TENTANG KEHILANGAN, PATAH HATI & HIKMAH YANG TERSEMBUNYI DI BALIKNYA
Mei 12, 2016
Hai
gaes, gimana kabar kamu? Semoga baik-baik saja yah. Di hari kamis ini
ngomongin apa yah? Hmm ngomongin hal sedih yang belum lama menimpa
keluarga kami ajah yuk. Semoga saja cerita sedih yang menimpa kami
beberapa waktu yang lalu ini juga bisa memberi hikmah kepada orang lain,
khususnya yang sedang membaca blogpost ini.
Hari
ini saya ingin bercerita tentang musibah yang menimpa kami sepuluh
hari yang lalu. Jadi ceritanya, pada hari senin tanggal 2 mei yang
lalu antara pukul sepuluh hingga sebelas pagi (rentang waktu
kejadiannya diperkirakan jam 10-11 pagi) rumah mertua dibobol maling.
Cerita
bermula saat saya terserang sakit perut yang sangat dashyat pada pagi
di hari naas itu. Rasa sakit perut yang melilit dan nggak tertahankan
membuat saya hanya bisa berbaring sambil meringis menahan sakit dan
perih
Melihat kondisi saya yang seperti itu, suami menyarankan agar kami segera ke puskesmas untuk mengetahui penyakit apa yang menyerang saya. Singkat cerita, pada pukul sepuluh pagi kami ke puskesmas.
Kami
meninggalkan rumah dalam keadaan kosong dan terkunci (mertua sudah ke
kantor sedangkan adik sepupu yang tinggal bersama kami juga sudah ke
sekolah). Saat menuju puskesmas, nggak ada firasat buruk yang kami
rasakan.
Hingga
saat kami tiba di puskesmas, saya menyadari sesuatu. Saya lupa
membawa kartu BPJS (kartu BPJS ada di dompet lain yang saya simpan di
dalam lemari pakaian di kamar kami). Lalu saya minta tolong pada
suami untuk pulang mengambil kartu tersebut, namun suami lebih
memilih membayar biaya pengobatannya dibanding harus pulang ke rumah
untuk mengambil kartu BPJS. (padahal kalo saat itu suami pulang
mengambil kartu BPJS saya, mungkin saja ia bisa memergoki para
pencuri yang sedang beraksi di rumah).
Setelah
diperiksa dan diberi obat oleh dokter, kami pulang. Pukul sebelas
pagi kami tiba di rumah. Saya ke dapur mengambil air hangat untuk
meminum obat yang diberikan dokter. Saat berada di dapur, saya
melihat pintu dapur rusak. Gagang pintunya terlepas namun saat itu
saya nggak berpikir kalo kami kemalingan. Setelah saya meminum obat,
saya memutuskan beristirahat sedang suami bersiap-siap keluar rumah
untuk bekerja.
Sekitar
pukul dua siang, saat semua penghuni rumah sudah pulang, saya
dikagetkan dengan pertanyaan suami (suami bertanya pada Wahyu, anak
kami) yang menanyakan tablet yang ada di atas meja kerjanya. Tablet
yang ia maksud itu udah nggak ada di atas meja. Setelah mencari ke
semua sudut rumah, tabletnya tetap nggak ketemu. Tablet di atas meja
hilang namun lagi-lagi kami belum menyadari bahwa kami kemalingan.
Setelah
capek mencari, suami mulai pasrah. Mungkin tabletnya udah dibawa
ke luar rumah oleh Wahyu dan dia lupa mengembalikannya. Saat suami mulai
pasrah, ia kemudian menyadari satu hal lagi. Hp blackberry miliknya
yang ia simpan di atas meja juga hilang. Dari situ kami curiga bahwa
kami kemalingan. Pintu dapur rusak, dan dua buah hp di atas meja
hilang. Walau udah curiga, tapi kami masih berharap bahwa hp-hp itu
hanya dibawa oleh Wahyu ke luar rumah saat bermain bersama temannya.
Pukul
empat sore alhamdulillah keadaan saya membaik. Sayapun mandi dan bersiap-siap hendak pergi arisan. Saat
membuka lemari untuk mengambil pakaian, lagi-lagi saya dikejutkan
oleh satu hal. Uang cash yang saya simpan di lemari dan celengan Wahyu juga raib
tak berbekas. Fix, kami kemalingan. Huhhuhu lama banget baru kami
menyadari kalau kami kemalingan. Seketika rasa sedih dan patah hati
menyelimuti kami.
Rasanya sakiit banget. Saya sempat menyalahkan diri sendiri karena lupa mengunci pintu yang menghubungkan ruang tengah dan dapur hingga menyebabkan pencuri itu leluasa masuk ke dalam rumah dan mengambil handphone di atas meja dan uang yang ada di dalam lemari yang sialnya lagi lupa saya kunci.
