PENGALAMAN PERTAMA MENIKMATI BUAH GANDARIA
Mei 07, 2016
Selamat hari sabtu gaes, nggak terasa yah ini hari ketiga kita menikmati liburan. kalo liburan gini, waktu seolah cepat berlalu yah? Rasanya baru kemarin mulai libur, ehh besok udah mau berakhir ajah nih liburan panjangnya *______*
Oh iya, di hari sabtu ini, saya ingin bercerita tentang pengalaman pertama saya menikmati buah Gandaria. Di hari minggu pagi yang lalu rumah mertua kedatangan tamu. Nggak seperti biasanya, tumben ajah ada orang yang datang bertamu di pagi hari pada hari minggu. Setelah pintu dibuka, ternyata sang tamu adalah seorang ibu yang tinggalnya nggak jauh dari rumah alias tetangga.
Oh iya, di hari sabtu ini, saya ingin bercerita tentang pengalaman pertama saya menikmati buah Gandaria. Di hari minggu pagi yang lalu rumah mertua kedatangan tamu. Nggak seperti biasanya, tumben ajah ada orang yang datang bertamu di pagi hari pada hari minggu. Setelah pintu dibuka, ternyata sang tamu adalah seorang ibu yang tinggalnya nggak jauh dari rumah alias tetangga.
Maksud
kedatangan si ibu di pagi itu adalah untuk membawakan kami beberapa oleh-oleh yang dibawa oleh anaknya yang pada sabtu sorenya baru pulang merantau dari Ambon.
Oleh-oleh apakah gerangan yang kami dapatkan di pagi itu? Ada tiga jenis oleh-oleh yang kami terima, diantaranya dua jenis kue khas Ambon dan satunya lagi adalah sejenis buah yang baru pertama kali kami lihat. Menurut si ibu, buah itu bernama Gandaria.
Mendengar penjelasan si ibu, saya langsung membatin "Oh,
jadi seperti ini penampakan buah gandaria itu?" buah yang namanya
sudah sangat akrab di telinga karena sering disebut-sebut oleh
teman-teman sepermainan saya saat sekolah dulu. Fyi teman-teman sepermainan saya (terutama saat SMP) banyak yang dari Ambon. Mereka pulang kampung karena kerusuhan yang terjadi disana pada tahun 1997 silam.
Walau
namanya sudah akrab di telinga sejak dulu, tapi minggu pagi kemarinlah baru saya
benar-benar melihat wujud asli buah gandaria ini. Dan inilah
penampakan buah gandaria matang yang kami terima. Tadaaaa..
buah gandaria matang |
Pertama
melihat wujud buah ini, alis saya sempat mengernyit, ternyata begini toh wujud asli buah gandaria itu? Tapi kok bentuknya kayak langsat yah? Gimana rasanya? Rasanya manis nggak
nih? Itulah beberapa pertanyaan yang ada di kepala saya saat buah itu
masih tergeletak cantik di dalam kantong plastik putih karena belum
sempat saya keluarkan.
Seperti yang terlihat di foto, ciri-ciri dasar buah buah gandaria matang yang bisa saya tuliskan:
- Bentuknya bulat dengan warna kulit yang kuning. Wujudnya hampir sama seperti langsat (duku)
- Daging buahnya berwarna orange dan berserat
- Bijinya (yang ditutupi daging) besar
Sekitar
jam delapan pagi setelah menyelesaikan tugas rutin di hari minggu
(mencuci), dipenuhi rasa penasaran saya langsung "mengeksekusi" buah yang baru pertama kali saya lihat ini. Segera saja saya mengupas kulit buah
yang sudah sejak awal membuat saya penasaran ini. Setelah kulitnya dikupas,
daging buahnya yang berwarna orange segera terlihat. Warnanya sangat
menggoda hingga berhasil membuat saya dan Wahyu nggak sabar ingin
segera mencicipinya.
Tanpa
membuang-buang waktu, buah pertama yang telah saya kupas langsung saya berikan pada Wahyu yang sedari awal juga sudah penasaran ingin mencoba buah ini. Dan saya buru-buru mengupas buah kedua untuk segera saya cicipi sendiri.
Bagaimana
rasanya? Buah ini memiliki rasa yang khas. Rasanya seperti campuran
mangga dan jeruk. Rasanya manis namun ada kecut-kecutnya. Cara kami
menikmatinya adalah sama seperti saat kami menikmati buah langsat
(duku). Setelah kulitnya dikupas memakai tangan, buahnya segera kami
makan. Kami mencicipi buah ini adalah dengan cara mengemutnya (bahasa indonesia dari "emut" apa yah?). Puas diemut, bijinya yang sangat besar itu kami buang.
penampakan buahnya setelah kulitnya dikupas |
Sebagai
buah yang baru pertama kali saya nikmati, saya cukup suka dengan rasanya. Rasanya bisa diterima oleh lidah saya. Begitupun dengan Wahyu. Ia terlihat sangat antusias menikmati buah ini. Belum beberapa menit buah pertama ia makan, udah minta
dikupasin lagi buah yang kedua. Saat saya tanya mengapa ia pengen nambah? Jawabannya sih karena suka dengan rasanya. Dengan lugu ia mengatakan bahwa rasanya enak.
Rasanya
memang segar sih, pantas saja bila anak saya menyukainya. Kalau nanti
diberi oleh-oleh buah gandaria lagi, pastinya saya nggak akan menolak
dan dengan senang hati menerimanya (dasar emak-emak pecinta gratisan
*LOL*)
Setelah menikmati kesegaran buah ini, segera saja saya googling untuk mencari tahu kandungan gizi yang ada dalam buah dengan nama latin Bouea Macrophylla Griffith ini. Dan inilah beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram buah gandaria:
sumber: divisi nutrisi depkes |
Cukup banyak juga kandungan gizinya yah? Vitamin C dan seratnya lumayan tinggi. Itulah
pengalaman saya dan Wahyu (hanya saya dan Wahyu karena suami nggak
berniat mencicipinya walau udah saya bujuk berkali-kali) saat menikmati buah
gandaria untuk pertama kalinya. Kalo kamu apakah pernah menikmati
buah ini Gaes?
