MAAFKAN SAYA YANG TELAH MENDUA!
September 08, 2016
Huwaaaa, tak terasa sekarang sudah hari kamis lagi yah? Itu berarti saatnya saya kembali hadir dengan tulisan kolaboratif blogging. Tulisan saya kali ini terinspirasi dari tulisan kecenya Mba Ade Delina Putri di website KEB yang berjudul “Balada Grup WhatsApp”.
Whatsapp? Apaan tuh? Itulah pertanyaan yang saya ajukan pada suami saat pertama kali mendengar kata ini disebut. Sambil tersenyum atau mungkin juga ngedumel dalam hati “ya Allah, kok istriku gini amat sih? Aplikasi whatsapp saja dia gak tau?” suami saya menjawab “whatsapp itu fungsinya mirip bbm”. Mendengar penjelasan suami saya pun mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti.
Lalu suami menawarkan diri untuk memasang aplikasi ini di handphone saya. Tapi tawaran itu dengan tegas saya tolak “kalo fungsinya sama seperti bbm, lebih bagus gak usah dipasangin, bikin penuh memori hapeku saja”. Suami lagi-lagi hanya tersenyum mendengar penolakan istrinya yang keras kepala ini.
Saya mah orangnya setia. Kalo sudah suka sama sesuatu, ogah untuk mendua. Kalo sudah pake Blackberry Messenger, ngapain harus pake aplikasi lain yang fungsinya sama? Dan bukan hanya itu, selain setia sayapun bukan tipe orang yang mudah jatuh hati pada hal baru.
Saya ingat, saya baru bersedia memakai handphone blackberry setelah berkali-kali dibujuk oleh suami. Alasannya dia mulai resah karena saya jarang banget membalas smsnya. Menurut beliau bila kami berdua menggunakan aplikasi bbm yang saat itu hanya ada di handphone Blackberry maka komunikasi kami bisa lebih lancar dan intens *fyi, saya dan suami menjalani long distance marriage”. Suami sering merasa bete karena pesannya jarang saya balas. Biaya sms mahal cuyy *dasar istri medit* LOL.
Baca Juga: Saya Ibu Bekerja yang Tinggal Berjauhan Dengan Anak & Suami
Selain itu saya juga sudah mulai resah dan bingung menjawab pertanyaan teman-teman yang selalu menanyakan PIN BB saya. Karena dua alasan ini akhirnya saya mau juga membuka hati untuk memakai handphone Blackberry yang dibeliin suami.
Dan setelah memakai aplikasi Blackberry Messenger alias BBM kok perlahan-lahan saya mulai menyukainya yah? Seiring berjalannya waktu saya mulai merasa ada yang kurang bila dalam sehari tidak update status atau ganti display picture di BBM. Pokoknya saya merasa suka banget pada aplikasi BBM ini. Saat itu juga saya langsung menyesal mengapa terlambat memakai aplikasi kece ini.
pic source: pixabay.com |
Lalu suami menawarkan diri untuk memasang aplikasi ini di handphone saya. Tapi tawaran itu dengan tegas saya tolak “kalo fungsinya sama seperti bbm, lebih bagus gak usah dipasangin, bikin penuh memori hapeku saja”. Suami lagi-lagi hanya tersenyum mendengar penolakan istrinya yang keras kepala ini.
Saya mah orangnya setia. Kalo sudah suka sama sesuatu, ogah untuk mendua. Kalo sudah pake Blackberry Messenger, ngapain harus pake aplikasi lain yang fungsinya sama? Dan bukan hanya itu, selain setia sayapun bukan tipe orang yang mudah jatuh hati pada hal baru.
Saya ingat, saya baru bersedia memakai handphone blackberry setelah berkali-kali dibujuk oleh suami. Alasannya dia mulai resah karena saya jarang banget membalas smsnya. Menurut beliau bila kami berdua menggunakan aplikasi bbm yang saat itu hanya ada di handphone Blackberry maka komunikasi kami bisa lebih lancar dan intens *fyi, saya dan suami menjalani long distance marriage”. Suami sering merasa bete karena pesannya jarang saya balas. Biaya sms mahal cuyy *dasar istri medit* LOL.
Baca Juga: Saya Ibu Bekerja yang Tinggal Berjauhan Dengan Anak & Suami
Selain itu saya juga sudah mulai resah dan bingung menjawab pertanyaan teman-teman yang selalu menanyakan PIN BB saya. Karena dua alasan ini akhirnya saya mau juga membuka hati untuk memakai handphone Blackberry yang dibeliin suami.
di hp bb inilah pertama kali saya menggunakan aplikasi bbm |
Saya sangat menikmati memakai aplikasi BBM dan saking sukanya, saya tidak terpikir untuk memakai aplikasi lain yang sejenis. Saya bahagia karena suami tidak pernah komplain lagi. Kami tetap bisa berkomunikasi di sela kesibukan masing-masing. Komunikasi kami kembali berjalan sesuai harapan. Tak ada lagi ngambek-ngambekan karena pesan yang tak terbalas, hihihi. Begitu juga hubungan komunikasi saya dengan teman-teman, semua berjalan lancar sesuai yang diharapkan.