Saya menangis mengingat kecerobohan saya. Melihat saya menangis, suami mencoba menenangkan saya sambil berkata kami harus ikhlas. Allah pasti punya rencana yang lebih baik untuk kami.
Yup, walau berat dan pahit, tentu selalu ada hikmah dari setiap kejadian bukan? Begitu pula dengan kejadian buruk yang baru kami alami. Inilah beberapa hikmah yang bisa kami petik dari kejadian kurang menyenangkan itu:
Saya menangis mengingat kecerobohan saya. Melihat saya menangis, suami mencoba menenangkan saya sambil berkata kami harus ikhlas. Allah pasti punya rencana yang lebih baik untuk kami.
pic source: google |
Yup, walau berat dan pahit, tentu selalu ada hikmah dari setiap kejadian bukan? Begitu pula dengan kejadian buruk yang baru kami alami. Inilah beberapa hikmah yang bisa kami petik dari kejadian kurang menyenangkan itu:
- Membuat kami menyadari bahwa semua yang kita punya adalah titipan
Kehilangan
kemarin menyadarkan kami bahwa apapun yang kita punya di dunia ini
hanyalah titipan semata. Barang yang kita klaim sebagai hak milik,
sewaktu-waktu dapat berpindah tangan dan menghilang dari kehidupan
kita.
- Lebih berhati-hati dan waspada terhadap keadaan sekitar
Setelah
kejadian itu, kami menjadi pribadi yang lebih berhati-hati. Bila
biasanya kami nggak pernah peduli apakah pintu dan jendela rumah
sudah terkunci, maka sejak kejadian itu kami selalu memeriksa semua
pintu atau jendela apakah telah terkunci/belum. Kami juga mulai
memperbaiki bagian pagar yang rusak.
- Membuat kami sadar agar lebih banyak memberi
Kejadian
kemarin bisa jadi adalah satu peringatan dariNya kalau selama ini
kami masih kurang berbagi dengan sesama. Musibah kehilangan membuat
kami, khususnya saya lebih ikhlas lagi berbagi pada sesama yang
kurang beruntung. Sang pencuri, bisa jadi adalah seseorang yang tak
berpunya. Mungkin ia memutuskan mencuri karena udah nggak bisa makan.
- Melatih kesabaran dan keikhlasan
Apa
yang kita rasakan ketika mengalami kejadian kurang menyenangkan?
Marah? Bisa jadi. Sedih? Jelas. Patah hati? Pasti. Perasaan itulah
yang kami rasakan. Tapi apakah ketiga rasa itu harus selalu ada di
hati dan terus menyiksa? Tentunya jangan dong. Sabar dan ikhlas
menerima kehilangan mungkin menjadi obatnya.
- Jangan menyimpan uang cash di dalam rumah
Kami
kehilangan uang cash yang nilainya cukup besar. Niat awal saya
menyimpan uang cash di lemari adalah untuk berjaga-jaga jika
sewaktu-waktu kami di hadapkan pada situasi mendadak yang membutuhkan
uang cash. Adanya uang cash membuat kami nggak perlu repot lagi ke
atm untuk melakukan penarikan tunai (fyi, kami masih tinggal di rumah
mertua dan rumah mertua itu letaknya di salah satu kecamatan yang
belum memiliki bank & mesin ATM; bank & mesin Atm ada di
kecamatan lain yang letaknya ± 10 km dari tempat tinggal kami).
Tapi ternyata apa yang
saya pikirkan salah, jangan pernah menyimpan uang cash dengan jumlah
banyak di rumah.
Kehilangan sesuatu memang berat tapi insyaallah kami sudah ikhlas menerimanya. Doa kami, semoga Allah mengganti
apa yang telah hilang dengan hal yang lebih baik,
amin..
“Tulisan ini diikutsertakan Giveaway -Pameran Patah Hati"
34 Komentar
Ahh, pertama saya ikut prihatin ya mbak Ira. Semoga semua ini bisa jadi pelajaran berharga bagi kita semua, termasuk pengingat bagi saya supaya lebih waspada dan berhati-hati lagi. Inshaa Allah akan ada gantinya ya mbak, aamiin.
BalasHapusTerima kasih untuk info GA nya mbak, inshaa Allah kalau ada ide sy ikutan ah :)
Amin.. makasih Mba Anjar :)
HapusMungkin tempat tinggal simaling tidak jauh deh dari rumahnya mbak karena tidak mungkin kan dia tau kondisi rumah mbak yang kosong, coba deh mbak keliling sekitaran rumah mbak dan kasih taukan ke semua orang bahwa rumah mbak kemalingan.
BalasHapusentahlah Mas, siapapun malingnya pasti dia sangat membutuhkan uang. semoga ia bisa memenuhi kebutuhannya setelah mengambil apa yang kami punya, amin..
