5 KULINER KHAS PULAU BUTON YANG BIKIN NAGIH SETELAH DIMAKAN
Maret 25, 2016
Hai gaes, apa kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu yah, amin..
Di hari libur ini saya mencoba untuk menuliskan topik baru di blog ini. Adakah yang bisa menebak topik baru yang saya maksud? Yup, sesuai judulnya, saya akan menulis tentang makanan. Walau tulisan saya tidak sekeren para food blogger, tapi izinkanlah saya untuk menulis hal menarik ini di blog saya.
Harus saya akui, sejak membuat blog ini enam bulan yang lalu, tak ada satupun tulisan yang bertema makanan ada di sini. Pun demikian dengan ide, walau beberapa kali pernah terlintas dipikiran saya untuk menuliskan sesuatu dengan tema ini, namun rasanya masih sulit untuk direalisasikan. Alasannya sih karena saya malas merasa belum punya kapabilitas untuk menuliskannya.
Hingga saya melihat ada pengumuman giveaway yang diadakan oleh Mbak Maya di blognya tentang "Jajanan Kaki Lima Favorit". Entah mengapa giveaway ini seolah menantang saya untuk keluar dari zona nyaman. Dengan tekad membara
Maka mulailah saya memikirkan jenis jajanan apa yang harus saya tuliskan. Setelah merenungkannya dengan seksama, akhirnya tercetuslah ide untuk menuliskan 5 kuliner khas pulau Buton yang bikin nagih setelah dimakan.
Lima jenis makanan yang akan saya tuliskan ini adalah makanan yang sangat erat kaitannya dengan pulau Buton. Makanan yang apabila di sebut namanya, maka orang akan langsung teringat dan ngeh pada pulau penghasil aspal ini. Apa sajakah makanan-makanan itu? Berikut lima makanan khas dari pulau Buton yang rasanya bikin nagih orang yang pernah mencicipinya:
- Parende
Parende adalah jenis lauk khas pulau buton yang bahan dasarnya adalah ikan. Pada dasarnya parende sama dengan sup ikan yang mungkin ada di di daerah lain, namun parende punya daya tarik rasa yang tidak didapatkan dari sup ikan yang lain. Sekali saja kamu menikmati kuliner ini, maka kamu akan dibuat ketagihan olehnya. Parende sangat cocok dinikmati bersama nasi putih hangat atau kasuami (makanan khas buton lainnya yang terbuat dari ubi).
Parende sangat digemari oleh masyarakat pulau buton dan sekitarnya. Rasanya yang lezat akan membuat orang yang mencicipinya akan selalu terkenang dan ingin mencicipinya kembali. Salah satu tempat yang menyajikan makanan lezat ini adalah "Warung Parende Mama Jana".
photo by isabella tanbayong |
- Kasuami
Makanan khas Buton yang kedua adalah kasuami. Makanan yang berbentuk seperti tumpeng ini terbuat dari kaopi (ubi kayu yang diparut dan diperas airnya hingga kering) yang dikukus menggunakan panci dari tanah liat dengan memakai cetakan khusus berbentuk topi kerucut.
kasuami; makanan khas buton yang terbuat dari ubi & berbentuk kerucut |
Kasuami adalah makanan pokok yang fungsinya sama seperti nasi, jadi akan lebih nikmat bila dimakan bersama lauk. Ikan parende atau kapinda (ikan pindang) adalah lauk yang pas saat menikmati kasuami.
Di kota Bau-Bau, kasuami sangat mudah didapatkan karena hampir seluruh pasar tradisional menjual makanan ini. Harganya pun sangat terjangkau, dengan uang senilai Rp. 5.000,- kita sudah bisa mendapatkan dua buah kasuami.
- Kambewe gola
Kuliner khas Buton selanjutnya adalah kambewe gola. Kambewe gola adalah makanan yang terbuat dari jagung muda. Kambewe gola terbuat dari jagung muda yang dihaluskan kemudian dicampur kelapa dan gula merah. Setelah tercampur, adoannya dimasukkan ke dalam kulit jagung muda yang telah dibersihkan lalu di masak.
kambewe gola yang enak & gurih |
Makanan khas ini biasanya hanya bisa dinikmati pada musim jagung saja. Karena saat ini pulau Buton dan sekitarnya sedang musim jagung, maka dengan mudah makanan tradisional ini bisa kita temukan di pasar-pasar tradisional. Dengan mengeluarkan uang Rp. 10.000,- kita sudah bisa mendapatkan 5 buah kambewe gola yang gurih dan enak.
