MENIKMATI SENJA DI BUKIT WANTIRO
April 08, 2016Tepatnya dua hari yang lalu. Sepulang dari kantor, entah mengapa saya merasa bosan tinggal di kost-an. Mau nonton drama korea atau film india seperti yang biasanya saya lakukan setiap pulang kantor, stok drama dan filmnya habis (dan belum sempat download drama dan film baru), mau ngedraft tulisan untuk blog mood-nya lagi gak dapet, mau membaca buku kok rasanya malas, tinggal di kamar sambil nonton televisi juga rasanya lebih malas.
Di tengah rasa bengong karena gak tau harus ngapain, tiba-tiba muncul ide untuk jalan-jalan. Melihat cuaca yang saat itu cerah dan bersahabat, rasanya pasti menyenangkan bila menikmati matahari terbenam. Iya, sepertinya saya butuh piknik untuk menyegarkan pikiran.
Dan karena saat itu saya enggak sedang bersama anak dan suami (kami menjalani long distance marriage, jadi saya tinggal terpisah dari anak dan suami), maka jalan bersama adik adalah pilihan terbaik. Jadilah saya mengajak adik untuk menemani saya menikmati indahnya sunset di sore itu. Bak gayung bersambut, ternyata adik saya nggak keberatan untuk menemani kakaknya yang sedang butuh piknik ini.
Maka kami putuskan untuk menikmati indahnya matahari terbenam di bukit Wantiro saja. Sebenarnya ada beberapa tempat di Bau-Bau yang menawarkan spot terbaik untuk menikmati keindahan sunset saat senja namun bukit Wantiro sepertinya menjadi tempat yang tepat di hari itu. Letaknya di pinggiran kota dan suasananya yang tidak terlalu ramai rasanya cocok untuk saya yang sedang butuh ketenangan.
Maka berangkatlah kami menuju bukit Wantiro. Setelah kurang lebih 15 menit menempuh perjalanan dengan mengendarai sepeda motor, sampailah kami di sana. Adik saya segera memarkirkan motornya. Dan saya segera memesan minuman dan gorengan yang akan menemani kami menikmati senja.
Saya memesan dua gelas saraba (minuman yang terbuat dari santan yang dicampur gula merah dan jahe) dan satu piring gorengan yang terdiri dari pisang goreng dan ubi goreng.
ini penampakan saraba dan gorengan yang saya pesan |
Saraba 2 gelas : Rp. 20.000,-
Gorengan 1 piring : Rp. 10. 000,-
Total : Rp. 30.000,-
Sembari menunggu minuman dan gorengan kami diantar ke meja, kami pun nggak menyia-nyiakan kesempatan untuk foto-foto
Gorengan 1 piring : Rp. 10. 000,-
Total : Rp. 30.000,-
Sembari menunggu minuman dan gorengan kami diantar ke meja, kami pun nggak menyia-nyiakan kesempatan untuk foto-foto
sebelum saraba & gorengan datang, selfie dulu dong |
saraba-nya mantap !! |
Bukit Wantiro adalah salah satu tempat wisata yang ada di kota Bau-bau yang baru dibuka pada sore hingga malam hari. Walau lokasinya ada di pinggiran kota, namun sangat gampang kok dijangkau oleh semua orang.
Wantiro dalam bahasa Buton berarti memandang. Tempatnya yang berada kurang lebih 20 meter di atas permukaan laut membuat kita leluasa menikmati lalu lalang perahu-perahu nelayan yang sedang menangkap ikan dengan kail dan jalanya di bawah sana. Mungkin karena tempatnya yang tinggi inilah mengapa ia dinamakan bukit Wantiro yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna “memandang dari ketinggian”.
Entah mengapa, menikmati detik-detik terbenamnya matahari sambil menonton beberapa perahu nelayan yang hilir mudik ditemani segelas saraba dan beberapa potong gorengan hangat terasa begitu menyenangkan. Suasananya yang tenang membuat sore itu semakin syahdu. Ahh, andai saja saya kesini bersama suami pasti suasananya akan berbeda, lebih romantis.
walau sempat tertutup awan namun tidak mengurangi kendahannya |
suasana senja sesaat sebelum kami meninggalkan bukit Wantiro, indah yah?? |
Setelah puas menikmati keindahan senja dan foto-foto, kami pun segera menghabiskan saraba yang tersisa setengah gelas. Dan saat adzan maghrib berkumandang, kami memutuskan untuk pulang.
Menyaksikan keindahan sunset di sore itu membuat rasa lelah dan penat yang saya rasakan setelah seharian bekerja seolah hilang dan berganti dengan rasa syukur. Bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menyaksikan keindahan salah satu ciptaanNya.
Bila suatu saat nanti kamu berkesempatan ke Bau-bau, jangan lupa mampir kesini yah Gaes. Sampai jumpa di postingan tentang jalan-jalan dan kuliner lainnya dan selamat menantikan datangnya akhir pekan
45 Komentar
pisang dan ubi goreng! kesukaan saya mak!