HapusAduh, pasti sedih banget, ya. Aku juga pernah kayak gitu, ditinggal pergi ke luar kota, pas balik udah kebobolan. Aku sih lapor polisi walaupun tau nggak bakal terlalu ngaruh.
BalasHapusSabar ya Mak..
Semoga Allah ganti dengan yang lebih baik ^^
Amin, makasih Mba Della :)
Hapuskami juga nggak laporin ke polisi Mba karena barang dan uang yang hilang juga nggak akan mungkin kembali..
Duh semoga mendapat ganti yg lebih baik ya Mak... pelajaran yg bisa diambil jg ternyata berharga banget ya :)
BalasHapusAmin.. makasih Mba Ida :)
HapusMoga Allah ganti dgn yg lbih baik lagi yah mba..moga ngga ada kjadian serupa lagi jg yaa. Uang cash jgn bnyk2 drmh mba, betul..
BalasHapusAmin.. Makasih Mba :)
HapusInsya Allah diganti lebih banyak mba..amin
BalasHapusAmin, makasih Mba Islah :)
HapusSemoga mendapat ganti yang lebih baik ya, Mbak. Dan memang, di balik setiap musibah itu pasti ada hikmahnya. Terutama untuk instrospeksi diri. Alhamdulillah kita yang mengalami musibah telah diingatkan oleh Allah ya, Mbak :)
BalasHapusbenar Mba Diah, disetiap musibah pasti terkandung hikmah yang bisa dipetik :)
HapusSesungguhnya segala sesuatu memang milik Allah dan pasti akan kembali lagi kepada allah ya Mak.. Aku ikut sedih bacanya Mak.. Tapi malingnya kayanya rapi ya mbobolnya, maksud aku rumah nggak diacak-acak ya Mak? Sampe nggak sadar sesiangan itu.. Inshaallah pasti dapat ganti yang lebih baik ya Mak.. Aaaamiinn
BalasHapusIya Mba Dian, malingnya rapi sampe nggak membuat kami menyadari tindakannya :(
HapusInsyaallah, amin..
Mengiklaskan yang sulit yah mba, tetap kita merasa kecewa.. semoga berkah selalu menyertai.
BalasHapuskami insyaallah ikhlas Mba Mira, Amin..
HapusInsha Allah ada hikmahnya ya Mbak. Walau berat tapi tidak ada pilihan lain selain engiklashkan ketentuan Allah ini terjadi.
BalasHapusBenar Mba, ikhlas adalah satu-satunya pilihan agar rasa sakit yang dirasakan hilang :)
Hapusitulah kadang kita merasa aman padahal maling itu kalau ada kesempatan ya pasti nyolong, makanya aku selalu hati2 kalau mau ninggalin rumah
BalasHapusiya Mba, kejadian ini membuat kami lebih awas lagi terhadap keadaan sekitar :)
HapusSemoga dapat ganti yang lebih baik, ya? :) Semua pasti ada hikmahnya.
BalasHapusAmin.. makasih Mba Anisa :)
HapusIkut prihatin ya mbak. Insyaallah diganti Allah dengan yg lebih baik lg
BalasHapusAmin, makasih Mba Muna :)
HapusAstagfirullah Kak, hiiks turut sedih Kak.
BalasHapusMoga digantikan dgn yg lebih banyak dan berkah, Aamiin. Utk uang cash itu klo utk jaga2 secukupnya saja mungkin Kak, jgn banyak2, mungkin rumah sudah diincar, pasnya jg itu rumah kosong gtu. :(
iya say, sejak kejadian itu saya nggak mau mhe simpan uang cash di rumah, biar mhe bolak balik atm asal aman :)
HapusDuuh, Mbak, jadi keingat kebiasaan tidak mengunci rumah saat malam hari, karena keadaan sekitar (a.k.a tetangga) aman-aman saja. Beruntungnya adik selalu mengecek pintu sudah terkunci apa belum. Tapi, baca ceritanya Mbak Ira, jadi tersadar untuk selalu waspada
BalasHapusharus rajin ngecek Mba, jangan pernah membiarkan pintu rumah kita nggak terkunci, apalagi di malam hari..
Hapussemoga dapat ganti yang lebih banyak mbak :(
BalasHapusamin..
Hapusmakasih Mba Ninda:)
pastinya sedih ya mbak saat kembali. Mudah-mudahan dnegan ikhlas dapet rezeki lebih lagi.
BalasHapusmbak ira.. sebelumnya saya mau ngucapin terimakasih banyak ya mbak, karena mbak ira udah berpartisipasi di GA Pameran Patah Hati.
BalasHapuswalah, yang sabar ya mbak ira, memang belum rejekinya mbak. dan saya setuju banget sama nilai-nilai yang bisa diambil dari kejadian ini. semoga segera digantikan dengan rizki yang halal dan berkah yah mbak :)
Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊
Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