- Tuli-tuli
Sama seperti kasuami, tuli-tuli juga terbuat dari kaopi. Walau bahan dasarnya sama, namun rasanya tentu saja berbeda. Proses pembuatannya juga berbeda. Kasuami di kukus sedangkan tuli-tuli di goreng.
Tuli-tuli adalah camilan khas pulau Buton yang sangat digemari oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bentuknya yang menyerupai angka delapan menjadi ciri khas dari camilan ini. Ada satu hal yang tidak boleh terpisahkan dari tuli-tuli, hal itu adalah sambal. Tuli-tuli akan terasa nikmat bila dimakan sambil dicocol ke dalam sambal. Tuli-tuli dan sambal adalah perpaduan yang sempurna.
tuli-tuli & sambalnya yang siap menggoyang lidah |
Banyak orang yang lebih suka menikmati tuli-tuli pada sore dan malam hari. Mungkin itulah sebabnya para penjual tuli-tuli baru akan menjajakan dagangannya pada siang menjelang sore hingga malam hari. Di Bau-Bau, tuli-tuli tidak sulit untuk didapatkan karena ia biasanya dijual bersamaan dengan gorengan lain seperti pisang goreng, ubi goreng dan sukun goreng.
Karena bentuknya yang mini, maka tuli-tuli dihargai Rp. 1.000,-/buah. Namun percayalah, saat kamu menikmatinya, tanpa sadar kamu akan menghabiskan minimal 10 buah sendirian. Beberapa teman dari luar daerah yang pernah datang ke Bau-Bau dan pernah menikmati camilan ini pasti merasa ketagihan dan ingin mencicipinya kembali.
- Burangasa
Sama seperti tuli-tuli, burangasa adalah camilan khas Buton yang rasanya juga menggugah selera. Namun tidak seperti tuli-tuli yang bahan dasarnya terbuat dari ubi, burangasa bahan dasarnya terbuat dari kacang merah (lawue male’i).
Jika tuli-tuli cocok dinikmati pada sore hari, maka burangasa sangat cocok dinikmati pada pagi hari. Burangasa dapat dijadikan sebagai pilihan terbaik untuk menemani kamu menikmati teh atau kopi saat sarapan. Rasa kacang merah yang lezat dipadu manisnya gula merah menjadikan camilan ini cocok dinikmati oleh semua usia.
burangasa; camilan dari kacang merah yang lezat & gurih |
Untuk mendapatkan satu buah burangasa, kita hanya cukup merogoh kocek Rp. 1.000,- . Harga yang sangat murah yah.. Tapi untuk mendapatkan camilan ini agak sedikit susah karena tidak semua penjual kue menjual camilan ini. Beberapa hari yang lalu saya berhasil mendapatkan camilan ini di pasar lombe (salah satu pasar yang ada di kabupaten Buton yang jaraknya ±35 km dari pusat kota Bau-Bau) saat mengunjungi mama.
Itulah lima kuliner khas pulau Buton yang membuat orang yang pernah mencicipinya menjadi ketagihan dan kangen untuk menikmatinya kembali. Sebenarnya masih ada beberapa jenis makanan lain yang rasanya juga tidak kalah lezat, namun pada kesempatan ini biarlah lima dulu yang saya tuliskan. Makanan lain biar saya tulis di postingan selanjutnya.
Bila suatu saat nanti kamu ke Bau-Bau, saya akan mengajak kamu untuk menikmati kelezatan kuliner yang telah saya sebut di atas. Oh iya, lewat tulisan ini saya juga ingin menyampaikan bahwa sebenarnya banyak sekali kuliner enak di pulau Buton. Yang saya tuliskan di atas hanyalah sebagian kecil. Sampai jumpa di postingan bertema kuliner selanjutnya ^________^
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Advencious dan JengSri First Giveaway"
58 Komentar
Belum kenal semuaaaa
BalasHapusTapi yang kambewe gola disini kayaknya ada tapi dibungkus kecil2
iya kah Mbak Tarry?
