

Mereka berpendapat bahwa dari pada membeli kendaraan secara kredit, lebih baik membeli kendaraan bekas yang masih layak pakai secara tunai. Karenanya banyak bermunculan dealer atau pedagang yang khusus menjual kendaraan bekas ini.

Haaaai, selamat hari minggu gaes. Pada liburan ke mana nih? Kalo saya tidak kemana-mana, cukup di rumah ajaa menikmati hari libur sambil bermain bersama anak dan melakukan hobby.

Ngomong-ngomong tentang hobby, kali ini saya akan menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan hal yang satu itu. Yup, saya ingin menuliskan tentang salah satu hobby saya yaitu nonton FILM INDIA. Jadi, selain pecinta drama korea, saya juga pecinta film india loh.

Bukti kecintaan saya pada film india bisa dilihat pada postingan pertama saya di blog ini. Bisa kalian lihat tulisan pertama yang saya publish setelah membuat blog bukanlah curahan hati dan alasan yang melatarbelakangi terbentuknya dunia baru saya ini melainkan review salah satu film india yang saya suka.

Sudah cukup kuat dong yaa bukti cinta saya pada film india? *LOL*. Entah mengapa, pesona akting aktor dan aktris negara sungai gangga itu begitu menarik bagi saya.

Baca Juga: Film India Roy

Rasa suka saya pada film india hampir sama besarnya dengan rasa suka saya pada drama korea. Jika disuruh memilih diantara keduanya pasti saya tidak dapat menentukan pilihan karena keduanya sama berartinya buat saya. #Halah, ini apaan sih, ngomongin film india sudah kayak ngomongin jodoh ajah, hahaha

Tahukah kamu sejak kapan saya menyukai film india?? Kalian pasti tidak menyangka kan kalau saya sudah mulai suka pada film india itu sejak zaman SMP kelas satu (sekitar tahun 1997)? Jadi ketertarikan saya pada film india ini sudah lebih lama dari ketertarikan saya pada drama korea. Saya menyukai film india sejak masih ABG bau kencur. Saat itu setiap pulang sekolah saya selalu menyaksikan film india di rumah tetangga karena di rumah kami belum memiliki televisi.

Saya sudah tidak ingat judul film india yang pertama kali saya tonton, tapi yang jelas saat itu pemerannya adalah Mithun Chakraborty. Saat itu pemain film india belum sebanyak sekarang (atau mungkin saya yang kurang tau yah, secara saat itu belum ada internet dan saya hanya menonton lewat televisi tetangga).

Bagi saya yang saat itu masih ABG, film india merupakan tontonan yang sangat menarik. Saya suka melihat mereka menari dan berjoget-joget sambil mengelilingi pohon, saya juga menyukai pertempuran mereka yang sound effectnya sangat “nggak benget”, saya menyukai lagu-lagu yang mereka nyanyikan sepanjang film. Pokoknya saya menyukai semua hal “unik” yang ada di film india.

Hingga pada tahun 1999 disaat saya masih kelas tiga SMP muncullah film india yang sangat fenomenal “KUCH KUCH HOTA HAI”. Setelah menonton film itu kecintaan saya terhadap film india semakin bertambah. Saya mulai menyewa vcd-vcd film india di rental dan menontonnya bersama teman-teman saat pulang sekolah di rumah tetangga yang memiliki VCD Player.

salah satu adegan di film india fenomenal "Kuch Kuch Hota Hai"

Berbagai judul film india saya sewa seperti MANN, RANGEELA, AKELE HUM AKELE TUM, BAAZI, DIL TO PAGAL HAI, DUPLICATE, DILSE, DILWALE DULHANIA LE JAYENGE, DHADKAN, dan masih banyak lagi film-film lain yang jika saya sebutkan akan semakin panjang daftarnya.

Harus diakui bahwa film india zaman sekarang sudah sangat maju dibanding film india yang saya tonton pada masa-masa SMP dulu. Pun demikian dengan tema yang diusung sudah sangat beragam dan “kekinian”, tidak kuno lagi seperti dulu.

Kalian tentu bertanya-tanya kan, mengapa saya suka sekali dengan film india?? Baiklah akan saya beritahu. Alasan saya sangat menyukai film india karena:
 

Selalu menarik untuk ditontonSaya menyukai film india karena menurut saya jalan ceritanya menarik. Walaupun menurut sebagian orang ceritanya terkadang tidak masuk akal dan mengada-ngada tapi menurut saya tetap menarik untuk ditonton apalagi pemerannya adalah aktor dan aktris yang saya sukai.

