AKU CINTA KAMU TAPI DIA LEBIH MENCINTAIMU
Maret 04, 2016
Tidak
pernah ku duga hubungan yang kita jalin selama hampir dua tahun harus
berakhir menyedihkan seperti ini. Harapan yang sebelumnya kita rajut
seketika hilang karena Dia tidak mengizinkan kita bersama. Rasa
cintaku tidak cukup besar untuk menahanmu tinggal lebih lama disisiku
karena ternyata Dia lebih mencintaimu. Pergilah sayang, semoga engkau
mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Kesedihan ini biar ku tanggung
sendiri hingga nanti ku menyusulmu..
---
Pagi
itu adalah hari pertama aku masuk kantor. Rasa bahagia, deg-degan
dan penasaran bercampur menjadi satu di dalam hatiku. Bahagia karena
akhirnya aku bisa mendapatkan pekerjaan setelah sekian lama
menyandang status “pengangguran berdasi”, deg-degan apakah aku
bisa menjadi pegawai yang baik dan penasaran seperti apakah suasana kerja yang akan ku jalani nantinya.
Tidak
kusangka pagi itu takdir membawaku bertemu denganmu. Pagi itu pertama
kalinya kita bertemu di dalam lift yang akan membawa kita ke tempat
yang sama di lantai lima.
“iya
mas” jawabku sambil
tersenyum malu.
Itulah
percakapan pertama kita. Dan siapa yang menyangka kalau percakapan
itu menjadi awal mula perkenalan kita hingga akhirnya menjadi
sepasang kekasih?
Hari
berganti bulan dan bulan berganti tahun. Tidak terasa sudah hampir
dua tahun kita menjalani hubungan ini. Rasa sayang kita kepada satu
sama lain sudah sangat besar dan kuat.
“Sayang,
malam ini orang tuaku mengajakmu makan malam bersama di rumah, ada
hal penting yang ingin mereka sampaikan padamu”
Makan
malam di rumah orang tua Haris berjalan lancar. Keluarganya sangat
senang menerima kehadiranku dan mereka berharap agar hubungan
kami segera diresmikan dalam ikatan pernikahan. Respon positif itu semakin memperkuat mimpiku, mimpi tentang hubungan kami yang bisa bermuara di tempat terindah. Iya, aku sangat ingin Haris menjadi
suamiku.
Setelah
makan malam yang sangat menyenangkan itu Haris mengantarku pulang.
Tapi ternyata ia tidak langsung membawaku ke rumah, melainkan
membawaku ke suatu tempat.
“ini
kan bukan jalan pulang ke rumah Ris?” tanyaku
diliputi rasa heran
“sengaja.
Aku mau membawamu ke suatu tempat” jawabnya
sambil tersenyum penuh makna
“kemana?” tanyaku penasaran
“ke
tempat romantis yang pengen kamu kunjungi” jawabnya
sambil mengedipkan mata.
Seketika
terbayang kata-kata harapan yang aku ucapkan beberapa waktu yang
lalu. Aku sempat berkata pada Haris bahwa aku pengen banget dilamar
di pinggir danau yang ada di puncak ditemani kerlip kunang-kunang.
“Sayang,
aku harap malam ini menjadi malam istimewa untuk kita. Seperti
harapanmu beberapa waktu lalu yang sangat ingin dilamar di tempat
ini, malam ini aku akan mewujudkannya”
Mendengar
Haris berkata demikian jantungku berdebar kencang. Ingin rasanya ku
teriak untuk mengungkapkan kebahagiaan yang sedang menyelimuti
hatiku. Laki-laki yang sangat aku cintai benar-benar mewujudkan
mimpiku.
“will
you marry me?”
Tanya Haris sambil menyematkan sebuah cincin permata ke jari manisku
Rasanya
aku tidak sanggup untuk berkata-kata. Hanya anggukan yang bisa ku
lakukan sebagai tanda persetujuanku.
Sampai
di rumah aku nyaris tidak bisa memejamkan mata lantaran kebahagiaanku
telah mencapai puncaknya. Setelah cincin permata itu tersemat di jari
manisku Haris mengatakan bahwa bulan depan ia akan melamarku secara
resmi dan di bulan berikutnya kami akan menikah. Itu berarti jika
tidak ada aral melintang dua bulan lagi aku akan menjadi istri Haris.