Baca Juga: Tips Hemat & Mesra Untuk Pasangan LDR
Hingga beberapa waktu yang lalu saya dikenalkan pada aplikasi pesan singkat lain yang bernama WhatsApp yang fungsinya menyerupai BBM, bahkan beberapa orang mengatakan bahwa aplikasi ini lebih bagus dari BBM. Apakah saya tertarik untuk menggunakan aplikasi tersebut? Sebagai orang yang setia dan susah jatuh hati pada hal baru tentu saja jawabannya adalah NO. Seperti yang saya katakan di paragraf ketiga, kalo fungsinya masih sama seperti BBM, tak ada alasan bagi saya untuk mencobanya. Ya allah, selain setia dan susah jatuh hati, ternyata saya juga tegas, medit dan efisien. LOL.
Tapi rupanya takdir berkata lain. Beberapa bulan yang lalu kesetiaan saya kembali diuji *ini ngomongin BBM/WA atau perselingkuhan sih? kok jadi serius gini bahasanya?*.
Semuanya bermula saat saya mendaftarkan diri untuk mengikuti arisan link yang diadakan oleh sebuah komunitas blogger. Saat itu saya tergabung dalam kelompok 3 bersama 28 orang lain. Oleh sang penanggung jawab grup, kami diminta untuk menyetorkan nomor yang dipakai di whatsapp. Apa??? Apakah ini pertanda bahwa saya harus memasang aplikasi Whatsapp di hape saya??? Oh Tidak!!! *ekspresinya seperti ekspresi mamanya si bawang merah yang sedang membentak si bawang putih dalam sinetron Bawang Merah Bawang Putih yang tayang di RCTI belasan ((BELASAN)) tahun lalu*
Maka dengan terpaksa akhirnya saya harus menelan pil pahit. Menjilat ludah sendiri. Aplikasi yang sebelumnya saya tolak harus saya minta kembali. Dengan ekspresi malu-malu kucing tapi mau saya pun meminta pada suami untuk memasang aplikasi ini di hape saya. Untungnya suami saya tidak mengungkit-ungkit penolakan saya di masa lalu, beliau langsung donlot dan pasangin aplikasinya di hape saya. Terimakasih honey :*
Dan apa yang terjadi setelah saya memasang aplikasi ini di hape dan mulai bergabung dengan satu grup di whatsapp? Bisa ditebak, yang terjadi adalah saya kembali merasa tertarik. Seperti halnya BBM, aplikasi ini juga berhasil membuat saya ketagihan menggunakannya. Ia berhasil mengakrabkan saya dengan banyak teman blogger. *note: sampai saat ini saya baru tergabung dalam dua grup WA yakni grup Collaborative Blogging & Arisan Link".
Berikut ini beberapa kelebihan BBM dan WhatsApp menurut saya:
- Blackberry Messenger (BBM)
So, bila sekarang ada pertanyaan seperti ini “lebih suka BBM atau WA?” diajukan pada saya maka jawabannya adalah saya tidak bisa menentukan pilihan karena saya suka pada keduanya.
Dengan berat hati saya harus mengakui satu hal bahwa ternyata saya tidak sepenuhnya setia pada BBM. Wahai aplikasi BBM, “Maafkan saya yang telah mendua!”.
Baca Juga: Tips Hemat & Mesra Untuk Pasangan LDR
Hingga beberapa waktu yang lalu saya dikenalkan pada aplikasi pesan singkat lain yang bernama WhatsApp yang fungsinya menyerupai BBM, bahkan beberapa orang mengatakan bahwa aplikasi ini lebih bagus dari BBM. Apakah saya tertarik untuk menggunakan aplikasi tersebut? Sebagai orang yang setia dan susah jatuh hati pada hal baru tentu saja jawabannya adalah NO. Seperti yang saya katakan di paragraf ketiga, kalo fungsinya masih sama seperti BBM, tak ada alasan bagi saya untuk mencobanya. Ya allah, selain setia dan susah jatuh hati, ternyata saya juga tegas, medit dan efisien. LOL.
Tapi rupanya takdir berkata lain. Beberapa bulan yang lalu kesetiaan saya kembali diuji *ini ngomongin BBM/WA atau perselingkuhan sih? kok jadi serius gini bahasanya?*.
