PENGALAMAN BERPUASA SAAT HAMIL
Juni 22, 2017
Semalam, saat mengantar Wahyu mancing di pantai kamali, samar-samar saya mendengar percakapan dua ibu hamil yang kebetulan sedang menemani anaknya mandi bola.
Percakapan dua ibu hamil tersebut terdengar seru. Beragam topik mereka bahas mulai dari hobby anak-anak mereka, pekerjaan suami hingga cerita tentang kehamilan mereka di bulan ramadhan ini.
Ibu berbaju merah (sebut saja ibu A) bercerita bahwa ramadhan tahun ini ia memutuskan untuk tidak berpuasa karena merasa fisiknya tidak kuat menjalani puasa sepanjang hari. Sedangkan ibu berbaju bunga-bunga (ibu B) bercerita bahwa di usia kandungannya yang memasuki bulan keenam ini, ia bisa menjalankan ibadah puasa tanpa hambatan sedikit pun.
Mendengar percakapan mereka tentang kehamilan di bulan ramadhan, seketika membuat saya teringat pada masa-masa kehamilan yang saya lalui enam tahun lalu.
Saat itu, saya juga menjalani kehamilan di bulan ramadhan. Sama seperti ibu B, waktu itu kehamilan saya juga menginjak bulan keenam dan saya juga tetap kuat menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Penasaran dengan pengalaman saya berpuasa saat hamil? Yuk baca tulisan ini hingga selesai, hehehe :D
Beberapa saat sebelum ramadhan, saya memang sudah berniat untuk berpuasa bila ramadhan tiba. Satu bulan sebelum ramadhan, saya utarakan keinginan tersebut pada suami.
Bagaimana tanggapan suami? Awalnya ia keberatan karena takut saya tak akan sanggup menjalaninya. Alasan lainnya adalah ia khawatir saya akan kelelahan menjalani semuanya karena selama ramadhan saya juga tetap ngantor seperti hari biasa.
Seperti kantor swasta lainnya, kantor saya juga tidak mengurangi jam kerja karyawannya di bulan ramadhan. Suami khawatir kelelahan yang saya rasakan akan berdampak negatif pada kehamilan saya.
Seperti kantor swasta lainnya, kantor saya juga tidak mengurangi jam kerja karyawannya di bulan ramadhan. Suami khawatir kelelahan yang saya rasakan akan berdampak negatif pada kehamilan saya.
Demi meyakinkannya, saya meminta diberi waktu untuk membuktikannya. Alhamdulillah saya berhasil membuktikan bahwa saya dan calon bayi kami baik-baik saja. Melihat tekad saya yang sekuat baja untuk berpuasa, akhirnya ia luluh juga dan memberi izin. Ia mengizinkan saya berpuasa asalkan fisik saya memang benar-benar kuat dan kondisi bayi kami baik-baik saja.
Satu hal yang saya syukuri, bayi kami sangat kooperatif dan mau diajak bekerja sama. Selama menjalani puasa, tak ada kendala berarti yang datang mengganggu.
Bahagia banget deh rasanya bisa berpuasa di bulan ramadhan meski sedang hamil. Bahkan menurut saya, puasa saat hamil justru punya kelebihan bila dibandingkan dengan puasa saat tidak hamil. Salah satu kelebihannya adalah saya bisa berpuasa sebulan penuh tanpa khawatir akan kedatangan tamu bulanan. Iya, saya menjadi lebih fokus beribadah.
Oh iyaa, berikut ini beberapa hal yang saya lakukan agar tetap fit berpuasa selama ramadhan walau tetap hamil:
- Konsumsi makanan bernutrisi saat sahur, berbuka dan makan malam. Berhubung saya tak suka daging, maka ikan selalu ada di piring saya saat makan. Ikan tak pernah alpa menemani saya makan. Saya juga rajin mengonsumsi buah dan sayuran hijau.
- Istirahat yang cukup. Saat itu saya nyaris tak pernah begadang. Pukul sembilan malam saya sudah berada di kamar dan siap-siap berlayar ke pulau kapuk alias tidur, hihihi :D, begitu pun saat ngantor, saya usahakan untuk selalu tidur walau sejenak usai shalat dzuhur.
- Minum susu ibu hamil. Selain rajin mengonsumsi sayuran hijau dan buah, saya juga mengonsumsi susu hamil. Saya meyakini, meminum susu hamil bisa membantu memaksimalkan pertumbuhan janin saya.
- Positif thinking dan tetap optimis. Saya berusaha untuk menjauhkan diri dari pikiran negatif dan selalu menanamkan rasa optimis di dalam diri. Dua hal ini terbukti membuat saya semakin kuat menjalani puasa.
- Menghindari stres.
- Banyak minum air putih
Dengan melakukan enam hal di atas, Alhamdulillah saya kuat menjalani puasa hingga idul fitri tiba.
Satu hal yang bisa saya katakan kepada ibu-ibu hamil yang ingin berpuasa adalah kenali fisikmu sebelum memutuskan untuk berpuasa. Tanyakan pada dirimu, apakah kamu akan kuat menjalaninya? Bila iya, lakukanlah. Tapi bila tidak, jangan pernah memaksakannya.
Ingat, kondisi fisik setiap orang berbeda. Jangan samakan kondisi fisikmu dengan fisik orang lain. Saat orang lain bisa, belum tentu kamu bisa, begitu pun sebaliknya.
Jadi, bila ada pertanyaan, bolehkan ibu hamil berpuasa? Jawabannya adalah boleh dong. Tapi kondisi kesehatan ibu dan janin tetap harus menjadi prioritas utama yaa :)
3 Komentar
Alhamdulillah saya thn ini puasanya full Kak (InsyaAllah) beda waktu hamil Faraz kebalikannya, sama sekali ndk ada puasa, hihihih
BalasHapusBetul itu Kak, positif thinking jg salah satu kunci sukses puasanya bumil. Krna positif thinking bs sugesti kta utk tetap kuat, yg penting Debay jg bs diajak kompromi ;)
Pas hamil saya puasa full Ramadhan tahun lalu bahkan kadang ga sahur karena nggak ketahuan hamil haha. PAs ketahuan malah nggak bisa ganti puasa karena bawaanya mau makan terus :D
BalasHapusNoted.. Positif thinking dan asupan makanan bergizi.. ^^
BalasHapusTerimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊
Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