BalasHapuswantiro, memandang. nama yang penuh makna saya kira.
sama Mbak, saya juga suka sama ubi dan pisang goreng :)
Hapuswah indah pemandangannya..apalagi ditemani ubi dan pisang goreng
BalasHapussebuah sore yang berkesan Mbak Fitri :)
HapusGradasi langit senjanya bagussssssss bangettt mbak.
BalasHapusDapet moment itu pas moto
itu pas mau pulang Mbak, memang indah :)
HapusYa ampuuuuuuuuun aku mau ke sana!
BalasHapusBiasa aja keles mbak ampunnnnnnnnnnya, ahi hi hi.
HapusKalau terlalu banyak bayar.
Yuk kesini Mbak :)
HapusLDM yak Mak...long distance married. Jauh Mak sama anak2 dan suami? Bau Bau sering denger namanya. Suatu hari kelak pengen juga bisa ke sana.
BalasHapusiya Mbak, saya LDM-an sama suami dan anak :)
HapusAmin, semoga bisa kesini yah Mbak Levina :)
Bukitnya cakep mbak eksotis khas indonesia. Eh lagi LDM juga ya, sama anak juga kah? Gagal paham
BalasHapusiya Mbak Ev, saya LDM-an sama suami dan anak juga :(
Hapuscucok nih tempat buat santai2 sambil liat sunset :)
BalasHapusyup, cucok banget :)
HapusAsik beneerrrr nih kayanya. .. Wah baca ini tiba2 pengen pisang hihihi*gagalfokus
BalasHapuspisang goreng memang camilan yang pas dinikmati sore hari :)
HapusBerada di ketinggian, sembari menikmati pergantian senja ke malam... Cantiikk bgt panoramanya. Di lengkapi jagung bakar...tambah mantap mbak..*dasar hobi ngemil
BalasHapussayangnya kemarin gak ada jagung bakarnya Mbak :)
HapusMewah banget mbaaa.... Subhanallah keren senjanya. Saraba, aku jadi mau cobain, tapi santen yaah ituu
BalasHapusiya santan yang dicampur gula merah dan jahe :)
HapusAih lansekap senja itu memang selalu menggoda ya. Ini senjanya cantik banget mbak.
BalasHapusiya, senja memang selalu menawarkan keindahan :)
HapusTempatnya bagus sekali ya mbak Ira, itu seperti taman gitu ya mbak?
BalasHapusPemandangan sunsetnya juga indah, apalagi ditemani pisang goreng dan saraba. Sebuah senja yang sempurna, hehe
iya Mbak Anjar, tempatnya seperti taman :)
HapusHmmm dijamin tidak akan menguras isi dompet ya mbak kalau berkunjung kesana kalau dilihat dari menunya sih harga bersabatnya dan gak mengganggu isi dompet saya, ahi hi hi.
BalasHapusmurah meriah kok Mas Nurul :)
HapusDulu waktu kerja di project sebelumnya, brpa kali ke Baubau, klo malam sering cari angin ma teman2 di Wantiro ini, makan pisgor jg sarabba, jadi hangat dan segar. Trus bisa sambil lihat lampu2 kapal dari ketinggian itu, aiiih mudah2n nanti bisa ke Baubau lagi ;)
BalasHapusayo mhe kesini lagi say, nanti saya traktir :)
HapusOoo artinya "memandang" kirain nama orang hehe :D
BalasHapusBagus tempatnya, sambil makan gorengan enak kyknya :))
bukan nama orang :)
Hapuskeren tempatnya Mba
BalasHapuspengen Saraba euy
gampak kok cara bikin saraba ini Mbak Milda :)
Hapusaku paling demen lho postingan ginian mbak hihi :D nambah referensi
BalasHapusterimakasih Mbak Ninda :)
HapusKenapa ndak difoto landmarknya mamanya Wahyu? Masih bagus ji to?
BalasHapustidak sempat mhe kesana say, sepertinya masih bagus jhe :)
HapusFoto siluetnya baguuusss. Piknik sederhana gitu pasti cukup untuk merefresh pikiran yaaa
BalasHapusbetul sekali Mbak Adriana, sederhana yang membawa bahagia :)
Hapusitu gorengan pisang atau ubi mbak?
BalasHapusAku ngebayangin rasa saraba ini kok eneg ya makk.. Hehehe.. Gak terlalu suka santan sih sebener nya.. Apalagi santan jadi minuman.. Tapi kayaknya emang cocok dimakan sama gorengan pisang ( jadi pengen pisang goreng )
BalasHapusEh busyet tontonan nya korea ama india, ngak pusing tuch hahaha
BalasHapusRata2 kan kebanyakan salah satu nya aja :-)
Hwaah tempatnya cantik. Modelnya juga :))
BalasHapusAaaaak ini jadi unforgettable moments pasti! Keren!
BalasHapuscara menikmati senja yang cakep! hehe..
BalasHapussalam dari marisa
Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊
Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