Hapussemoga setelah saya menuliskan ini Mbak Tarry jadi lebih tau yah :)
Wah belum coba nih saya harus coba kayanya.
BalasHapuskalo jalan-jalan ke pulau Buton memang sebaiknya dicoba Mas, dijamin gak akan nyesel deh setelah mencobanya :)
HapusApakah benar itu ?
HapusHmm sepertinya saya harus mencobanya sendiri.
Ahi hi hi.
Tuli-tuli mirip makanan di kota aku, kalo di Purworejo namanya geblek. Dimakan tanpa dicocol sambel pun udah enak.
BalasHapusgeblek juga terbuat dari ubi yah Mbak?? jadi penasaran pengen mencobanya juga :)
Hapus*baca sambil nelen ludah* duh kayanya enak semua nih Mak.. Paling favorit yang mana Mak?
BalasHapussemuanya saya suka Mbak, tapi paling suka sama kambewe gola soalnya harus nunggu musim jagung dulu baru bisa dinikmati :)
Hapusaakkkkkk, menggoda semuaaaa
BalasHapusmakasih ya mbk ira infonya, jd tau nih jajanan di pulau buton. sipsipsip
senang banget rasanya bisa mengenalkan kuliner khas daerah saya pada orang-orang :)
Hapussemoga suatu saat nanti Mbak Inda punya kesempatan jalan-jalan ke pulau Buton agar bisa menikmati makanan ini :)
woh, nama makanannya unik-unik... belum pernah mendengar sebelumnya...yang parende, penasaran euy sama resepnya, samakah seperti pindang mungkin..? karena kuahnya kuning kuning manja.. ;)))ehehehe
BalasHapusparende itu sejenis sop ikan Mbak, kuahnya kuning-kuning karena memakai kunyit :)
HapusInsyaallah kapan-kapan saya posting resepnya :)
Namanya unik-unik Mba..hihi.. Kalau tuli-tuli itu, sepertinya mirip dengan "Geblek", makanan khas Purworejo. Disini juga biasanya dicocol sambal kacang.
BalasHapushihihi, namanya memang unik Mbak :)
Hapussaya pikir tuli-tuli hanya ada di Buton, ternyata di Purworejo juga ada yah? bahannya juga terbuat dari ubi kah Mbak??
mau lah mbak tuli-tuli
BalasHapusAyo jalan-jalan ke pulau Buton biar bisa menikmati tuli-tuli :)
Hapusya ampun hana baru tahu ini semua :O
BalasHapusunik ya namanya...
makasih banyak infonya :) semoga rasanya juga enak :9
rasanya juga enak kok Mbak Hana :)
HapusLuar biasa yah Indonesia tuh. Dari kulinernya aja banyak bangetTyanh belum saya ketahui sama sekali, mbak. Jadi pengen xiba bikin deh. Resepnya ditunggu yah mbak..
BalasHapusuntuk resepnya Insyaallah saya posting di lain waktu yah Mbak :)
HapusNama makanannya saya baru dengar mbak Ira, tapi pasti rasanya yummy ya. Memang Indonesia kaya dengan aneka ragam kuliner ya mbak, tiap daerah pasti punya makanan khas dengan cita rasa berbeda :)
BalasHapusbenar Mbak Anjar, Indonesia memang kaya dengan beraneka ragam budaya, adat istiadat dan tentu saja kulinernya :)
Hapusaku baru tahu lho dari poatingannya mba Ira. jadi laper dan penasaran pengen nyoba *elapiler
BalasHapusYuk jalan-jalan ke pulau Buton :)
Hapuswah blognya masih baru y mbk. masih berumur 6 bulan :D
BalasHapusngebaca postingannya jadi lapaaaar :G
iya Mbak, masih baru dan masih pemula dalam dunia perbloggingan ini :)
HapusBaca postingan ini jadi pengen jalan-jalan makan wisata kuliner cobain satu-satu makanan daerah
BalasHapusayo jalan-jalan ke pulau Buton Mbak :)
HapusNgga kenal semua Mbak Ira....Hiks. Namanya pun susah. Kalau aku ke tempat Mbak Ira mau yaaaak dianter anter menikmati kuliner buton...Kayaknya enak2 banget nih..terutama tuli-tuli. Eh, makan ini ngga jadi tuli kan Mbak...xixixi.