Lamaran
resmi telah digelar dan tanggal resmi pernikahan sudah ditetapkan,
tepatnya satu bulan setelah tanggal lamaran.
Segala
persiapan pernikahan sudah hampir rampung. Gedung telah dipesan, baju
pengantin sudah bersiap untuk dikenakan pada hari H, dan undangan
sudah habis tersebar. Seperti mimpi, hari pernikahanku akan segera
tiba.
Hari
ini adalah H-7 pernikahan kami. Menurut kepercayaan para tetua, sejak
hari ini hendaknya kami berhati-hati saat keluar rumah. Dan demi
menghormati kepercayaan itu aku sudah mengajukan cuti mulai hari ini.
Tapi Haris baru bisa cuti besok lusa yaitu H-5 pernikahan kami,
alasannya karena hari ini dan besok masih ada kerjaan yang harus ia
selesaikan.
“aku
dalam perjalanan ke kantor”
jawabnya saat aku tanya ia sedang dimana.
“hati-hati
yah, entah kenapa perasaanku selalu gelisah sejak semalam” sejak
semalam memang hatiku gelisah dan terus-terusan kepikiran Haris.
“iya Sayang, aku baik-baik saja.. perasaan gelisah itu mungkin karena kamu
sedang mengalami sindrom pra nikah” ujarnya
diiringi tawa.
Tak
lama kemudian aku mendengar suara dentuman yang memekakkan telinga.
“halo
Bu, kami dari satlantas ingin mengabarkan bahwa Bapak Haris menjadi
korban kecelakaan dan saat ini beliau sedang di rumah sakit….”
Mendengar
kalimat yang diucapkan oleh Bapak Polantas seketika tubuhku lemas tak
berdaya. Aku, papa dan mama segera menuju rumah sakit tempat Haris
berada.
Setibanya
di rumah sakit kami mendapatkan sosok Haris telah dingin dan kaku.
Iya, calon suamiku telah pergi meninggalkanku untuk selamanya. Ia
pergi tanpa mengucapkan sepatah kata perpisahan untukku, calon
istrinya.
---
Diiringi
gerimis, aku mengantarmu ke peristirahatan terakhir. Langit seolah
mengerti perasaanku yang sangat terluka karena kehilanganmu. Aku
berharap ini adalah mimpi buruk yang akan berakhir ketika aku
terbangun. Sayangnya semua ini nyata. Aku benar-benar kehilanganmu.
Tidak pernah ku sangka seminggu sebelum kita mengikat janji di
hadapanNya, Dia malah mengambilmu dariku.
Sayang,
mengapa kau tega meninggalkanku sendiri? Rasanya aku tidak sanggup menerima cobaan ini. Rasanya terlalu cepat kau
meninggalkanku.
Tuhan,
mengapa Engkau mengambilnya secepat ini? Mengapa ia harus pergi
bahkan sebelum aku benar-benar memilikinya?
"Tulisan ini diikutkan dalam hana2ndgiveaway : cerpen romance kehilangan"
42 Komentar
meleleh bacanya, hiks
BalasHapustema GA-nya memang tentang kehilangan Mbak, jadi memang harus sedih :'(
HapusMenyedihkan ceritanya...aku juga pernah mengalaminya. Hanya saja, si dia bukan meninggal karena kecelakaan tapi karena sakit. Dan waktu itu masih sebatas pacaran aja...
BalasHapusgak kebayang gimana sedihnya saat itu Mbak Ika.. :(
HapusAduh.. kayak baca curhatan.. Syediihhh...
BalasHapusceritanya memang harus sesuai tema Mbak Irly..
HapusSedih banget bacanya, mbak.. huhuhu
BalasHapusNgebayangin kalau ini adalah nyata, woww.. Tapi saudaraku pernah mengalami ini nyata sih mbak, entah apa yang dia rasakan. Mungkin hancur, terpuruk, yang pasti rasa sedihnya sudah tak tertandingi..
wlu bukan nyata tapi diangkat dari nyata mungkin
Hapus*icha: semoga saudaranya diberi ketabahan dalam menghadapi cobaannya yah dan bisa bangkit lagi dari keterpurukan, amin..
