Saya sedang membuka-buka labels di blog ini dan kemudian sadar, ternyata sudah lumayan lama tidak menulis cerita tentang kehamilanku. Semalam, saat memandangi anak-anak terlelap, bayangan saat mengandung mereka seketika menari-nari di ingatan. Ahh, masa hamil adalah momen yang sangat berarti dan tak akan terlupa karena masing-masing kehamilan menyimpan kenangan istimewa yang tak mungkin terulang.
Memandangi mereka terlelap membuat saya pengen buka laptop kemudian menuliskan kisah saat hamil dulu, namun karena mata sudah tak bisa diajak kompromi barulah pagi ini saya bisa menuliskannya.
Tiga kali hamil membuat saya merasakan tiga pengalaman berbeda. Namun di antara beberapa hal berbeda tersebut, saya juga merasakan beberapa persamaan di antara kehamilan pertama, kedua dan ketiga.
Oh iyaa, kali aja ada yang belum tahu nih. Sekedar info, saat ini saya sudah memiliki 3 anak loh. Anak ketiga saya lahir pada tanggal 9 Januari 2021 lalu. Ya, bayi mungil saya itu lahir di tengah pandemi ini, namun alhamdulillah proses kelahirannya berjalan mulus tanpa hambatan, walau sempat ada "insiden kecil" yang menyertai detik-detik kelahirannya. Tanggal 9 kemarin usianya sudah menginjak tujuh bulan dan saat ini ia sedang aktif-aktifnya.
Lalu apa saja persamaan yang saya rasakan selama kehamilan pertama, kedua dan ketiga kemarin? Check this out
🤰 Mabok parah di trimester pertama
Di kehamilan pertama hingga kehamilan ketiga saya merasakan mabok parah di awal kehamilan. Maboknya tidak sampai muntah sih, namun mual di pagi hari dan tak enak makan sepanjang hari hingga berminggu-minggu lamanya itu sungguh sangat menyiksa. Seenak apapun makanan yang ada di depan mata, tidak ada keinginan untuk mencicipinya. Masa-masa awal kehamilan ini adalah masa yang lumayan berat saya jalani. Kalo tidak mikirin nutrisi buat si jabang bayi, rasanya saya tidak usah makan saja. Saat berada di fase ini, saya sering berhayal, rasanya pasti nikmat banget bisa mencicipi semua makanan layaknya ibu-ibu hamil lain yang saya lihat. Nafsu makan saya baru mulai membaik saat masuk trimester dua.
🤰 Mengganti lumayan banyak merk produk yang saya pakai
Saat menyadari saya hamil, maka saya akan mengganti beberapa merk produk yang saya pakai. Alasannya ada dua, pertama karena takut merek yang saya pakai sebelum hamil tersebut berpengaruh buruk terhadap janin yang saya kandung dan alasan kedua karena setelah hamil tiba-tiba hidung saya menjadi sangat sensitif terhadap bau apapun termasuk aroma dari beberapa produk yang saya pakai sebelum hamil. Jenis produk yang saya ganti diantaranya adalah bedak, parfum, sabun mandi, pasta gigi, body lotion hingga shampoo. Saat hamil, saya juga menghentikan memakai beberapa produk skincare (yang ini jangan ditiru yaa), akibatnya dapat ditebak, saya menjadi sangat buluk saat hamil 🙈
🤰 Janinnya laki-laki
Tiga kehamilan yang saya jalani melahirkan tiga bayi berjenis kelamin laki-laki. Saat hamil anak kedua, saya sempat mengira mengandung bayi perempuan, namun seiring bertambahnya usia kehamilan, saya sadar bahwa banyak kemiripan yang saya rasakan dengan kehamilan pertama dulu. Setelah di-usg, ternyata bayinya berjenis kelamin laki-laki. Saat usg di kehamilan ketiga, dokter sempat deg-degan karena beliau berharap bayi dalam kandungan saya berjenis kelamin perempuan, namun yang terjadi ternyata bayinya laki-laki lagi. Tidak apa-apa, Dok, bagi kami, laki-laki dan perempuan sama aja kok, hehehe.
🤰 Menjalani kehamilan di bulan Ramadan
Tiga kehamilan saya jalani di bulan ramadan. Bulan ramadan di kehamilan pertama saya jalani di usia kandungan trimester dua. Saat itu tak ada kendala apapun yang saya rasakan jadi saya ikutan puasa seperti teman-teman lain. Di kehamilan kedua, bulan ramadan saya jalani di usia kandungan trimester tiga. Saya sempat berpuasa namun menjelang akhir ramadan saya putuskan untuk berhenti puasa karena pada siang hari saya sering merasa lapar dan badan agak lemas. Sedangkan di kehamilan ketiga, bulan ramadan saya jalani di usia kandungan trimester pertama. Saat itu saya putuskan untuk berpuasa karena memang sedang mabok parah, jadi sekalian sajalah toh pada siang hari saya juga tidak nafsu makan.
Masa kehamilan adalah masa yang menorehkan banyak kenangan mulai dari kenangan manis hingga kenangan pahit. Yang tidak bisa saya lupakan adalah saat hamil anak kedua, yang mana sejak masuk trimester dua pangkal paha sebelah kiri saya terasa sakit dan level sakitnya itu meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Saya bahkan tidak bisa buang air kecil beberapa jam sebelum lahiran. Ya, di kehamilan kedua itu saya menderita anyang-anyangan parah.
Namun segala cobaan yang saya rasakan di masa kehamilan itu seketika hilang dan berganti dengan kebahagiaan saat mendengar tangisan bayi. Di saat itu terjadi, hanya rasa syukur yang terucap dari bibir ini. Alhamdulillah, akhirnya bayi yang sebelumnya hanya dilihat saat usg, kini sudah bisa dilihat dan dipeluk secara langsung 😍