30 Komentar
Gandaria ._. aku kok baru tau ya mbak ._. bentuknya kayak itu kedondong yang kematengan banget ._. wwkkw
BalasHapusAaah, rasanya kayak campuran antara mangga dan jeruk? Ah, kok bikin penasaran ya ._.
rasanya campuran antara manis dan kecut Mas :)
HapusKayanya benyek2 gitu mbak. Baru tau lho aku
BalasHapusbegitulah Mba Jiah :)
HapusAaakh..aku belum pernah nih makan buah gandaria...
BalasHapusPadahal sering denger namanya :))
Duh, aku kurang kekinian!
Teh Erry mah selalu kekinian :) :)
HapusSaya malah taunya buah ini dari banjar (kalsel), disana disebut ramania/rambania. Memang bahasa resminya (versi dari taman buah mekarsari) adalah gandaria. Buah gandaria menurut saya lebih mirip dengan tomat, warnanya nyaris serupa tanpa bintik-bintik dan kulit yang dikupas pun mirip2, hanya isinya seperti mangga.
BalasHapusKalau yang dimaksud mirip duku/langsat itu saya pikir buah mundung atau menteng.Karena buahnya berpilah-pilah (apa to berpilah nyebutnya ya) walau sebenarnya sangat mirip dengan rambai.
Nah, apalagi tu buah rambai, hehehe. Bikin panjang aja
begitu yah Mba Lidha :)
Hapussayapun baru tahu dan lihat penampakan buah ini kemarin saat diberi sama tetangga itu, kalo dengar namanya sih memang dari dulu :)
baru sekali ini aku lihat buahnya mbak
BalasHapussayapun sama Mba Ninda :)
HapusBelum pernaaah mbaaa, baru tau penampakannya iniii.. Mau dong mba :))
BalasHapusudah habis Mba, hihihi :)
Hapusbuah gandaria ini dari ambon tho.. itu penampakan pas dikupas kayak jeruk ya mba.. pensaran sama isinya pas di belah dua.. kalau belum di kupas sih, aku pikir tadi itu manggis hehehee
BalasHapuskalo manggis sepertinya warnanya agak merah keunguan deh Mba Asti :)
HapusAku udah penasaran baca judul ini sejak di share di KEB, maaf baru sempet mampir mbak.
BalasHapusAkupun baru tau ternyata begitu penampakannya gandaria.
Aku dulu waktu SD taunya komik hantu setan pohon gandaria. Ga kebayang sama sekali ini ada buahnya Dan bisa dimakan.
Hmmm btw tamu pagi di hari minggu itu sesuatu ya mbak. Aku pun agak2 gimana gitu kalo nerima tamu pagi2 hari minggu. Hahahaha
hihihi betul banget Mba Ratu, hari minggu itu biasanya saya dan suami malas bangun pagi :D
HapusAku belum pernah mbak. Eh..ada ya ternyata buahnya. Pernah dengar kata gandaria...tapi merk apa lupa..bumbu apa kecap gitu. Ternyata ada buahnya beneran. Blm pernah nemu di sini mbak...
BalasHapusbuahnya benaran ada Mba Sulis :)
Hapussaya tahunya dibikin jadi bumbu rujakan gitu mbak, ga dimakan matangnya.
BalasHapusKok suami mbak nggak pengin nyicip sih? Aku aja yg cuma baca ceritanya pengin nyicipin hehe. Sering denger buah gandaria, tapi blm tahu wujudnya mak
BalasHapusaku belum pernah makan buah gandaria mba. beliya dimana ya
BalasHapusSepertinya saya pernah dengar nama Gandaria tapi entah dimana sudah lupa, mbak Ira :)
BalasHapusIya mirip langsat ya tapi lebih besar dan kalau dilihat penampakannya setelah dikupas mirip jeruk, pantas kalau rasanya segar kecut-kecut gitu ya mbak. Kayaknya saya juga suka nih :)
hhehheeh taunya cuma mall gandaria gw, ternyata dari buah toh, kayak jeruk vit cnya tinggi juga
BalasHapuswah bisa dimakan ternyata
BalasHapusaku pikir ini jenis buah yang ga bisa dimakan huhuiii
padahal di jalan keknya banyak ni
apa sama dengan buah bintaro?
kalau penampakan luarnya mirip dengan konyal atau markisa ya (sebutanku). Tapi ternyata dalamnya berbeda.
BalasHapusaku belum pernah makan buah Gandaria, pagi-pagi lihat buah kek gini, jadi pingin ke pasar, nyari buah
BalasHapusjadi ngeces liat gandaria yg udah dikupas hehe... buah ini skrg udah jarang ya...
BalasHapusBaru baca judulnya aja saya udah ngeces. Idem sama mb Lidha Maul di Banjar disebut ramania. Yang mentah enaaaak banget buat sambal. Ya Allah.. Tambah ngeces bayangin sambal ramania. Hihihi...
BalasHapusBaru baca judulnya aja saya udah ngeces. Idem sama mb Lidha Maul di Banjar disebut ramania. Yang mentah enaaaak banget buat sambal. Ya Allah.. Tambah ngeces bayangin sambal ramania. Hihihi...
BalasHapusAku baru tahu nama buah ini dan penampakannya :D
BalasHapusTerimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊
Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