Hapus*ifrod: ini murni fiksi kok Mas :)
Mas Ifrod : Meski kata mak Ira ini fiksi, tapi nyentuh sekali, tapi memang ada yang true story..
HapusMak Ira : Amiennnnn, sayangnya malah jadi agak gangguan mak T_T
Sedih baca cerpennya. Tapi emang banyak kejadian seperti itu sih, namanya bukan jodoh ya, Tuhan tahu yg terbaik :)
BalasHapusiya Mbak, Tuhan maha tahu apa yang terbaik.. untuk umatNya
Hapuspernah merasakan kehilangan orang yang dicintai... aduh jadi inget lagi hiks...
BalasHapusmaafkan jika tulisan saya ini mengingatkan pada kesedihan yang pernah Mbak rasakan :(
HapusSedih banget, ya? Untung cuna fiksi... tapi ada juga lho yang mirip2 dlm kenyataan. :)
BalasHapusSukses ya mba, smg menang! :)
Aminn..Terimakasih doanya Mbak Alaika :)
HapusWaaa nyesek sekali mbak Ira. Saya juga pernah kehilangan dan sudah saya ikhlaskan, yang penting kita doakan saja.
BalasHapusSemoga sukses GA nya ya mbak :)
ketika mengalami kehilangan, keikhlasan adalah obat paling mujarab yah Mbak Anjar..
Hapusorang tua dulu pakai istilah dipingit ya . duh sedih banget ceritanya.
BalasHapusbenar Mbak Lidya, dipingit :)
HapusTemenku ada juga mb gitu...kecelakaan, meninggal sebelum nikah...kasian. Btw, sukses untuk GAnya..
BalasHapusgak kebayang gimana sedihnya teman Mbak Sulis, semoga temannya diberi kekuatan dalam menghadapi cobaannya, aminn..
Hapus*cry**
BalasHapusklo misal kejadian betulan, ya alloh nyesek banget....hiks
BalasHapustokoh haris sedikit banyak telah mengambil separoh hidup tokoh gadis di cerita ini ya...jadi ga kebayang pas mau merried malah kehilangan
untungnya ini hanya fiksi Mbak NIta. :)
HapusHhiikkssss... Sediihhh.... Hwuaaaa... Hhuufffttt, untung cuma cerpen. Kenapa ceritanya sedih banget begini sih mba :( ending nya itu.. Naudzubillahminzaliik
BalasHapustemanya memang tentang kehilangan Mbak Asti, jadi ceritanya harus sedih..
Hapusini aseli nyesek. hari pernikahan sudah di depan mata :(
BalasHapusemang nyesek Mbak.. :(
Hapusmbaaakkkkkk....... :(
BalasHapusmbaaak... sedih bacanyaa hati ku berasa disayaat :(
BalasHapusMaafkan saya Mbak :(
Hapusduh lemes banget kalo aku ditinggal begitu.. ditinggal tapi masih ada sosoknya aja nangisnya kejer T_T
BalasHapusbetul banget Mbak, tapi mungkin itulah yang terbaik :(
HapusYa,, lemes ngebacanya, memang hidup bukan milik kita yah, kita hanya di kasih hak pakai saja setelah itu ya sudah ,,, selesai,,,
BalasHapussemua milikNYa, jadi apapun yang terbaik menurutNya berarti itulah yang terbaik..
Hapuskehilangan apapun sebenernya nggak enak sih ya mbak :(
BalasHapusbetul Mbak, kehilangan apapun rasanya pasti menyedihkan terlebih kehilangan orang yang kita cintai :(
Hapussetiap orang pasti pernah merasakan kehilangan rasanya tentu gak enak ya mbak
BalasHapussedih... jadi ingat cerita sepupunya suami. Calon suaminya meninggal karena sakit hiks
BalasHapuswahhh menyentuh hati banget cerita di atas itu. semoga orang-orang yang di tinggalkan oleh orang yang di cintai dan di sayangi,, di beri kuat, ketabahan....amiiinnnnn...
BalasHapusaku pun juga pernah merasakan kehilangan...:-( rasanya sakit banget.
Semangat buat kalian semua.....fighting.
Wah, bikin saya baper :)
BalasHapusTerimakasih sudah berpartisipasi :)
Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊
Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