*mungkin inilah yang dikatakan cinta yah? bagaimanapun keadaannya, kita akan tetap mencintainya. Bukankah mencintai terkadang membuat kita buta sehingga tidak melihat kekurangan hal yang kita cintai? Seperti itulah yang terjadi pada saya ketika menonton film india favorit*

adegan di fillm BARFI; salah satu film india yang menyentuh

Tapi tidak semua film india juga saya tonton sih, sebelum nonton filmnya biasanya saya juga tetap pilih-pilih aktor dan aktrisnya kok. Ada beberapa aktor/aktris yang terkadang membuat saya enggan untuk menonton filmnya.

Aktor & aktrisnya sedap di pandang mataSama seperti drama korea, menurut saya aktor dan aktris film india juga memiliki keindahan ragawi yang memanjakan mata para penikmatnya. Aktornya yang memiliki badan atletis dengan bentuk rahang tegap serta bulu dada, kumis dan jenggot tipis yang sangat menggoda. Hahaha *Astaghfirullah* begitu pula dengan aktrisnya yang memiliki paras yang memukau.

Baca Juga: Tentang Drama Korea

para lelaki yang menggoda iman eh mata *LOL*

Suka lagu-lagu yang dinyanyikan pada setiap filmnya
Satu hal yang membuat saya menyukai film india adalah lagu-lagu yang dinyanyikan dalam beberapa adegan di film itu. Bagi saya, film india tanpa lagu bagaikan sayur tanpa garam, rasanya hambar. Atau bagai taman tanpa bunga, tetap indah namun terasa kurang lengkap.

 

Baca Juga: 10 Lagu India Terfavorit
 

Fyi, Playlist lagu di komputer kantor saya sebagian besar didominasi oleh lagu film india dan ost drama korea loh. Tapi lagu-lagu Indonesia juga banyak sih, kan saya cinta Indonesia.

Tetap mempertahankan tradisi dan kebudayaan.
Di setiap film india, secanggih dan semodern apapun pakaian yang dikenakan oleh para aktrisnya, akan selalu ada adegan yang memperlihatkan mereka memakai pakaian tradisional negaranya dan menurut saya itu hal yang sangat bagus. Mereka terbuka menerima kebudayaan bangsa lain namun tidak lupa terhadap kebudayaan bangsa sendiri (ini nih yang seharusnya kita contoh).

di setiap film, aktrisnya tidak pernah lupa memakai pakaian tradisionalnya

Durasi filmnya lamaAlasan ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, tapi hal inilah yang menjadi salah satu alasan saya menyukai film india. Bagi saya, waktu tiga jam itu kadang terasa kurang. Saya pernah menonton film india yang durasinya ±3,5 jam (Film Jodha Akbar) dan setelah menontonnya saya masih merasa kurang lama. Saya tidak akan pernah bosan untuk menonton ulang film india yang saya sukai.

salah satu adegan di film jodha akbar yang durasinya 3,5 jam

 

Itulah beberapa alasan mengapa saya menyukai film india. Aneh?? Kalo menurut saya sih tidak, karena setiap orang punya alasan yang berbeda dalam menyukai sesuatu. Begitupun dengan saya. Hehehe.. Insyaallah di lain waktu akan saya bahas film-film india apa saja yang membuat saya tidak bisa move on setelah menontonnya.

 

Baca Juga: Film India yang Menguras Air Mata

 

Intinya sih, lewat blog post ini saya ingin menyampaikan bahwa selain pecinta drama korea, saya juga pecinta film india. Adakah ada diantara kalian yang juga menyukai film india gaes?

Hmmm, ngomongin sejarah diri sendiri itu rasanya gimana yah?? di satu sisi saya merasa malu dan tidak percaya diri untuk membahasnya namun di sisi lain saya juga pengen untuk menceritakannya. Tapi kalau mau jujur sih sebenarnya keinginan untuk menceritakannya lebih besar, alasannya karena saya sangat tergoda sama hadiah-hadiah keren yang ditawarkan oleh Mbak Ika Puspitasari pada Giveaway yang sedang dihelatnya *LOL*

Setelah menimbang dengan seksama sembari memikirkan banyak hadiah keren yang sangat menggoda itu, akhirnya saya putuskan untuk menceritakan saja sejarah kehidupan saya yang penuh liku ini.

Apa yang ada dipikiran kamu saat mendengar kalimat “ibu-ibu doyan traveling"? jujur saja jika pertanyaan itu diajukan pada saya maka jawaban yang akan keluar dari mulut saya hanya satu kata: TANGGUH. Iya, bagi saya yang juga seorang ibu, wanita yang melakukan traveling sambil membawa serta anaknya itu adalah ibu yang tangguh. Tau sendiri kan rempongnya kita saat traveling? Apalagi kalo travelingnya dilakukan secara backpacker, tidak pernah terlintas sedikitpun dipikiran saya untuk melakukannya.