BalasHapusSukses ya Mbak Ira untuk give away y....
Saya ngga keburu eung ikutan give awaynya. Hiks, tau tau udah deadline. Management waktu lagi parah nih Mbak.
kalau Mbak Levi udah ada disini pasti saya antar :)
Hapusgak jadi tuli kok Mbak, malah jadi nagih, hehe :)
parendenyaaaaa kayaknya seger banget mbak, mauu
BalasHapusYuk jalan-jalan ke pulau Buton :)
Hapussemoga saya punya kesempatan ke bau bau. pengen diajak wisata kuliner sama mbak irawati euy. Hehehe.
BalasHapusaku paling penasaran rasa parende.
Amin..kalo Mbak Oka sudah disini akan saya ajak wisata kuliner Mbak :)
Hapusaku penasaran ama rasa tuli2 dan burangasa nya :).. kalo sop ikan, memang dari dulu ga doyan ikan yang di sop mbak.. :D.. kalo ikan dibakar, goreng, okelah.. tapi nth kenapa kalo dimasak gulai ato sop, aku ga bisa makannya -__-..
BalasHapustuli-tuli dan burangasa adalah 2 camilan yang memang bikin nagih Mbak :)
Hapussedam semua ya makannya. Aku suak sup ikan
BalasHapussaya juga suka Mbak Lidya :)
HapusIyaa belum kenal semuaaaa sama kuliner di atas. Tapi pasti rasanya enak semua ya, Mbak :)
BalasHapusBtw saya gak keburu buat ikutan GA ini. Sukses ya, Mbak :)
rasanya enak semua dan bikin nagih Mbak Diah :)
HapusMakanannya aneh-aneh. Aku belum pernah makan semua. :(
BalasHapuswah namanya aja baru saya dengar tuhh :D
BalasHapusGmn dengan makanannya pasti manteeppp, lihat potonya saja sudah ngiler ... hehehe :D
Mba, aku belum pernah nyobain dan baru denger iniii tapi mau nyoba yg tuli-tulii..
BalasHapuspengen makan sarande kayaknya enak lah :D
BalasHapusNamanya susah2 ya mbak... :-) tapi yang paling menggoda kayaknya tuli2...krn diriku pecinta pedes mb..
BalasHapuskuliner dari pelosok negeri memang tak ada duanya, selain memakai bahan baku lokal yang pasti sehat dan bergizi dan pada setiap daerah berbeda, salah satunya kuliner Pulau Butan ini nih...lezat banget kayanya deh
BalasHapusYa ampun gak ada satupun yang pernah aku coba.. jadi pengiiiin... :3
BalasHapusaiihh, belum komen disini padahal mampirnya udah 3 kali, wikikik.
BalasHapuskapan kira-kira ya bisa nyicip, secara unik gitu
waduh bikin ngiler nih... indonesia makanannya beragam... enak2 lagi... bangga dah jadi orang indonesia...
BalasHapusAaaah pengen coba semuanya. Terlebih yang ikan itu. Kapan ya bisa ke Buton. Di sana banyak orang Bugis, kan ya?
BalasHapusMba namamya lucu2 dan tampilannya menggiurkan. Bahan dasarnya variatif juga ya.kapan2 mainke buton mau nyari yg jagung muda.. :-)
BalasHapusSepertinya saya belum nyobain semua makanan ini neh mba. Jadi, penasaran.
BalasHapusunik... pengen nyoba semuanya...
BalasHapuswahh, harus sering-sering nulis makanan khas seperti ini mba, banyak orang yg belum kenal makanan seperti ini. Jadi memperkenalkan kuliner khas daerah ya
BalasHapusMsih bgt banyak jenis kuliner khas tradisional buton,,
BalasHapusCurabi,ikane dole,kadapo,sosolu 'domere,kapusu nosu,kambuse,'bolu,'baruasa,kalo-kalo,
nyummi kulinernya
BalasHapusBgm dgn lapalapa.. Semcam buras bgtu tp dr ketan itam dan putih..enak tu makan sm opor ato rendang.. Pengen buat tp tdk tau resep :)
BalasHapusTerimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊
Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