Semuanya bermula saat saya mendaftarkan diri untuk mengikuti arisan link yang diadakan oleh sebuah komunitas blogger. Saat itu saya tergabung dalam kelompok 3 bersama 28 orang lain. Oleh sang penanggung jawab grup, kami diminta untuk menyetorkan nomor yang dipakai di whatsapp. Apa??? Apakah ini pertanda bahwa saya harus memasang aplikasi Whatsapp di hape saya??? Oh Tidak!!! *ekspresinya seperti ekspresi mamanya si bawang merah yang sedang membentak si bawang putih dalam sinetron Bawang Merah Bawang Putih yang tayang di RCTI belasan ((BELASAN)) tahun lalu*
Maka dengan terpaksa akhirnya saya harus menelan pil pahit. Menjilat ludah sendiri. Aplikasi yang sebelumnya saya tolak harus saya minta kembali. Dengan ekspresi malu-malu kucing tapi mau saya pun meminta pada suami untuk memasang aplikasi ini di hape saya. Untungnya suami saya tidak mengungkit-ungkit penolakan saya di masa lalu, beliau langsung donlot dan pasangin aplikasinya di hape saya. Terimakasih honey :*
Dan apa yang terjadi setelah saya memasang aplikasi ini di hape dan mulai bergabung dengan satu grup di whatsapp? Bisa ditebak, yang terjadi adalah saya kembali merasa tertarik. Seperti halnya BBM, aplikasi ini juga berhasil membuat saya ketagihan menggunakannya. Ia berhasil mengakrabkan saya dengan banyak teman blogger. *note: sampai saat ini saya baru tergabung dalam dua grup WA yakni grup Collaborative Blogging & Arisan Link".
aplikasi WhatsApp yang berhasil membuat saya mendua, hihihi |
- Blackberry Messenger (BBM)
- Yang saya suka di BBM adalah penggunanya dapat melihat berita terbaru yang dibagikan pengguna lainnya (ini mirip seperti facebook dimana kita dapat melihat status teman-teman muncul di timeline kita). Sebagai seseorang yang memiliki jiwa kepo yang tinggi, rasanya ini bagus untuk mengetahui gosip kabar terbaru dari teman-teman, hihihi.
- Privasi penggunanya lebih terjamin karena sistim pertemanannya melalui add PIN.
- Orang tidak mudah mengajak kita berteman di BBM. Seperti yang saya katakan di poin kedua, di aplikasi ini privasi kita lebih terjaga. Saat ada yang ingin meng-add PIN kita, tidak serta merta kita akan berteman dengan orang tersebut karena kita baru akan berteman setelah menyetujui permintaannya terlebih dahulu. Ini juga berlaku pada saat teman yang ingin mengajak kita masuk dalam sebuah grup, kita bisa menolaknya bila tidak ingin bergabung di grup tersebut.
- Sticker dan emotion-nya banyak, jadi rasanya lebih leluasa mengekspresikan suasana hati.
- Gambar yang dikirim via WA kualitasnya lebih bagus.
- Melalui grup WA saya merasa lebih akrab dengan teman-teman blogger.
So, bila sekarang ada pertanyaan seperti ini “lebih suka BBM atau WA?” diajukan pada saya maka jawabannya adalah saya tidak bisa menentukan pilihan karena saya suka pada keduanya.
Dengan berat hati saya harus mengakui satu hal bahwa ternyata saya tidak sepenuhnya setia pada BBM. Wahai aplikasi BBM, “Maafkan saya yang telah mendua!”.
36 Komentar
Haha kok hampir sama ya ceritanya kayak saya dulu. Ga tertarik make hp BBM, trus pas beli tab malah nginstall BBM :v ga tertarik WA, eh pas install tertarik juga. Haha dasar manusia ya :v
BalasHapusmungkin seperti pepatah "tak kenal maka tak sayang" yah Mba Ade, hihihi :D
HapusAku malah bablas jatuh cinta sama Whatsapp sampe ngapus BBM mak. Huehehehe. Abis lemot bbmnya di hp akuuu. KZL. Ntar lah kalo dah beli hp lagi, baru ikutan mendua juga kali ya kaya mak Iraa. HIhihii
BalasHapusenaknya pake BBM itu memang di hp BB Mba Dian, selain gak ada iklan yang bertebaran juga ringan banget kalo dibuka. Soalnya saya ngerasain banget perbedaannya antara BBM di BB sama BBM di iphone (iklan-iklan yang muncul itu ganggu banget, huhuhu)
HapusMirip aku, telat banget pake bbm, bedanya aku nda pernah jatuh cinta sama bbm ini. Kupindahkan juga dari hape ke ipad, sbab bikin baterai hape cepat ngedrop. Sampai sekarang bbm jarang kupakai.
BalasHapusAku malah duluan pakai wa daripada bbm. Dan sampai sekarang lebih mudah dicolek via wa drpd bbm
kalo saya masih nyaman pake keduanya Mba Evy :)
Hapusku nyaman pake WA mbak.. Lebih gampang juga, krn nomornya pke nomor hape. BBM malah udah tak unistall ☺
BalasHapuspake WA memang menyenangkan Mba Sulis, tapi BBM juga masih tetapsaya gunakan karena hampir semua teman-teman saya menggunakan aplikasi ini :)
HapusHihi..kalo aku malah nggak cuma mendua. Aku pasang segala aplikasi, kebanyakan malah. Ada WA, Telegram, BB, Line..dan semuanya aktif
BalasHapuswahh, Mba Ika hebat, kalo saya untuk saat ini biar 2 aplikasi saja, hihihi :)
HapusKalau saya jujur, Mbak, masih lebih suka BBM. Karena seperti kata Mbak Ira, privasinya lebih terjaga dan perlu persetujuan untuk nambah pertemanan. Kalau WA saya agak terganggu dengan menggunakan no hp (karena saya masih mendewakan bahwa no hp hanya boleh diketahui sama org terdekat dan yang sudah kenal saja). Hehe
BalasHapusitu juga yang saya sukai dari BBM Mba, karena untuk berteman harus ada persetujuan terlebih dulu :)
HapusWaahh..kita sama mba..cukup sulit mendua..kalau udah suka sama satu hal enggan berpindah hati.
BalasHapuseh..tapi saya malah lebih dulu menggunakan WA dibanding BBM ��
saya belum lama kenal aplikasi WA ini Mba :)
HapusDr smua aplikasi chat di hp aku paling suka wa mbak yg lain kaya bbm gtu hampir ga pernah dipake menih2i hape doang hehehe...
BalasHapuskalo saya aplikasinya hanya 2 ini Mba, yang lain belum tertarik lagi untuk instal :)
Hapusawalnya saya lebih nyaman pake BBM, tapi skrg ini lebih sering komunikasi pake WA. Masing2 punya kelebihan dan kekurangan ya...
BalasHapuskalo saya sampe saat ini masih menggunakan keduanya Mba :)
Hapusyup, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan :)
mending telfonan ajah mba, lebih cepet :P
BalasHapustelponan memang lebih praktis yah Mas :)
Hapuspunya bbm di smarpon non bb tapi jarang banget diliat kecuali ada notif chat haha
BalasHapuskalo saya masih aktif menggunakan bbm Mba, soalnya komunikasi saya dengan teman-teman memang memakai aplikasi ini :)
HapusAhahahaha aku udah gak pake BBM sejak 2012 sebenernya, tapi waktu itu karena ada beberapa teman yang gak pakai WA akhirnya instal BBM lagi hahahha kalau sekarang BBM hanya terinstal aja, ditengok sesekali lebih suka sama WA dari dulu :D
BalasHapusteman-temanku hampir semua pake BBM Mba Wuri :)
Hapussedangkan WA ini baru saya kenal dan akhirnya tertarik untuk instal karena syarat untuk berkomunikasi dengan teman-teman blogger adalah gabung di grup WA :)
wiiii..kirain mendua apa... taunya WA, aku juga pake WA mba.. bisa kirim video dan foto..kualitas bagus..
BalasHapussalah satu keunggulan WA dibanding BBM memang kualitas gambar yang diterima lebih bagus :)
HapusCoba wa privacy nya seperti bbm ya, pake pin bukan nomor hp.. Itu tuh kekurangan wa
BalasHapusseperti yang banyak disebutkan di atas Mba Asti, masing-masing aplikasi punya kelabihan dan kekurangan :)
HapusEalah... gara2 arisan ternyataa. Newbe dong
BalasHapusiya Jiah, saya newbe banget di dunia per-WA-an, hihihi :D
Hapussaya justru tak pernah mau install bbm mbak dan itu cuma 2 grup aja di wa kereeen, selektif sekali mak :)
BalasHapusgabung di 2 grup itu bukan karena selektif Mba Titis tapi karena saya memang baru banget menggunakan WA, jadi belum banyak gabung di grup :)
HapusSekarang aku lebih suka WA sama LINE. Lebih nyaman hehe
BalasHapuswahaha.. judulnya maaak xp
BalasHapusaku gak tahan lho pas nyobain bbm, jauh lebih enak WA, lebih simpel (menurutku lho yaa :D)
Hahahah, ada yg mendua. Tp WA memang bagus Kak #ehh
BalasHapusSaya group WAku ada bbrapa, keluarga, kantor (malah ada 2 groupnya), bloggers, dsbnya hihihih.
Sekarang sdh jarang pake BBM, BBMnya android banyak iklannya bela, fiuuuhh
Akuuu duli kzl banged pake bbm lantaran keseringan bc -_-
BalasHapusTerimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊
Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